4

13 2 1
                                    

"Elo punya mata gak sih? Kalo barusan gue telat ngerem gimana?" Omel Lili diangguki Maksun, "elo anak IPS satu bukan sih? Pasangan lomba Lala waktu itu"

"Yoi" Singkat Digo tanpa merasa bersalah.

Lain dengan Lala, dia tidak turun dari mobil. Lala lebih memilih mendekam sampai akhirnya Maksun memanggilnya, "Lala dicari Digo nih! Elo nyari Lala kan pasti?" Maksun memandang Digo dan bukannya menjawab dia malah tertunduk.

"Gue?" Lala membuka kaca mobil dan mengeluarkan kepalanya.

"Lak sini keluar, dicariin nih" Ucap Lili.

Lala melirik Digo sejenak. Mata mereka saling bertatap sebelum akhirnya Lala memutuskan untuk keluar dari mobil, "bener nyari gue?"

"Iya" Jawab Digo tanpa basa basi membuat Maksun menggodanya, "aelah mau kemana sih? Lomba udah kelar"

"Kaga peka banget sih elu Sun! Udah ayok kita balik" Seret Lili.

"Eh Li masak elo mau ninggalin gue?" Tahan Lala, "elo mau ngomong apa Dig?" Tanyanya pada Digo.

"Kalian berdua duluan aja, ntar Lala gue anter balik" Ucap Digo dilaksanakan dengan senang hati oleh Lili dan Maksun, "yah yah kalian bener balik duluan nih?" Rengek Lala.

Kini matanya memandang sinis Digo, "awas ya elo gak nganter gue balik!"

"Buruan naik" Suruh Digo dan Lala menurut, "lagian elo mau ngajak gue kemana sih? Mau ngapain coba, kalo mau ngomong kenapa gak tadi aja sih pas di cafe" Cerocos Lala.

"Heh," Lala menyenggol lengan Digo karena omelannya tidak digubris, "ha? Apa?" Digo membuka kaca helmnya.

"Tau ah!" Lala kesal, "kita mau kemana sih? Elo jangan macem macem ya sama gue Dig, jangan sok akrab, gue gak suka!"

"Lagian siapa yang mau sok akrab sama elo" Lirih Digo.

Setelah memakan perjalanan lima belas menit, akhirnya Digo dan Lala sampai ditempat yang katanya perkumpulan para fansnya itu

Lala melirik kanan kiri, dia sama sekali tidak mendapati tanda tanda adanya fans Digo selain dirinya. Itu pun dia dipaksa

"Elo mau maen maen sama gue rupanya ya!" Ketus Lala marah namun sama sekali tidak membuat Digo gentar, "enggak, emang gue ngajak maen elo apa?" Celetuknya membuat Lala tambah kesal, "mana lagi nih!" Tangannya merogoh sling bag dan mendapati ponsel. Dia menghubungi saudara lelakinya, Ilan

Memanggil Meylano....

"Nelfon siapa Lak?" Tanya Digo penasaran. Namun karna tak dijawab oleh Lala, Digo pun merebut ponselnya. Dia melihat nama Meylano di sana. Matanya melihat ke arah Lala kemudian turun kembali menatap layar ponsel, "elo udah punya pacar ya La?"

Mendengar pertanyaan Digo membuat Lala terbesit ide untuk membohonginya, dengan maksud agar dirinya tidak terus terusan diganggu, sekalipun dengan alasan Lala harus ikut kumpulan Digolove

"Iya, udah, kenapa? Elo mau apa?" Ketus Lala.

"Gak mau apa apa" Digo mengembalikan ponsel Lala, "udah lama ya sama Meylano?"

"Iya udah lama, karna dia saudara kembar gue" Lala tertawa dalam hati, "elo mau ngapain ngajak gue ke taman?" Tanyanya membuat Digo kebingungan, "knapa? Jangan bilang elo iseng ngajak gue ke sini"

"Enggak, siapa yang iseng" Jawab Digo.

"Apaan si elo ganggu gue maen tau gak!" Sahut Ilan lantang dari telepon membuat mereka berdua sama sama terkejut, "astaga sejak kapan ini masih nyambung? Dispeaker lagi" Lala bingung mau menjawab apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First and Last [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang