Lima

1.7K 228 7
                                    

Tolong tinggalkan jejak💜
Typo ? Biarin aja dah :v
.
.
.

"YAK APPO"

Guanlin meringis, menangisi telinganya yang baru saja menjadi korban dari tangan cantik Byungchan. Kedua sikembar dan Dohyon sudah ia tidurkan, jadi ia bisa bebas menyiksa Guanlin sekarang. Junho juga disana, tapi ia tak peduli. Ia sedang sibuk dengan ponselnya berbalas pesan dengan kekasih hatinya.

"Ampun Aunty" Ringisnya lagi. Pasalnya Byungchan masih belum berhenti menarik telinga anak nakal ini. Ia kesal, kenapa anak ini malah memberi contoh yang tak baik kepada dua putrinya ?

"Kau pantas mendapatkan ini. Yak Han Guanlin, sekali lagi kau membawa anak-anakku pergi mengikutimu kencan, ku pastikan Daddymu akan mencabut semua fasilitasmu," Ancamnya.

Demi apapun Byungchan itu menyeramkan ketika marah. Jiwa keibuan yang setiap hari ia perlihatkan akan berubah menjadi macan betina yang sedang hamil. Tapi tentu ia hanya akan marah jika ketiga anaknya yang masih polos itu di nodai dengan perbuatan yang tidak senonoh.

"Kau juga Han Junho," Byungchan melirik Junho yang sedang bergelung di atas kamar Byungchan. Menurut Junho, kamar dan kasur ini tempat favoritenya. Itu sebabnya ia berada disini sekarang.

Bukan. Ia bukan sedang ingin menyaksikan penderitaan Guanlin, tapi memang murni keinginannya untuk berada disana. Tempat ternyamannya.

Junho nyaris menjatuhkan telephone genggamnya dan memandang cemberut pada yang lebih tua, "Kenapa aku juga diikut sertakan ? Aku kan tidak melakukan hal macam-macam seperti Hyung, Aunty"

"Aunty hanya mengingatkan saja"

Byungchan kembali melirik sinis Guanlin dan nyali Guanlin langsung menciut setelahnya.

"Kenapa kau membawa twin untuk mengikuti kencan ? Jelaskan kepada Aunty Han Guanlin"

Guanlin semakin menunduk takut. Ia memilin ujung Hoodienya persis seperti anak kecil yang sedang dimarahi Ibunya karna memakan permen terlalu banyak. Byungchan jadi melunak setelahnya. Ia menarik nafas panjang dan mendekati Guanlin yang masih duduk di meja riasnya. Usapan di kepala Guanlin rasakan, "Haaaah, baiklah. Lain kali ketika membawa adik-adikmu kencan dengan kekasihmu jangan sampai melakukan hal itu lagi. Adik-adikmu masih kecil, dan mereka bisa dengan cepat mengkopy perbuatanmu dan itu sangat tidak baik Lin"

Itulah Byungchan. Ia akan sangat marah ketika menyangkut orang-orang tersayangnya. Dan ia juga akan melembut setelahnya.

Guanlin menyukainya. Sungguh. Guanlin menyukai usapan lembut di kepalanya. Usapan lembut seperti seorang Ibu. Guanlin memang belum pernah merasakan rasanya di sayangi seorang Ibu kandung sejak lahir, ia hanya di titipkan di Yayasan dan diurus oleh Ibu-Ibu yayasan. Tapi semenjak Dohyon datang dan membawa Byungchan kerumah besar ini, Guanlin merasa ia bersama Ibu kandungnya, Ibu yang melahirkannya, Ibu yang selalu ada untukknya.

Guanlin mengakat kepalanya dan menatap manik wanita didepannya. Sangat indah. "Maafkan Alin, Aunty," selanjutnya Guanlin memeluk perut Byungchan. Dia tidak menangis, hanya saja ia merasa bersalah telah mengotori otak kecil adik-adiknya.

"Cih, Dasar lelaki drama," Junho menatap sinis kedua orang itu dan berlalu dari sana. Ia muak melihat wajah memelas Hyungnya. Karna demi apapun itu terlihat sangat menjengkelkan di wajahnya. Guanlin tak peduli. Ia hanya ingin seperti ini, memeluk dan membenamkan kepalanya di perut rata Byungchan.

Byungchan mengusap kepala itu dan menciumnya, "Tak apa, sekarang kau beristirahatlah"

"Apa aku boleh tidur bersama Aunty ?" Pandangannya kembali memelas dan sangat tidak cocok dengan tampangnya yang terkesan dingin. Entah kenapa Guanlin ingin tidur di pelukan Byungchan saja sekarang.

"Kau sudah besar Lin. Jangan seperti anak kecil. Apa mau Aunty telephone Jihoon untuk menemanimu tidur ?"

"Ide bagus"

.

.

.

"Yak !! Jinhyuk kenapa dengan wajahmu ?"

"Kenapa ? Aku tampankan ?"

"Tampan ? Cih, bahkan aku masih bingung kenapa aku mau menikah dengamu"

"Sayang~ Kau tega sekali" Jinhyuk mengerucutkan bibirnya. Sungguh, rasanya Wooseok ingin menenggelamkan suaminya di sungai Han.

"Berhenti bersikap seperti Jinwoo Hyuk, sudah tak cocok. Kau sudah tua dan bau tanah"

"Kenapa kau selalu menistakan suamimu yang tampan ini Seokkie~"

"Yang tampan itu Seungwoo Oppa. Kyaaaa~ " Wooseok memperagakan pose seorang fangirl yang sedang membayangkan dinikahi idolanya dengan menggenggam kedua tangannya tepat di bibirnya, dan jangan lupakan dengan mata yang tertutup rapat, menggemaskan.

"Heh" Jinyuk menoyor kening istrinya "Kau sudah punya suami dan 2 orang anak. Mana mungkin dia mau padamu"

Wooseok menurunkan tangan dan membuka matanya. Bibirnya jadi melengkung kebawah, "Ah benar. Coba saja aku tak menerima lamaranmu, mungkin sekarang aku sudah menjadi istrinya. Kyaaaa~" Selanjutnya ia kembali memperagakan pose seorang fangirl, lagi.

"Kau benar-benar tega sekali padaku~" desis Jinhyuk

"Hahaha.. Aku sangat mencintaimu Jinhyuk Oppa, sangat. Kenapa bayi besar ku yang kurus kering ini merajuk ? Kau cemburu ?"

"Tidak. Sudah kukatakan bahwa Seungwoo Hyung tidak akan mau padamu yang sudah punya 2 anak. Ia masing bujangan, tentu saja akan mencari seorang gadis, bukan wanita sepertimu. Lagipula, kemarin Seungwoo hyung mengatakan kalau ia sudah jatuh cinta pada seseorang," Jinhyuk menerawang bagaimana tatapan Seungwoo ketika berpamitan kepadanya tadi siang. Bibir melengkung keatas dan membentuk senyuman tampan, tidak seperti biasanya yang terlihat tegas.

"Nugu ?" tanya Wooseok.

"Aku tidak tau. Yang jelas ia mengatakan akan mengajak keluarganya berlibur besok hingga beberapa hari kedepan. Kurasa, ia juga akan membawa wanita yang dicintainya kan ? Bagaimana menurutmu Seokkie ?"

"Yaahhh.. Aku kecewa. Kenapa dia tidak jatuh cinta padaku saja sih ?"

"YAK !! Kau seriyus mengatakan itu Lee Wooseok ?"

"HAHAHA" tawa menyebalkan Wooseok langsung terdengar ke telinga Jinhyuk yang masih menatapnya datar. Istrinya ini memang hobi sekali membuatnya cemburu. "Seungwoo Oppa sudah ku anggap kakakku, dan tentu saja kau terus akan menjadi suami yang paling aku cintai sampai nanti kita menjadi bangkai"

Seperti ini. Setelah ia membuat Jinhyuk cemburu, ia akan tertawa bahagia karna berhasil menjahili suaminya. Demi apapun dia sangat mencintai suaminya ini. Jinhyuk tau, istrinya tak akan mudah berpaling dengan lelaki manapun. Wooseok itu tipe wanita setia dan mendapatnya kannya butuh perjuangan yang ekstra. Jinhyuk tersenyum menang.

.

.

.

-TBC

Rencananya aku nggak mau up sekarang.
Tapi kayaknya aku harus up nggak tau kenapa :(

Makin gaje ?
Jelass..
ಥ⌣ಥ

Dan tolong, jangan panggil aku authornim atau thor dong ಥ⌣ಥ

Panggil aku "jaeeni~"

Okesip (*'∀'*)

MOM FOR MY KIDS - SEUNGCHAN (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang