4. Your Smile

1.9K 257 14
                                    


Aku memasuki ruangan Kai. Dan aju melihat dia yang tersenyum kecil melihatku. "Terima kasih, soo. Aku berhutang banyak padamu."

Aku mengangguk.

"Apa yang terjadi, Kai?"

"Aku sedang perjalanan menuju apartemen Chan hyung. Tapi, tiba tiba seseorang langsung menusuk ku dan mengambil semua barangku. Yah hanya itu yang ku ingat."

"Bodoh. Untuk apa kau keluar dari rumah ku? Percuma saja acara kaburmu itu." cerca Sehun.

Aku memilih duduk dan memperhatikan mereka. Menyesap perlahan kopi yabg dibeli Renjun tadi.

"Untung saja Kyungsoo menemukanmu." ujar Luhan."kau tau dia sangat trauma melihat darah. Aku benar benar bersyukur dia tidak ikut pingsan disana."

Aku melihat Kai dan dia juga melihatku. Dia tersenyum. Pertama kalinya dia memberikan senyuman padaku. "Terima kasih."

"Tak usah dipikirkan. Sekarang boleh aku pulang?"

Senyuman nya menghilang. Aku berpaling pada Renjun tak memperdulikannya. "Ren, bukankah besok kau ada kuis. Kau sudah belajar?"

Renjun mengangguk. "Hyung. Kami pulang dulu. Besok kami akan kemari."

"Bisa kau biarkan Kyungsoo disini malam ini? Untuk menemaniku?"

Aku mengerutkan dahi heran menatap Kai yang berubah. "Kupikir kau hanya luka di perut. Apa kepala mu juga terbentur sesuatu? Kenapa berubah?"

Luhan dan Baekhyun mengangguk setuju. "Benar. Apa yang terjadi, Kai?"

"Kalian ini. Biarkan Kyungsoo disini. Hm? Kalian boleh pulang. Istirahat lah."

"Tapi, hyung. Noona butuh istirahat. Bagaimana jika aku saja yang menjaga mu. "

Chanyeol tertawa ketika melangkah masuk. "Ada apa ini? Renjun. Sebaiknya kita pulang. Dan biarkan noona mu disini menjaga Kai. Kasian ank pelarian seperti dia sendirian tak ada yg menjaga. Dan masalah istirahat. Disini ada dua tempat tidur. Kyungsoo bisa istirahat dengan nyaman disini."

Aku masih tidak mengerti dengan situasi ini apalagi dengan sikap Kai yang sangat berubah padaku.
"Tak apa, Ren. Pulang lah dan istirahat. Besok kau ada les pagi. Jangan pikirkan noona. Noona akan baik baik saja. Hm?"

"Baiklah. Noona jangan lupa untuk makan. Aku tau kau belum makan malam."

"Iya, Ren. Pulang lah. "

Setelah bujuk membujuk akhirnya Renjun dengan berat hati pergi meninggalkn ruangan bersama Chanyeol.

Baekhyun menghampiri Kai. "awas saja kau menyusahkan Kyungsoo."

"Iya, Baek. Lagi pula kau juga pasti tidak mau menemaniku disini."

"Karena aku benci rumah sakit."
Baekhyun langsung pergi meninggalkan ruangan.

Luhan duduk disampingku. "masih ada waktu. Kau ingin makan apa? Biar Sehun yang memberlikanmu di kantin."

"Apa saja, eonnie. Tapi, kopi satu lagi yah." aku memohon.

Luhan menggeleng tegas. "Renjun sudah berbaik hati memberimu kopi. jangan melunjak. Darahmu sedang rendah. Jangan cari penyakit."

Aku menyandarkan punggung ke sandaran sofa setelah Luhan bangkit dan menghampiri Sehun. Mengatakan apa yang harus dibeli. Dan aku meneguk sisa kopi dalam satu tegukan. Mereka selalu begini. Membatasi keinginan ku untuk menikmati kopi.

"Aku kekamar mandi dulu." Luhan menghilang ke balik pintu kamar mandi.

Aku menatap Kai tajam. Da saat itu dia memang sedang menatapku. Dia tersenyum. "Sebenarnya apa mau mu? Memintaku menemanimu?"

Love You Right✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang