chapter 10

3.1K 91 10
                                    

Pukul 20.00 waktu di klan bulan.

Setelah keluar dari kamar raib, ali kini melangkah menuju RUANG DISKUSI.

Ia berjalan di jalan setapak, jalan itu terpapar banyak bebatuan kerikil, dan sekitarnya terdapat lampu yang berwarna - warni menghiasi di tiang, maupun di sela sela bebatuan yang cukup besar. yang berada di sisi sisi jalan setapak itu. Ditambah bintang dan bulan purnama diatas sana. Kalau saja ada raib disisinya maka sempurnalah malam itu.

Setelah berjalan selama 15 menit, ali tiba di bangunan tiang, yang diatasnya terdapat kubah bulat. Baru ali hendak melangkah, dari belakang pundaknya ditepuk oleh seseorang.

"Seli.. Bikin kaget deh! Ada apa sih?" ali mengira itu raib, namun ia merasa kecewa karena dihadapanya BUKAN seseorang yang ia harapkan, melainkan dia sahabat karibnya yang ada di depannya.

"gimana? Kondisi raib? Apa masih lemah li?" seli bertanya tiga pertanyaan sekaligus.

"kondisinya drop, mungkin besok akan pulih. Aku gak tau keadaan tubuhnya, aku lupa nanya sel." ali menjawab apa adanya.

"masa.. Lupa sih?! Diakan istri lo. Lain kali tanya donk..! Jangan romantisan mulu.. Nanti tengokin dia al, bawa sarapan.. Suapin... Biar dia-" ali memotong kata kata seli.

"iya.. Iya.. Sel.. Bawel lu yah.. Udah yuk! Kita kan mau diskusiin rencana.. Semuanya pasti nunggu kita." ali menghentikan cerocosan seli. Yang membuat bibir seli maju, mendengar omelan dari ali.

"ya,.. Gitu aja marah.." seli ngedumel tapi ia terus melangkah menuju gedung.

Keduanya sampai, tepat sekali semua baru saja datang dan tengah menunggu mereka.

"ali.. Seli.. Silakan duduk nak.." paman kay menunjuk kursi mereka.

Ruangan yang luas dan kurang lebih 100 kursi yang tertata rapih. Dan semuanya terisi.

Di tengahnya terdapat proyeksi layar besar dan itu tersambung dengan kursi yang berada di ruangan itu. Jikala mereka mempunyai usul bisa langsung menyampaikannya.

Ali menekan tombol pada papan mejanya. Kursi tersebut terdapat papan meja kecil. Seperti papan meja sekolah pada umumnya.

Ali memunculkan peta dunia pararel. Munculah seluru beberapa bagian besar kumpulan klan, ali menggeser peta dan sampai di ujung. Itu adalah bagian 1 dari beberapa bagian kumpulan lain.

" ini adalah sekumpulan klan yang terancam kerusakannya oleh si tampa mahkota. Sedangkan yang lainnya aman. Karena, yang lain memiliki masalah tersendiri. Dan kebanyakan tidak bisa dijamah secara sembarangan. Dan itu mustahil kita datangi. Jadi si tanpa mahkota mustahil datang ke kumpulan bagian lain. Jadi kerusakan yang akan ia timbulkan hanya di sekitaran ini."

Paman kay, menunjuk 15 klan yang terdiri atas bumi, bulan, matahari, bintang, komet, komet minor, starking, proxsima centuary, stransparan, bor - o - bdur, word city, unite elite, provbrud, jingga dan klan merah. (klan karangan author)

Itu yang mungkin akan dihancurkan si tanpa mahkota.

"kita akan menyisir setiap sisi ini.. Dan kita akan mengepung pasukannya.. Kita jepit dan.. Lumpuhkan dia."

"paman kay, bagaimana jika si tanpa mahkota mungkin bisa memasuki kumpulan klan lain?" ali bertanya.

Beberapa pasukan mengangguk, akan benarnya kemungkinan itu.

Paman kay menggeleng. " tidak mungkin ali, itu kemungginannya hanya 1/10.000 persen. Kecil sekali. Klan merah, sudah sangat berbahanya. Bahkan hanya untuk melangkah masuk ke dalamnya. Karena hanya dengan kekuatan tinggi saja, yang bisa memasuki klan tersebut. Itu adalah klannya paea. Semua orang didalamnya. Tidak ada yang orang biasa saja. Hanya para paea saja." penjelasan paman kay.

"apa itu para paea.? Paman!"
Batozar kini yang bertanya.

"susah dijelaskan! Karena paman sendiri tak pernah memasukinya."

"tapi sebaiknya kita mengintai dulu saja paman kay!" miss selena mempunyai usul.

"iya, kita memang akan menyisir lokasi itu sambil mengintai selena."

Sekejap DISKUSI tersebut telah usai. Karena waktu terbatas dan penyerangan yang tiba tiba.

.

.

.

.

Ali membereskan ruangan rapat. Ia menoleh.

"ST4R!!" ia mendadak menjadi kikuk.
"kenapa kau begitu ali.?" ST4R bertanya heran.

"tolong kekuatan itu di tutup dulu, pemikat itu.." ali berbicara dengan suara gemetar.

ST4R baru menyadarinya dan ia menetralkan.

"trima kasih.." ucap ali. Kini badanya normal kembali.

ST4R berada di sana karena hendak membantu ali membereskan ruang itu.

Dalam sekejap, ruangan itu terlihat sangat rapih.

Kini ali menguap lebar, ia benar benar merasakan kantuk yang luar biasa.

.

.

.

Ali berpindah tempat ke ruang istirahat raib, raib terlihat tertidur pulas.

Ali melihat selimut yang berada di ujung kaki raib. Ali menariknya dan menyelimutkan itu pada raib.

Raib bergerak saat selimut itu sempurna menutupi tubuhnya.

Senyuman terukir di bibir ali.
Ali membungkuk dan mengecup kening istrinya, serta sedikit memberikan elusan di kepalanya.

Ali menuju sofa didekat ranjang raib, dan ali berbaring. Terlelap sudah keduanya.

RAIB DAN ALI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang