BE MY WIFE

1.3K 145 58
                                    

PAIRING : Sesshomaru x Hinata

GENRE : Romance, Hurt/Comfort

DISCLAIMER : All character not mine

RATED : T

WARNING (s) : AU, TYPO, OOC may be, EYD and many others

SUMMARY :

Bagaimanakah sepak terjang lelaki dingin seperti Sesshomaru untuk melamar Hinata?

.

.

.

.

.

.

Selamat Membaca!

JADILAH PEMBACA YANG BAIK! JANGAN JADI SILENT READER!

VOTE & COMMENT!

.

.

.

.

.

.

BE MY WIFE

By Mell Hinaga Kuran

x x x

"Aku suka padamu." Pernyataan lelaki bermata emas itu membuatku terkejut. Bagaimana tidak? Sebelumnya hubunganku dengan ia tak terlalu dekat bahkan terkesan acuh tak acuh meskipun kami teman satu sekolah bahkan sekelas pula. Sifatnya memang dingin dan suka menyendiri.

Sungguh! Aku tak menyangka seorang Sesshomaru akan mengatakan hal seperti ini padaku.

"Jangan diam saja! Kau punya mulut bukan? Beri aku jawaban!" Katanya lagi setelah lama menunggu jawaban dariku.

"Ja-jawaban apa?" Pertanyaan bodoh keluar dari mulutku. Sudah pastilah jawaban tentang perasaannya itu. Haduh! Kenapa aku jadi tiba-tiba bodoh begini?

"Aku tahu kau pasti mengerti maksudku." Sepertinya ia mulai kesal, meski ekspresinya masih datar seperti biasanya namun dari ucapannya aku bisa mengetahui bahwa ia memang sudah mulai kesal.

"Kenapa kau bisa menyukaiku?" Kembali aku melontarkan pertanyaan padanya.

"Jawab saja dan jangan banyak bertanya!" Ujarnya masih dingin seperti biasa.

Ya ampun! Apa-apaan ia? Huh, benar-benar menyebalkan! Pantas saja semua orang di sekolah menghindarinya. Ucapan yang terlontar dari mulutnya selalu saja menyakitkan. Kecuali ucapannya yang pertama tadi. Seketika wajahku bersemu merah mengingat pernyataannya beberapa saat lalu.

"Kau gadis lemah dan bodoh." Ucapannya kembali menusuk hati, membuat perempatan kesal muncul di dahiku.

Ingin rasanya aku melempar botol plastik minuman yang ada di tanganku ini tepat ke wajahnya. Ia benar-benar harus belajar berbicara sopan agar tak menyinggung perasaan orang lain, terutama para gadis yang hatinya lebih sensitif juga rapuh dibandingkan dengan lelaki.

Ia melangkah kian dekat padaku hingga jarak kami tinggal beberapa senti saja. Tangan kanannya meraih helaian rambut indigo yang menutupi wajahku, menyampirkannya di sisi telingaku kemudian kembali berkata, "Untuk itulah kau memerlukan lelaki sepertiku untuk melindungimu."

BE MY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang