Seseorang pernah berkata-,
"Jangan pernah lo bilang, lo bahagia saat dia bahagia, enggak akan ada yang pernah bisa bahagia kalau kita ngeliat orang yang kita sayang bahagia sama orang lain, jangan jadi munafik, jangan berusaha nyembunyiin perasaan lo, berani mencintai, berani terluka bukan?"
-dan ya, gue akuin itu sekarang. Mungkin gue bisa bilang "Kalau dia bahagia, kenapa engga?" nyatanya hati gue sakit ngeliat dia bahagia sama orang lain.
Dan sekarang gue coba tersenyum turut bahagia walaupun jujur, sekuat tenaga gue nahan sesak yang mendera gue saat ini.
Orang yang gue sayang, orang yang gue sia siain dulu, orang yang gue sakitin dulu, sedang bahagia dengan terjalinnya pernikahan yang saat ini berlangsung.
Beberapa menit yang lalu, gue nyaksiin mantan gue yang saling mengikat janji suci diatas altar sama pasangannya yang jauh lebih baik dari gue.
Jihoon disana. Diatas altar dengan senyum bahagianya sedang berfoto bersama keluarganya dan jelas suaminya, Jaehyun, disana.
Hati gue sakit.
Dulu waktu dia sama gue, gue bahkan gak pernah liat dia senyum bahagia kayak gini. Yang gue liat cuma sekedar senyum paksa, raut kecewa, pasrah, dan air mata.
Sekejam itu kah gue dulu?
[How Was With Me?]
"Woy Lin!"
Guanlin menoleh menatap Woojin yang menepuk pundaknya kencang. Ia menaikkan satu alisnya tanda ia bertanya 'kenapa?'
"Diem aja lo, ayo kedepan foto angkatan dulu."
Woojin langsung merangkul bahu Guanlin, walaupun ya jarak tinggi keduanya, ekhm, agak berbeda, jauh.
Guanlin hanya mengikuti sang sahabat tanpa berbicara sepatah kata. Disaat semua teman seangkatannya sudah siap berfoto, maniknya melirik Jihoon yang sedang tersenyum menghadap kamera dengan Jaehyun yang merangkul pinggangnya erat.
"Satu
Dua
Tiga
Cheese."
Cekrik!
[How Was With Me?]
Spring, March 2019. . ."Ya?"
'...'
"Engga! Gue kosong jadwal hari ini, kenapa?"
'...'
"Apa? Jihoon?"
'...'
"Bukannya Jihoon di Norway?"
'...'
"HAH?! Yang bener lo Jin!"
'...'
"Iyaudah iya gue otw sekarang."
'...'
"Hm. Yaudah gue tutup."
Guanlin langsung saja merapihkan berkas yang baru saja ia selesaikan dan langsung meninggalkan kantornya.
Ting!
Café Cherry Blossom, gangnam-gu 135 lantai 2, atas nama Jung Jihoon.
Guanlin langsung mengemudikan mobilnya menuju café yang Woojin beri tahu.
"Jung Jihoon ya?" gumamnya lirih disertai kekehan miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of Our Love [Panwink]✓
Aléatoire[Bahasa] Welcome to- Part of our love story. We'll hope that all of you enjoy the story. -Laji Please give you're support! -박 지훈 Give your own star and comment about the story! -라이 관린 See you here(?) ah! I mean see you in the story~ Enjoy! [25/09/20...