D E L A P A N

678 47 6
                                    

Happy Reading!!

Typo bertebaran!!
____________________________________________________
_____

Galih memutuskan kembali ke apartemen.
Namun saat membuka pintu. Keadaan apartemen nya sangat rapi padahal terakhir dirinya meninggalkan apartemen dengan kondisi nya yang berantakan.

Apa Alana yang merapikan? Ah tapi tidak mungkin Galih saja baru habis pulang dari rumah gadis itu. Atau tante Wanda menyuruh seseorang membersihkannya?

"Suprise!!!" Pekik seseorang dengan membawa sepiring nasi goreng.

"Kak Lena? Lo ngapain disini?"

"Ck apa-apaan Lo ini. Kakak kandungnya jenguk adik nya malah di tanya kaya gini."

"Ya tumben aja lo balik kesini. Bukanya sibuk kuliah?" Kata Galih kemudian lelaki itu menyambar nasi goreng buatan kakaknya.

"Harusnya gua yang tanya sama Lo. Kenapa gak pulang kerumah?"

"Males." Selena memutar bola matanya malas.

Sebelumnya mari kita perkenalkan kakak kandung Galih yang bernama Selena Gabriella. Kerap di sapa Selena, namun Galih dan keluarganya memanggil nya dengan sebutan Lena.

Selena ini berkuliah di salah satu universitas ternama di Yogyakarta.
Dan kebetulan ini adalah hari cuti kuliah nya sehingga dia memutuskan untuk pulang ke Jakarta.

"Lo ngapain pulang?" Kali ini Galih bertanya serius.

"Emang kalo gue pulang harus ada alasannya ya?" Galih mengangguk.

"Gue lagi cuti kuliah. Dan gue kesini mau nengokin lo sama jenguk mama."

"Lo udah tau tentang Papa yang nikah lagi sama Tante Wanda?" Selena mengangguk.

"Dan Lo setuju mereka nikah?" Selena mengangguk lagi.

"Sakit Lo kak." Kemudian Galih beranjak dari duduk nya menuju kamar.

"Galih, dengerin gue."

"Apalagi? Apalagi yang harus gue dengerin? Semuanya udah jelas. Papa menghianatati mama."

"Semua itu karena mama yang suruh!"

Seketika langkah Galih terhenti. Lelaki itu membalikkan badannya menatap sang Kakak.

"Maksudnya?" Selena menghela nafas.

"Kita semua tahu kalo penyakit Mama gak akan bisa sembuh, maka dari itu Mama nyuruh Tante Wanda nikah sama Papa supaya kita ada yang ngurusin."

Galih menggeleng. "Jangan pernah Lo bilang kalo Mana gak akan sembuh. Mama itu kuat. Dia pasti sembuh."

"Galih gue cuma gak mau Lo berekspektasi lebih sama kesembuhan Mama."

"Jadi Lo berharap kalo Mama meninggal?"

Selena menggeleng. Susah sekali berbicara dengan adik nya yang kerasa kepala ini.

"Maksud gue gak gitu Gal—"

"Udahlah kak lo gak perlu jelasin apa-apa lagi sama sama gue. Mending sekarang Lo pulang." Usir Galih.

"Lo ngusir gue Gal?"

"Iya. Jadi sekarang Lo pulang. Pintu depan sebelah sana." Galih menunjuk pintu keluar apartemen nya.

Sedangkan Selena mendengus kesal. Kemudian dia mengambil tas nya lalu pergi dari apartemen adik nya.

Selepas kepergian Selena. Galih menghela nafasnya. Pikiran nya melayang kepada kesehatan sang Mama. Tidak mungkin kan Mamanya meninggalkannya secepat itu?
Iya. Tidak mungkin.

******

TBC

pendek lagi ya part nya? maaf ya

say hi buat selena!

aku lagi sibuk banget kemarin jadi work ini hampir terbengkalai

jadi aku ngetik kebut buat part ini dan cuma dapet segini, tapi aku bakal usahain part selanjutnya bakal lebih panjang dari ini.

yg lagi ujian semangat ya!💚

jangan lupa VOTMENT

see you💚

ALANA(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang