-; c'est toi

463 74 3
                                    

"Daniel sama Lexie putus."

Aku memberikan tatapan bingung padanya. "Tau darimana?"

"Lagi viral. Ada kok di akun drama sekolah."

"Dih, najis ah. Cowo kok buka akun drama," balasku sambil menahan tawa.

Bukannya melawan perkataanku, Zach malah menyerahkan ponselnya padaku. Terpampang jelas foto Lexie yang sedang berduaan dengan John pada slide pertama, dan Daniel yang tampak kecewa dengan Lexie di taman. Menguntit Daniel hingga ke taman? Paparazzi memang.

"He'll back to you," ucap Zach dengan pandangan kosong kedepan.

"Atau mungkin ngelupain aku dan cari cewe lain?"

"Bisa jadi. Kalo sampe dia ngelakuin itu, dia bodo. Sahabat yang selalu ada kok ditinggalin,"

"jangan sedih, live sambil nyanyi kuy!" Ajaknya sambil menarik tanganku untuk membuatku bangkit dari kasurnya.

Ia meletakkan handphonenya di meja kecil dan memulai siaran langsungnya dari instagram.

Zach mengambil gitarnya dan memainkan beberapa chord. Secara reflek aku menyanyikan lagu yang sesuai dengan nada tersebut.

"It's you,
It's always you,
If i'm ever gonna fall in love,
I know it's gon' be you,
It's you,
It's always you,
Met a lot of people
but nobody feels like you,
So, please don't break my heart,
Don't tear me apart,
I know how it starts,
Tr-trush-trust m-me i've been bro-"

Aku tidak menyelesaikan lirik tersebut. Komentar Daniel hadir di siaran langsung milik Zach.

'Oh'

Itulah komentar darinya.

Aku menangis dan memeluk Zach. Erat. Sangat erat. Ia mengusap punggung dan juga pundakku.

Lagu ini mengingatkanku tentang Daniel. Dia sahabatku, namun dia juga cinta pertamaku. Bahkan aku juga masih memiliki perasaan padanya meskipun aku juga memiliki perasaan pada Zach.

Tiba-tiba, Zach membaca satu persatu komen pada live tersebut.

"Why's Hazel crying? It's because—this song reminds her to someone. What happened to Hazel? She's okay. She just need time. Why are you hugging her? Oh, she loves that. Don't worry."

Sontak aku memukul punggungnya dan kembali tampil ke dalam kamera. Aku mengusap mukaku dan membaca beberapa komen. Terlihat komentar Jonah dan Corbyn disana.

"I thought you only want my hug. Ahahah calm down, Jonah. I really miss your hug tho. Get well soon, crackhead. Yeah, thank you, Cor-booone," ucapku sambil menekankan kata 'bone'.

"Get better asap, hun. We all love you," kubacalah komentar dari para limelight. "Awe, thank you! You all are the sweetest," balasku dengan membentuk jari-jariku menjadi love.

"Alright, guys. Kita akhiri disini dulu, bye!" Seru Zach sambil mematikan live nya.

Ia meletakkan handphonenya di meja kecil tadi dan memelukku kembali. Mengusap rambutku perlahan dan berkata, "Jangan sedih, gue selalu disini buat lo."

2019 ©️ jal0ux

𝐟𝐨𝐫𝐠𝐨𝐭𝐭𝐞𝐧 | djsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang