Selamat malam semuanya
Jadi gue dengan penuh pertimbangan membuat cerita baru tapi cerita ini mungkin bakalan SLOW UPDATE supaya kalian ngga terlalu menuntut gue buat cepat next. Gue juga belum ada draf yang disimpen untuk next berikutnya. Gue cuma ngetik kalo lagi mau aja
Tau sendiri kan seberapa ngaretnya gue kalo buat cerita
Masalahnya ngetik itu bukan sembarangan ngetik, gue kan juga harus mikirin gimana alur yang tepat dan bagaimana kelanjutannya kalo ceritanya gue bikin gini ataupun gitu
Jadi pengertian lah menjadi pembaca, oke👌
Mari bekerja sama dengan saya menulis cerita maka kalian memberikan VOTE DAN KOMENTAR.
⭐⭐⭐⭐
HAPPY READING GUYS😉
21.35 WIB
"Kak, gue langsung istirahat aja ya. Badan gue cape banget, duduk di pesawat berjam-jam" ujar Prilly
"Yaudah, gue mungkin nanti pulangnya malem banget. Jangan lupa kunci rumah" pesan Hugo.
"Iya. Gue masuk kalo gitu. Lo jangan kebanyakan minum wine. Gue mungkin ngga bangun pas lo balik digotong temen lo yang
bakal gedor-gedor pintu""Iya bawel. Udah sana"
"Eh tapi bener kan ini adeknya kak Je ngga dirumah?"
"Bener, orang dia bilang mungkin baliknya besok. Sana gih masuk"
⭐⭐⭐
23.04 WIB
"Ini di rumah beneran ngga ada calon kakak ipar lo?" tanya Joster ketiga kalinya untuk memastikan bahwa calon kakak ipar Giovali Aldebard tidak dirumah.
"Engga, setan. Lo dibilangin, ngeyel ya. Tadi sekitar jam sepuluan pas gue chat katanya dihotel ada acara tunangan temennya gitu, jadi kemungkinan balik maleman atau besok" jawab Ali dengan kesal.
Setelah mereka memarkirkan mobil di depan rumah, mereka keluar dan Ali membuka pintu dengan kunci miliknya.
"Lo bawa aja ke kamar gue duluan, gue mau ambil beberapa cemilan dulu"
Sekembalinya Ali dari dapur, ia sudah melihat teman-temannya dengan posisi masing-masing sambil menghidupkan televisi. Ia menaruh gelas dan beberapa cemilan ke tengah mereka lalu ikut duduk.
Esra kemudian menuangkan wine yang mereka bawa ke gelas masing-masing yang langsung diambil dengan semangat oleh mereka.
"Buset, liat adegan begitu gue jadi nyesel kemari. Kalo diclub kian, gue udah main dihotel sekarang" desis Topan
Setelah meneguk winenya, Joster menyahut "Gue justru keinget Reni. Dadanya yang ngalahin besar gunung di Indonesia, bokongnya yang ngga kalah besarnya"
Esra mengangguk setuju sambil menunjuk-nunjuk Joster "Gila. Gue kemaren liat Reni lagi jalan sama cowok dan woah badannya makin-makin aja."
"Puas banget tuh cowoknya kalo main"
"Ah gila kepala gue udah pusing banget" ujar Ali membuat teman-temannya memandang jengah padanya. Ya, diantara mereka berempat, Ali adalah yang paling lemah dalam hal minuman beralkohol.
"Nih minum lagi, baru juga berapa gelas lo minum. Hitung-hitung biar lo terbiasa" ujar Topan malah semakin menyemangati Ali untuk minum lebih banyak
"Gue kalo minum banyak bisa ngelakuin yang bego-bego nih" desis Ali mengingatkan teman-temannya.
"Eleh lagian disini ngga ada cewek. Ngga ada pelampiasan"
"Gue mbayangin kakak lo, Pan"
Topan memukul kepala Ali dengan tangannya "Sadar lo, sialan. Kakak gue udah nikah"
"Ya abis kakak lo cantik sih"
"Sialan lo, cari cewek sana. Gara-gara jomblo omongan lo ngelantur" desis Topan
"Aelah, gue punya cewek ngga punya cewek juga sama aja."
"Sama aja kepala lo bego. Waktu ada Pinta, lo ngga segininya"
"Itu udah lama banget, lo masih inget Pinta aja" ejek Ali.
"Diem deh lu pada, kalo mau nonton yaudah nonton aja" desis Esra karena lebih tertarik ke film di televisi yang menunjukkan adegan hot.
"Ah sial, gue bener-bener ngga tahan cuma nonton aja" desis Topan.
"Sana lu ke kamar mandi" usir Joster karena risih dengan desisan Topan hingga akhirnya Topan berlalu ke kamar mandi.
"Sialan tuh anak, otaknya bokep aja" heran Esra.
"Gila, itu padahal badan ceweknya biasa aja, malah kayak tepos, tapi kok cowoknya nafsu banget ya" komentar Ali.
"Yaelah, namanya juga cowok. Asal bisa aja, yaudah dia pake" jawab Joster
"Kayak lo udah pernah aja" sindir Esra.
"Gue emang ngga pernah, tapi itu pandangan gue sebagai laki-laki"
⭐⭐⭐
01.50
Ali menggelengkan kepalanya karena semakin pusing dan memutuskan ke dapur untuk meminum air putih.
Begitu di dapur ia mendesis "Ssh sial, kenapa gue sempet-sempetnya bayangin cewek di dapur jam segini"
Semakin dekat, Ali justru semakin tergoda oleh harum tubuh yang berasal dari Prilly yang saat itu baru saja minum karena kerongkongannya terasa kering. Belum lagi pakaian tidur Prilly yang sangat tipis dan dibaliknya ia tak memakai bra karena itu kebiasaannya saat tidur.
Ali secara perlahan mendekat dan memeluk Prilly dan mencium leher wanita itu membuat Prilly secara refleks memberontak dan berteriak terkejut.
"AAH TOLONG....SIALAN...LEPASIN GUE..TOLO----"
Ali dengan paksa membalik tubuh Prilly dan mencium wanita itu sambil menghimpit tubuhnya ke dinding supaya gerakan wanita itu semakin terbatas.
Prilly terus memberontak dengan air mata yang sudah berurai membasahi pipinya namun gerakannya sangat lemah untuk mengimbangi kekuatan Ali yang begitu dilanda nafsu.
⭐⭐⭐
21 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY (Slow update)
RomansaPesan: Cerita ini mungkin mengandung kata-kata-kata yang kurang layak (sopan) serta adegan-adegan yang mungkin 17++ (kalo ada) maka dianjurkan untuk berpikiran terbuka, oke👌 Untuk yang belum cukup umur, mohon sadar diri👍 (SINOPSIS)👇👇👇 Tak mampu...