pt. 30

1.1K 138 13
                                    

Vote Nya Kuy!
★★★

******************************

Beomgyu yang sedang berada dikamarnya itu langsung membuka handphone ketika ada sebuah pesan masuk.

Polosku.CB
Kak
Jika kau ingin bertemu denganku
aku ada dirumah Yuna
Ingin menginap
Aku berhasil kabur dari Taehyun
Kakak nanti jemput aku Yaa???
Ya? Ya?
Aku tunggu!
Love you kak Beomgyu😘
14.59

Seketika Beomgyu langsung duduk tegak ketika mendapatkan pesan itu. Yaampun, adiknya memang pintar!

Dengan segera Beomgyu memakai jaketnya yang tergantung dibalik pintu kamar. Lalu bergegas menjemput Bella di rumah Yuna.

***

"Taehyun,"

Taehyun yang sedang duduk disofa apartemennya pun mendongak ketika ada yang memanggilnya. Orang itu dengan santainya duduk disebelah Taehyun.

"Ada apa, Kamal?" Tanya Taehyun tanpa menoleh pada Hueningkai. Dia sedang memegang secangkir kopi susu ditangannya. Menyeruputnya dengan nikmat.

Sementara yang ditanya berdecak kesal, "Jangan panggil aku seperti itu,"

Taehyun menaikan sebelah alisnya, "Bukankah itu panggilan kesukaanmu?"

Hueningkai menghela napas kasar.

"Hanya Ibuku yang boleh memanggilku seperti itu." Ucap Hueningkai. "Dan juga gadisku nanti," Lanjutnya dengan suara yang memelan.

"Oh? Kau masih menyukai 'dia?" Tanya Taehyun.

Hueningkai mengangguk. "Aku masih mempertahankan perasaanku padanya."

Taehyun memanggut-manggut, "Bagus. Jangan jadi penghianat. Aku tidak suka."

"Aku benci penghianat." Lanjutnya.

Tentu saja Hueningkai merasa sedih mendengar Taehyun mengatakan 'itu. Meskipun dirinya tidak bersangkutan atas semua masa lalu Taehyun dengan 'dia, tapi jujur, Hueningkai sangat merasakan kesedihan yang mendalam.

Menurutnya Taehyun tidak salah. 'Dia juga tidak salah. Hanya kesalahpahaman yang membuat mereka saling balas dendam.

"Eum, dari pada saling diam, lebih baik kita nyalakam TV saja." Usul Hueningkai, mengalihkan pembicaraan.

Tidak mau hanyut lebih dalam tentang masa lalu Taehyun.

Taehyun mengangguk, "Ya, kau benar. Lebih baik nyalakan TV."

Taehyun mengambil remote TV nya. Lalu menyalakan benda kotak itu. Dia menggonta-ganti channel.

Sampai pada akhirnya, dia berhenti disalah satu channel TV yang memberitakan tentang sebuah kasus kriminal. Dan hal itu membuat keduanya diselimuti rasa penasaran.

"Pemirsa, baru beberapa bulan, pihak kepolisian menemukan mayat dalam koper, kini kasus yang sama pun terjadi kembali. Mayat dalam koper dengan bagian tubuh yang terpisah. Pihak kepolisian memberitahukan kepada seluruh warga negara korea, bahwa kita semua harus saling waspada jika sedang berpergian atau beraktivitas pada dini hari. Karena bisa saja si psikopat mengincar korban pada dini hari. Sekian, berita dari kami. Saya Kim Nahwa, memberitahukan dari channel TVTwo, mengucapkan terima kasih kepada anda yang sedang menonton."

Lalu keduanya saling bertatapan dengan alis yang berkerut.

Ada orang lain?


***

Beomgyu memarkirkan mobilnya dipekarangan rumah Yuna. Lalu ia keluar dari mobil dengan tergesa-gesa.

Ting Nong!!

Laki-laki manis itu menekan bel rumahnya. Tidak perlu menunggu lama, kemudian pintu terbuka dan terlihatlah sosok perempuan dengan rambut hitam dan sedang memakai celana sepaha.

"Eh? Kak Beomgyu? Ada apa?" Tanya Yuna ramah.

"Bella," Ucap Beomgyu. "Apa dia ada disini?" Tanyanya to the point.

"Oh, Bella. Tadi niatnya memang ingin menginap dirumahku. Tapi tidak jadi," Jawab Yuna.

"Lalu sekarang, dia ada dimana?" Tanya Beomgyu lagi.

Yuna menatap keatas, sedang berpikir. "Tadi sih, katanya dia ada janji dengan seorang laki-laki."

Beomgyu mengerutkan keningnya, "Apakah namanya Taehyun?"

Yuna mengedikan bahu, "Aku tidak tahu namanya."

Beomgyu menghela napas. Semoga bukan Taehyun. Bisa jadi kan kalau Hyunjin yang mengajaknya pergi?

Kalau memang benar, Beomgyu akan sangat merasa lega.

"Tapi bukan Kakaknya Yeji," Ucapan Yuna bagaikan sebuah pistol yang pelatuknya ditarik dan pelurunya menembus ke dadanya.

"Bu-bukan Hyunjin?"

Yuna menggeleng. Iya, dia tahu Hyunjin. Bella sendiri yang cerita dengannya. Kalau dulu mereka pernah ada hubungan.

Astaga... Aku tidak mau kehilangan adik satu-satunya. Dia adalah satu-satunya perempuan yang masih harus aku tanggung jawabkan. Karna Ayah dan Kak Yeonjun sudah tidak ada.

Beomgyu membuang napas gusar. Kali ini dia merasa kecewa.

"Yasudah. Aku pulang dulu," Pamitnya dengan lesu.

"Kakak, tunggu sebentar." Tiba-tiba Yuna menarik tangannya.

"Ada apa?"

"Sudah lihat berita di TV, belum?" Tanya Yuna ragu.

Beomgyu menggeleng, "Belum. Memang ada berita apa?"

Yuna menghela napasnya, "Ada kasus pembunuhan lagi. Mayatnya didalam koper. Tubuhnya terpisah."

Beomgyu tertegun mendengarnya. Kasus itu lagi? Siapa yang...

"Kak," Ada jeda sebentar sebelum akhirnya Yuna berbicara. "Aku harap Kak Soobin mengetahui hal ini. Selesaikan kasusnya. Kau tau kan, kalau aku tidak suka ada kasus pembunuhan? Apalagi adikmu itu, dia adalah orang yang paling membenci pembunuhan."

Yuna benar. Beomgyu harus memberitahu Soobin soal kasus ini. Sudah lama Soobin tidak terikat lagi oleh tim kepolisian.

Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Soobin untuk masuk tim kepolisian lagi.

Ya benar.


************************************

Aduh! Mas Soobin jadi polisi. Cocok gak nih?


Eh aku beli coklat, tapi tulisannya 'Teyun' sama 'Bella'. Kalo mau liat,

Next part, aku kasih potonya.

Oke.

Salam manis,
AFR★

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang