Bab 6:ciuman kontrak

20 3 0
                                    

Melihat kedalam ruang kelas auditorium besar, tak seorangpun ada disitu. Sepanjang waktu ini, para siswa sedang keluar. Mungkin mereka semua sedang melakukan latihan praktikal di area pelatihan.

"Dari sini nggak apa-apa, aku bisa minta bantuan teman-teman kelasku. Terima kasih untuk panduanmu."

"Fufu, nggak perlu berterima kasih. Kalau tadi aku sampai gagal memandumu, bisa-bisa kamu dengan sengaja tersesat kedalam toiletnanti."

"Kamu masih belum bisa mempercayaiku.......?"

Usai cukup menahan derita hingga kepergian Ellis, Kamito menghembuskan nafas panjang.

Melihat pengalamannya sejauh ini di hari pertama, akan sangat sulit untuk mendapatkan rasa kepercayaan dari teman teman sekelasnya.

Sambil menggerutu dalam hati, Kamito melangkah masuk kedalam ruang kelas yang masih kosong melompong.

Lalu, disaat yang bersamaan. Swoosh! suara tebasan terdengar di udara---

"Gueh!"

Sebuah cambuk dengan paksa melingkari leher Kamito.

Tertangkap oleh serangan yang begitu tiba-tiba, tubuhnya tertarik dan terlempar jatuh ke koridor.

Ap-Apa?

*Uhuk*Uhuk* melihat ke sekelilingnya selagi terbatuk batuk.

"Kazehaya Kamito!"

Di atas kepalanya, suara gadis yang tak asing baginya terdengar begitu jelas.

......Sejujurnya, suara yang tak ingin ia dengar lagi.

"Ka-ka-kamu berani kabur dariku, meskipun sudah menjadi Roh Terkontrakku!"

"Hugh, ug."

"Berani membangkangku!"

"Guh!"

Berpura-pura bodoh dan mencoba bersiul, benda yang membelit lehernya terus mengencang.

Dasar sial........

Mencoba memfokuskan pandangannya, di hadapan Kamito----

Gadis cantik dengan rambut merah membara dengan tangan terlipat menatap tajam pada Kamito.

Hembusan angin dari jendela membuat rok mininya sedikit tertiup di udara.

"Claire, kamu....."

Lenguhan dalam muncul dari tenggorokan Kamito.

"Apa, mau cari alasan supaya bisa kabur lagi?"

"Nggak, dari sini, celana dalammu kelihatan dengan jelas."

"Ap--!!"

Wajah Claire memerah padam lalu ia dengan cepat menekan bagian bawah roknya.

"Ca-Ca-Ca-Cabul!!!!!"

*Gogogogogogogogo.....*

Gelombang panas yang muncul dari tubuh Claire terus meningkat.

Tidak, itu bukan gelombang panas. Namun api sungguhan yang berasal dari Astral Zero.

"Sepertinya, kamu betul-betul ingin berubah menjadi batubara ya, Kamito?"

"Tu, tunggu! Belum!"

Kamito merasa kalau hidupnya (sekali lagi) berada dalam bahaya, dan segera menggelengkan kepalanya.

"Warna hitam masih terlalu dini untukmu!"

".........gu!"

*Strike* ---- lalu seluruh tubuh Claire tampak memanas.

Seirei tsukai no blade danceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang