Bab 5: Teman Sekelasku Adalah Seorang Tuan Putri

11 3 0
                                    

Langkah kaki keras terdengar sepanjang koridor Akademi.

Seragam berlengan panjang telah disediakan secara langsung untuk Kamito, yang mengikuti si kuncir kuda dengan rambut berayun.

Seragam yang Greyworth sudah persiapkan dirancang secara khusus untuk ia kenakan. Warna dasarnya sama dengan siswa yang lain, yakni putih, namun bawahannya sudah jelas bukan rok. Kain dari celana panjangnya, yang sudah diberi kekuatan pensucian, ia kenakan dengan bagus layaknya gentleman.

Sial, ukurannya sangat pas......dia sudah memperhitungkan hal ini sejak awal

Kamito mengutuk Greyworth dalam kepalanya.

"Bangunan Pengajar dan bangunan siswa terhubung di koridor lantai kedua. Kantin terletak di lantai pertama."

Memandunya sepanjang bangunan sekolah adalah gadis yang sebelumnya, Ellis Fahrengart.

Ketika Kamito sedang mengganti seragamnya, sepertinya Greyworth sengaja mengutus Ellis.

Awalnya, ia jelas jelas menunjukkan wajah tidak suka, namun karena kepribadiannya yang serius, ia tak mengabaikan Kamito di tengah jalan dan secara bertanggung jawab terus membimbingnya.

Desain bangunan sekolah sangat sangat rumit dan agar bisa menciptakan ruang yang nyaman bagi Roh, telah mengadopsi standar dari gaya arsitektural insinyur Roh terbaru. Yang jelas, sudah pasti kalau desain telah mendapat banyak pertimbangan dari orang orang yang menggunakannya.

Menatap kuncir kuda Ellis yang berayun-ayun, Kamito mengingat percakapan yang tadi. Pada akhirnya, meski ia kurang puas dengan kondisi yang berpihak pada si Penyihir tua itu----

Mendengarkan nama itu, yang telah disebutkan, Kamito tak mempunyai pilihan lain.

Ren Ashbell - tiba tiba muncul tiga tahun lalu, Penari Tarian Pedang Spirit terkuat yang pernah ada.

Dan, Roh terkontrak milik Ren Ashbell itu adalah---

Roh Kegelapan dalam wujud gadis muda.

"......"

Sambil berjalan, Kamito mengarahkan pandangannya pada tangan kirinya yang terbungkus oleh sarung tangan kulit.

.....Nggak, nggak mungkin dia. Karena dia adalah----

Kamito menggeleng kepalanya. Mencoba menolaknya secara rasional --- tapi jangan jangan......pikiran pikiran rumit terus berkelebat dalam kepalanya.

......terserah deh. Akan kupastikan dengan mata kepalaku sendiri. Untuk sekarang aku tinggal menari di telapak tanganmu, Greyworth!

"Kamu......."

Lalu Ellis, yang sejak tadi berjalan di depannya, tiba tiba berhenti.

Menghadap Kamito dengan tangan di pinggangnya, ia hanya cemberut ke arah Kamito.

"Kamu mendengarkan tidak? Aku capek capek menjelaskan ini semua demi kamu."

"....Um, maaf ya. Aku sedang memikirkan banyak hal."

"Mm, memikirkan sesuatu?"

Entah mengapa, wajah Ellis mendadak merona kemerahan, dan dengan cepat berjalan ke arahnya.

"Ka-Kamu! Hal macam apa yang kamu pikirkan selagi melihat punggungku sejak tadi!?"

"Tu-Tunggu! Jangan cabut pedangmu disini."

Pedang itu sudah berada di jarak mati, dan Kamito dengan cepat menghindarinya.

Mungkin........gadis ini juga.........

Seirei tsukai no blade danceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang