chaewon termenung kebingungan dengan maksud felix beberapa waktu lalu, chaewon sama sekali tak sempat menjawab perkataan felix karna setelah mengatakan itu pintu toilet terbuka membuat chaewon langsung mendorong felix menjauh darinya
teman teman chaewon hanya dapat memasang ekspresi bingung saat itu sedangkan felix memberi tatapan datar kepada teman nya lalu pergi dari sana tanpa sepatah katapun
"diam aja neng dari tadi." ucap chaeyeon
chaewon menoleh sebentar ke arah chaeyeon yang tengah menatapnya lalu beberapa detik kemudian kembali menatap jalan raya yang ada di depannya sambil menghela nafas
kedua gadis itu sedang berada di halte bus karna ingin pulang sekolah
"ke rumah gue kuy!" ajak chaeyeon membuat chaewon langsung membulatkan matanya dan menatap chaeyeon dengan aneh
chaeyeon tertawa di buatnya
"kok kaget gitu sih? kan lo sekarang udah tau, jadi buat apa gue tutup tutupin?"
benar juga sih, tapi masalah nya.. apa harus di rumah felix?
"tenang aja, akhir akhir ini felix pulang lama, kadang sampe gue tidur belum pulang juga." ucap chaeyeon seolah tau isi pikiran gadis itu
"ya terserah lo deh." chaeyeon langsung berteriak senang lalu menarik tangan chaewon begitu bus sudah berhenti di depan mereka
***
chaeyeon dan chaewon melangkah memasuki rumah bak istana itu, chaewon tak berhenti kagum melihat interior rumah ini, langkah nya terhenti begitu melihat sebuah foto yang di pajang
seorang anak laki laki yang di pangku oleh ibunya dan di samping nya ada ayahnya, ekspresi anak itu sungguh memperlihatkan bahwa dia sangat bahagia namun foto si samping nya berubah
seorang anak perempuan yang di pangku ibu nya namun wanita di foto tersebut berbeda dengan wanita di foto sebelum nya namun sang ayah tetap sama di foto tersebut bahkan anak laki laki tadi berada di pangkuan ayahnya, bedanya si anak laki laki itu memasang ekspresi datar
"itu felix, itu mami dia." ucap chaeyeon sambil menunjuk foto pertama
"dan ini gue, ini bunda gue." kali ini chaeyeon menunjuk foto kedua
"felix ngga ngebolehin siapapun buat lepas foto keluarga mereka, gue sama bunda memang penghancur keluarga orang." lanjut chaeyeon sambil tersenyum kecut
"udah, jangan salahkan diri sendiri." chaewon berusaha menenangkan sahabatnya
"chaeyeon?" keduanya menoleh dan mendapati seorang wanita paruh baya dengan pakaian sederhana tengah berdiri di sana
chaewon pikir itu salah satu pembantu rumah tangga di sini
"bunda!!" dan ternyata itu adalah ibu chaeyeon
sahabatnya itu memeluk ibu tersayang nya
"udah pulang?" chaeyeon mengangguk
"ini siapa?" tanya ibu chaeyeon menatap chaewon yang sejak tadi diam
senyuman ibu chaeyeon sangat tulus, sangat terlihat jelas jika ibu chaeyeon adalah orang yang ramah dan baik
"teman chaeyeon bun, namanya chaewon." chaeyeon langsung memperkenalkannya membuat chaewon langsung mendekat lalu sedikit membungkuk
ibu chaeyeon langsung tersenyum lebar lalu mendekati chaewon
"makasih ya nak, udah mau jadi temannya chaeyeon. kamu orang pertama yang di bawa chaeyeon ke sini." ucap ibu chaeyeon lalu mengelus surai milik chaewon
chaewon ikut tersenyum melihatnya, gadis itu memperlihatkan senyum malaikat nya
entah kenapa orang orang sangat suka mengelus kepala nya
***
kedua gadis itu sibuk menggosip padahal jam sudah menunjukkan angka delapan, yang artinya sekarang sudah malam. chaewon sampai lupa waktu, gadis itu sekarang memakai piyama doraemon milik chaeyeonjika nanti ingin pulang dia tinggal menelpon minjoo saja supaya di jemput
suara mobil yang memasuki pekarangan rumah chaeyeon membuat gadis itu terdiam sehingga chaewon di buat kebingungan
"kenapa?"
"felix pulang." kedua nya langsung panik
chaewon berusaha mencari tempat bersembunyi sedangkan chaeyeon langsung turun untuk memastikan jika felix langsung masuk ke kamar nya
begitu sampai di bawah chaeyeon langsung menghampiri felix membuat lelaki itu terheran
"minggir, gue mau lewat."
"lo langsung ke kamar kan?"
"ya iyalah tolol!" ucap felix langsung mendorong chaeyeon agar menjauh namun langkah nya terhenti felix balik badan menatap chaeyeon
"ambilin gue minum, jangan air putih. gue mau jus, dan harus lo sendiri yang buat." suruh felix
"ta--"
"mau adu bacot lo?" chaeyeon langsung bungkam tidak berani melanjutkan ucapannya dan memilih menuruti perkataan felix
begitu chaeyeon pergi menuju dapur, felix langsung melangkah kan kaki menaiki tangga, kamar felix berada di paling ujung, namun langkah kaki nya berhenti tepat di depan kamar yang tidak jauh dari tangga, kamar chaeyeon.
felix segera masuk dan mulai menelusuri isi kamar saudari tirinya itu hingga berhenti di depan lemari milik chaeyeon dan tanpa aba aba membuka lemari itu sehingga menampakkan chaewon yang tengah bersembunyi
chaewon mendongak matanya membulat karna terkejut melihat felix sedangkan felix memasang tatapan datar lalu menarik chaewon keluar dari sana
"pengap di situ, gue udah sering ngerasain waktu kecil." ucap nya lalu menutup pintu lemari chaeyeon
chaewon terdiam sambil menunduk tidak berani menatap felix
"ambil barang lo, biar gue antar pulang. lo belum izin kan?" chaewon mengangguk lalu mulai mengambil barang barang miliknya
begitu sudah berada di lantai dasar, chaeyeon keluar dari dapur dan terkejut melihat mereka berdua
"loh?"
"jus nya lo aja yang minum, gue sibuk. lagian ini udah malam dan lo masih biarin dia berkeliaran di luar." ucap felix terus berjalan tanpa menatap chaeyeon
"chae, gue pamit ya.." pamit chaewon
"iya hati hati!"
tbc.
sorry gaes telat, paket habis
KAMU SEDANG MEMBACA
laurea | chaewon x felix
Fiksi Penggemarperbedaan derajat di sekolah bahkan bisa membuat seseorang kehilangan nyawa nya "kenapa kalian melakukan nya pada ku dan teman ku? apa salah kami pada kalian?" -kim chaewon "you can call me monster." -lee felix "tak apa, aku sudah terbiasa dengan se...