Seperti hari kemarin. hari ini pun bumi sedang di guyur hujan.seorang gadis berusia 24 tahun sedang menatap tetesan air hujan itu dengan tenang dan damai. Anindira Maheswari sangat menyukai hujan sejak dia meninggalkan luka yang dalam di ulu hatinya.Ya.. karena peristiwa itu terjadi saat datang hujan. hanya hujan lah yang mengerti perasaan nya karena suaranya mampu menyembunyikan tangisan nya yang kencang dan menyakitkan.
"Maaf..mba yang pesen ojek.?" suara driver ojol membuyar kan lamunannya.
"Ah Iya mas.."
"Ayo mba.."
"Iya.."
Anin pun memakai helm dan duduk di jok belakang mas ojol. untunglah hujan pun mulai reda hingga tetesan air hujan tak membasahi baju nya.
Hanya dua puluh menit perjalanan menuju tempat kerjanya. setelah membayar ongkos, Anin segera masuk kedalam sebuah kafe.
"Selamat pagi.."sapa Anin ramah pada teman seperjuangan nya. ada Tika dan Beni di sana.
"Pagi juga nin.."
Anin meletakan tas selempang nya di lokernya. lalu ia mengganti pakaiannya dengan seragam kerja nya. Kaos putih berlogo nama kafe dan evron hitam yang di lilitkan di pinggang. tak lupa Anin pun mengikat rambutnya seperti ekor kuda.dengan di awali senyum tipisnya.Anin sudah siap untuk bekerja.
"Ayo siap siap..kafe akan segera di buka.."suara sang pemilik kafe menginterupsi.
"Iya pak.."jawab semua pegawai serentak.
Tak lama setelah kafe di buka. para pengunjung pun berdatangan. semua para pegawai pun sibuk termasuk Anindira. ia kini sedang membersihkan sebuah meja yang akan di duduki pelanggan.
"Silakan mas. meja nya udah bersih.."
"Iya. terimakasih mba."
"Mau pesan apa mas.?"lanjut Anin setelah pria yang di panggil mas itu duduk manis.
"Emm.. sebenarnya saya masih nunggu seseorang mba.untuk sekarang apa boleh saya pesen air putih dulu?"
"Oh boleh mas..ga apa apa. di tunggu pesanannya."Ucap Anin dengan tersenyum manis.
"Iya mba.terimaksih.."
Anin pun berjalan menuju dapur. tapi..saat ia akan mengantarkan air mineral yang di pesan laki laki tadi.tiba tiba sang bos memanggilnya.
"Anin.."
"Iya pak.."
"Tolong kamu beresin privat room yang di lantai atas.saya lupa kalo hari ini akan ada tamu."
"Oh iya baik.. pak.."
Akhirnya Anin tak jadi mengantarkan air putih itu.ia segera bergegas menuju lantai atas untuk membersihkan ruangan pribadi itu.
Setelah dirasa semuanya telah bersih dan rapih,Anin berniat untuk segera pergi dari ruangan itu.tapi saat dirinya berada di depan pintu, pintu itu tiba tiba terbuka dan menampilkan tiga orang pria di hadapannya.ada Arkan. laki laki berusia 50 tahunan yang tak lain tak bukan adalah bos Anindira atau pemilik kafe ini.lalu laki laki yang tadi memesan air putih dan satu orang lagi adalah...
"Anin..kamu disini saja.layani tamu tamu saya bila mereka membutuhkan sesuatu."ucap Arkan sambil mempersilahkan masuk pada kedua tamunya.
Anindira seakan tak mendengar penuturan sang bos.ia masih terpaku dan terbelalak saat melihat laki laki terakhir yang ada di hadapannya.
Fahmi Mahesa putra..laki laki terakhir yang datang bersama bos nya adalah Fahmi Mahesa putra.laki laki yang selama dua tahun ini tak pernah ia jumpai.bahkan Anin hindari.tapi sekarang.laki laki itu berada di hadapannya.bahkan dia sedang tersenyum tipis padanya.
"Apakabar Anin..?"
Fahmi menjulurkan tangannya pada Anin. Berharap gadis yang masih ada di dalam hatinya itu mau mengambil uluran tangannya.
Tapi keinginan hanyalah keinginan. Anin tak merespon sikap fahmi. gadis itu hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya dengan perasaan tak menentu.
"Maaf.. silahkan anda bergabung dengan yang lainnya.saya akan segera kembali."Anin malah mengalihkan sapaan Fahmi. dengan cepat Anindira berlalu dari hadapan Fahmi dan berlari menuju pantry.
Sedangkan Fahmi,ia masih terdiam dan menatap tempat dimana Anin berada tadi.dengan perasaan kecewa.Fahmi hanya bisa tersenyum miris pada dirinya sendiri.
Ternyata Anindira masih membenciku..
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukanmu
Romance21+ Anindira Maheswari harus menerima kenyataan bahwa kini ia adalah istri dari Fahmi Mahesa putra yang tak lain tak bukan adalah Mantan pacarnya yang dulu pernah menyakitinya. Rasa sakit itu masih ada.bahkan bayangan saat Fahmi menyakitinya pun ter...