Bab 10

4.6K 207 46
                                    

Selamat malam, selamat berjumpa kembali. Di tengah malam ini Amentia akan menemani tengah malam kalian yang masih membuka mata dengan konten panas mwahahaha! Selamat menikmati steamy midnight ini

Love,
Calliopee_
🚫MATURE CONTENT!🚫
UNDERAGE ARE NOT ALLOWED






Marcus masuk ke dalam ruang kerjanya setelah meninggalkan kamar Dianne. Ia segera menuju ke arah lemari minumannya dan mengambil sebotol brandy, menuangkannya dalam gelas besar dan kemudian meneguknya sampai habis.

Hal itu dilakukan Marcus beberapa kali, hingga pengar mulai menyerang kepalanya.

Pria itu memutari mulut gelas menggunakan jari-jari panjangnya sembari berpikir.

Ia kemudian membanting gelas itu ke lantai setelah beberapa saat berpikir. Pria itu memutuskan untuk kembali ke tempat dimana Dianne berada.

***

Dianne yang hendak tidur terlonjak ketika pintu kembali dibuka dengan kasar dan Marcus yang berpenampilan sedikit berantakan dari sebelumnya berdiri di depan pintu tersebut.

"Mr. Hawskey?" Tanya Dianne dengan tatapan terkejut.

"Bangun!" Seru Marcus seraya menarik tangan Dianne.

Dianne mengernyitkan dahi merasakan nyeri di rusuknya.

Marcus kemudian memaksa Dianne untuk berlutut di hadapannya, sementara ia sendiri duduk di atas kasur.

"Aku berubah pikiran." Ujar Marcus dengan tatapan yang sulit dibaca. "Aku butuh kau untuk memuaskanku. Sekarang."

Dianne mengerjapkan matanya beberapa kali dan menatap Marcus bingung.

"Rusukmu masih sakit, tapi itu tidak menghalangimu untuk menggunakan mulut dan tanganmu bukan?" Marcus bertanya seraya mengusap tengkuk Dianne, kemudian menjambak rambut Dianne, sehingga kepala gadis itu mendongak.

Marcus menyeringai kejam. "Kalau aku berbaik hati membiarkanmu 'bebas tugas' karena alasan rusukmu sakit, kau akan terus menggunakan alasan itu untuk menghindari kewajibanmu, betul?"

Dianne melebarkan matanya. "A-aku tidak berpikir begitu." Ujarnya pelan.

"Dimostralo, fai il tuo lavoro*." Ujar Marcus. "Tapi, pertama-tama aku ingin kau menelanjangi dirimu sendiri, sekarang."

Setelah mengucapkan itu Marcus melepaskan cengkeramannya pada rambut Dianne dengan kasar.

"Mr. Hawskey... Tolong, jangan lakukan ini..." Bisik Dianne memohon.

Marcus menatap garang kepada Dianne dan menampar keras pipi perempuan itu. "Sekarang!"

Setelah dibentak dengan keras, Dianne membuka bajunya perlahan-lahan sembari menahan air mata.

"Bagus." Ujar Marcus ketika melihat tubuh telanjang Dianne. "Kemarilah."

Dianne kembali berlutut di antara kedua kaki Marcus yang terbuka lebar.

"Kau tau apa yang harus kau lakukan bukan?"

Dianne meneguk saliva-nya. Ia tahu betul apa yang Marcus inginkan, tetapi ia merasa enggan untuk melakukannya. Pada akhirnya gadis itu hanya berlutut diam di antara kedua kaki Marcua seraya menundukan kepalanya. 

Amentia (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang