Keesokan harinya seluruh anggota tim dipanggil untuk melakukan rapat bersama. Rapat pagi itu membahas mengenai data-data yang diperlukan dalam proyek dan bagaimana cara mendapatkannya. Karena kemungkinan instansi terkait mempunyai data sangat kecil, jadi dibuatlah strategi baru tentang cara agar mendapatkan data tanpa harus mengeluarkan dana yang besar. Karena selain hal itu memiliki dampak untuk perusahaan, dampak itu juga akan dirasakan oleh mereka.Gerak cepat yang diambil oleh Taehyung ini sungguh membuat Seulgi kagum. Ia pun jadi berpikir sudah berapa kali pria itu menangani proyek seperti sekarang?
Seulgi dan Heoseok yang duduk bersampingan memperhatikan Taehyung yang berdiri memimpin rapat. Pria itu tampak gagah dengan setelan jas dengan rambut coklat legam. Jika ada wanita yang berpikir Taehyung tidak menarik dengan penampilan seperti itu pikir Seulgi wanita itu sudah tidak waras. Bahkan Heoseok mengakuinya. Hei apakah dia baru saja memuja pria yang menyakitinya?
"Seulgi." Panggil Taehyung.
"Ya?"
"Sebentar aku ingin bicara empat mata denganmu."
"Cieee" Goda Heoseok membuat Seulgi menyikutnya. "Kita sedang rapat bodoh! Cobalah untuk serius." Kesal gadis itu. Tapi Heoseok hanya memberikan senyumnya. "Ada lagi pertanyaan?" Ucap Taehyung yang bersikap acuh dengan Seulgi dan Heoseok. Tiba-tiba saja Seulgi menjadi tidak enak hati. Dia belum sempat menjelaskan kepada sahabatnya tentang Taehyung. Seharusnya ia telah melakukan itu sebelum rapat. Karena dia tahu benar Taehyung menjunjung tinggi profesionalitas, yang berarti berarti tidak ada candaan jika berhubungan dengan kerja.
Heoseok mengangkat tangan sebelum bertanya. "Lalu bagaimana dengan data yang akan diambil di California?"
"Apakah hanya kau yang akan pergi atau bersama tim ahli yang bertanggungjawab?" Kini mata Seulgi memperhatikan sorot mata Taehyung yang begitu serius menyimak pertanyaan Heoseok. "Saya sudah memutuskan siapa yang akan pergi."
"Ada dua orang. Saya dan Seulgi." Mendengar namanya disebut Seulgi otomatis membulatkan mata. Kenapa harus dia dan bukan tim ahli yang bersangkutan? "Saya sebagai team leader dan Seulgi sebagai pemimpin tim ahli." Seulgi mulai berpikir. Dia tidak boleh menerima begitu saja keputusan itu.
Jika dipikirkan sebenarnya ada untungnya bagi dia. Jika benar itu akan terealisasi maka ototmatis akan menjadi pengalaman pertamanya pergi ke luar negeri. Dia juga bisa sekalian travelling singkat disana. Eksplorasi hal baru adalah kesukaannya sejak dulu.
Yang menjadi kontra yaitu ia pergi berdua dengan Taehyung. Hanya berdua. Apakah hal yang membuatnya 'untung' itu akan terjadi? Atau itu hanyalah khayalannya? Apa Taehyung nanti bisa memotret dirinya ketika berjalan di alun-alun Kota Los Angeles? San Francisco? Atau Sacramento? tidak. Taehyung telah berubah. Berkali-kali Seulgi ingatkan pada dirinya bahwa sekarang Taehyung telah berubah dan ia tidak bisa seenaknya dengan Taehyung.
Perlu diingat juga bahwa Taehyung sekarang adalah orang yang menyebalkan yang seenaknya terhadap dia dengan jabatan yang dipegangnya sekarang.
"Lalu bagaimana jika saya menolak?" Ucap Seulgi dengan nada lantang. Dia juga merasa tidak enak hati kepada yang memiliki tanggungjawab untuk memganalisa data yang akan diambil diluar negeri. Bukankah momen pergi kesana juga bisa menjadi bagian dalam mempromosikan diri untuk proyek lain? Itulah yang Seulgi pikirkan.
Terlihat Taehyung menyilangkan tangannya didepan dada. "Kamu sebagai tim ahli berhak untuk kesana. Sebagai yang bertanggungjawab penuh dengan laporan kamu juga bisa mengambil data tambahan yang diperlukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antropologi Rasa | vseul
FanfictionApa yang dirasakan manusia itu berbeda-beda. Mulai dari persepsi, pandangan, serta perasaan. Apa yang dirasakan seseorang terhadap suatu hal belum tentu sama dengan pribadi yang lainnya. Semuanya memiliki perbedaan persepsi, pandangan, dan perasaan...