Setelah hari itu, axenna dan adriana menjadi sering bertemu . Axenna sering meminta adriana untuk menemaninya cuci darah rutin ke rumah sakit . Begitupun axenna yang sering menemani adriana untuk memeriksakan penyakitnya yang tak kunjung sembuh itu . sedikit banyaknya, axenna merasa prihatin sekaligus malu pada adriana .
Sebab, kanker rahim yang di derita adriana membuat rahimnya harus di angkat sehingga ia menjadi wanita yang tak sempurna karna tak bisa memberikan keturunan pada keluarga suaminya . itulah yang membuat ia di benci oleh mertua bahkan suaminya sendiri, akan tetapi ketegaran nya membuat axenna malu pada dirinya sendiri . axenna selalu banyak mengeluh, padahal ia tak pernah kekurangan apapun . popularitas, kemewahan, keluarga yang harmonis, semua itu ia miliki .
"Bagaimana hasil pemeriksaanmu?" ucap axenna yang langsung mencerca adriana dengan pertanyaan setelah melakukan pemeriksaan .
Adriana menghela nafas berat untuk sebelum mengatakan hasil pemeriksaan nya .
"Dokter mengatakan bahwa sakit ku semakin parah, hampir seluruh jaringan penting dalam tubuhku di kuasai oleh kanker itu ." sedikit ada gurat kecewa di wajah adriana saat mengatakan itu .
"Aku hanya memikirkan nasib putriku jika ia tau ibu nya sebentar lagi akan meninggalkannya" sambung adriana .
"Kau tak akan meninggalkannya, semangatlah untuk hidup lebih lama . setidaknya lakukan itu untuk putrimu, kau ibu yang baik sama seperti mommy ku ." ujar axenna menyemangati, ia benar benar melihat sosok mommy nya di diri adriana .
Suasana menjadi hening sejenak, sebelum adriana berpamitan untuk pulang lebih dulu . ia harus menjemput putrinya .
---
Terlihat seorang gadis cantik dengan senyum mengembang, berlari kecil ke arah ibunya . siapa lagi jika bukan Starla, ia selalu melakukan itu saat melihat ibu tercinta nya .
"Bagaimana ujianmu hari ini nak?" tanya adriana, sembari mengusap kecil kepala starla .
"Lancar bu, dan besok pengumuman hasil ujian ku" jawab starla dengan semangat 45 nya .
"Baiklah, karna kamu telah selesai ujian dan sudah lama sekali kita tidak keluar berdua bagaimana jika ibu membelikanmu es krim dan kita duduk di taman kota sore ini hmm?" ajak adriana, yang langsung membuat starla berteriak kegirangan .
Siang itu mereka segera menuju ke pasar, untuk membeli kebutuhan memasak makan siang di rumah brams dan monika .
--
Taman kota, pukul 17:30 sore .
Sore itu cuaca di taman kota sangat cerah, membuat rilex siapa saja yang sedang berlalu lalang di dalamnya . banyak kalangan muda hingga tua berada di taman kota tersebut, ada yang sekedar bersantai, ada yang mengajak anak anak mereka untuk bermain, ada yang sembari olahraga sore di sana .
Selepas memakan eskrim, starla dan adriana sibuk dengan pikiran mereka masing masing . Hingga starla yang berbaring di pangkuan ibunya membuyarkan lamunan sang ibu .
"Ibu sedang memikirkan apa? dari tadi aku memperhatikan ibu, seperti banyak fikiran . ada apa bu? ayo, berbagilah denganku" ucap starla, yang terlihat sangat khawatir melihat ibunya sedari tadi hanya diam dan sibuk dengan lamunannya .
"Tak ada, ibu hanya memikirkan bagaimana nasib mu jika ibu tiada" spontan itu yang keluar dari mulut adriana .
"Bagaimana bisa ibu mengatakan itu, memangnya ibu akan pergi kemana? ibu tidak akan berencana untuk meninggalkan ku kan?" tanya starla, yang semakin bingung dengan arah percakapan mereka sore itu .
Adriana menyadari apa yang ia katakan, dan kemudian ia langsung mengalihkan pembicaraan .
"Kamu sudah mempersiapkan rencana untuk bagaimana dirimu jika lulus nanti?" tanya adriana, yang mengalihkan pembicaraan mereka sebelumnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
StarLa
Teen FictionKetika pahit nya hidup membuat hatimu yang sebelumnya sehangat senja kini berubah menjadi sebeku es . Masalalu, kehilangan, kenyataan . mau tidak mau, siap tidak siap ketika kau berada dalam situasi itu semua akan kau terima . Pahitnya kehilangan...