'Bukan milikku'
Mark lee bingung saat Jaehyun bilang buku itu bukan milikknya.
"Aku tidak menyimpan apapun di loker setelah ulang tahun kim mingyu", Jaehyun tidak habis pikir kenapa buku seperti itu ada di lokernya.
"Tapi aku benar mengambil buku itu di lokermu hyung" Jaehyun mengangkat bahunya seolah tak peduli, "mungkin ada orang jahil, atau mungkin ada yang salah menyimpan 'kan?" Mark lee mengangguk setuju, "bisa jadi".
"Aku menginap disini untuk sehari apa boleh?" Tanya Jaehyun pada pemilik apartemen. "Tentu saja" mark lee menjawab sambil tersenyum. "Aku jadi tidak sendirian" kata mark lee lagi.
"Aku lupa, doyoung hyung akan mampir kesini katanya" kata mark lee. "Really? I'm so happy" Jawab Jaehyun sambil tertawa kecil. Suara bel pun berbunyi tidak salah lagi itu pasti doyoung. "Diluar dingin sekali, tidak biasanya" Kata doyoung saat sudah masuk di apartemen Mark lee.
"Ada Kau juga" kata doyoung saat melihat Jaehyun sedang bersandar pada sofa. "Apa kau tidak menyukai nya?" Tanya Jaehyun sedikit menaikan nada bicara nya, "ah, tidak seperti itu aku kan hanya bertanya" jawab doyoung biasa.
"Iya aku hanya bercanda" di lanjut oleh tawa mereka akhirnya. "Bagaimana pekerjaanmu hyung" doyoung mengarah ke mark lee yang tadi bertanya, "Ya seperti biasa, melelahkan".
"Apa hyung sedang menyelidiki sebuah kasus?" Doyoung mengangguk, "kasus nya lumayan berbahaya" mark lee terkejut lalu doyoung berkata lagi tapi sedikit berbisik "Menyangkut dengan nyawa" mark lee masih terkejut dengan raut muka seperti "benarkah?".
Waktu menunjukan pukul 22:00 malam, doyoung terkejut melihat pesan yang entah siapa yang mengirim ke ponsel nya. Doyoung bergegas keluar apartemen mark lee, "Hyung, mau kemana dan kenapa terlihat sangat buru buru?".
"Irene" Jawab doyoung khawatir, mendengar itu Jaehyun dan mark lee segera melihat ponsel doyoung untuk melihat apa yang terjadi. Ketiga orang tersebut terburu buru meninggalkan apartemen.
***
Sesampainya di sebuah rumah kosong, mereka terkejut melihat kondisi irene yang mengkhawatirkan. Dia panik seperti di kejar oleh hantu, luka sayatan pun terlihat di lengan bagian kanan nya, dan irene memegang perut nya yang penuh darah.
"Apa yang terjadi?" Tanya Jaehyun pada irene. Irene tidak menjawab dia hanya menggeleng, beberapa saat kemudian dia jatuh tak sadarkan diri. Doyoung dan Jaehyun membawanya ke mobil untuk di larikan ke rumah sakit.Mark lee pergi ke rumah sakit menggunakan motornya yang ia kendarakan saat menuju ke tempat ini.
***
"Dokter!! Bantu teman saya" teriak doyoung khawatir dengan rekan kerja nya, begitu juga Jaehyun ia terlihat sangat panik. Sampai melupakan bahwa mark lee belum terlihat sejak tadi.
Pikiran mereka kalut, semuanya tertuju pada irene. Kondisi gadis malang itu sangat mengkhawatirkan tapi tidak ada yang tahu apa penyebabnya hingga dia bisa sampai seperti itu .
"Dimana mark lee?" Tanya Jaehyun yang mulai sadar bahwa adik tingkatnya itu belum sampai sedari tadi. "Aku tidak tahu" jawab doyoung frustasi. Dia masih mengkhawatirkan Irene, tapi dia juga khawatir dengan mark lee.
Dokter yang memeriksa Irene keluar dan berkata, "Pasien mempunyai luka tusuk di perutnya yang cukup dalam, dia mengalami pendarahan. Tapi untung saja golongan darah pasien masih tersedia disini, saya tidak bisa memastikan kapan dia sadar. Tapi beberapa saat lagi mungkin dia akan sadar".
Doyoung dan Jaehyun merasa lega sedikit, mereka berterimakasih pada dokter itu lalu mulai menjenguk irene, Sambil bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA NADA [END] - [ON REVISI]
RandomStart Writer : December 2019 Finish Writer : March 2020 Publish at : February 2020 Daripada melepas dan melupakan, Regita lebih tertantang untuk mengejar dan memiliki pria yang tidak ditakdirkan untuk bersanding denganya. Jika Regita berkata, "Aku a...