Author's POV
- Di sebuah café daerah Hongdae -
"Yunseong-ah, apa yang ingin kau pesan?", tanya Hangyul pada ketua berkharismanya itu. Mereka sedang berada di counter pemesanan.
"Aku mau cheesecake lalu iced Americano.", jawab Yunseong.
"Aku mau Vanilla Latte.", ujar Hyeop.
"Aku juga iced Americano dan choco cookies.", Yohan menambahkan.
"Baiklah. 2 iced Americano, 1 Vanilla Latte, 1 Apple Mojito, 1 Cheesecake, 1 Choco Cookies, dan 1 Tiramissu.", Hangyul memesan pada noona yang berada di counter pemesanan. Setelah itu mereka mengambil buzzer dan menuju meja dekat jendela lalu duduk disana.
"Kau tidak pesan cake Hyeop?", Yohan bertanya.
"Tidak. Aku kan bisa minta punya kalian, hahaha...", Hyeop menjawab.
"Enak saja. Aku tidak akan bagi punyaku.", Hangyul protes.
"Yah kalau kau tidak mau juga tidak apa. Aku bisa minta punya Yunseong.", Hyeop memasang tampang masa bodonya.
"Yunseong-ah, berhentilah mengecek hapemu. Apa yang membuatmu gelisah sejak tadi? Kita sudah lama tidak nongkrong seperti ini.", perkataan Hangyul membuat Yunseong memandangnya.
"Memangnya apa yang kau lihat sejak tadi?", tanya Yohan.
"Ah tidak... aku sedang menunggu pesan balasan dari adikku. Terakhir dia membalas pesanku jam 17.08 tadi, katanya akan pulang sendiri. Sudah hampir sejam tapi dia sampai sekarang belum mengabariku lagi. Aku khawatir jangan-jangan dia nyasar."
"Ya! Mulai lagi dongsaeng-pabo satu ini.", Hangyul meledek Yunseong sambil bercanda.
"Yunseong-ah... dia bukan anak kecil lagi. Mana mungkin dia nyasar. Lagipula kalau tidak tahu jalan dia kan bisa bertanya.", Hyeop ikut nimbrung.
"Tapi Junho orang yang sangat pemalu. Dia tidak mungkin bertanya pada orang yang tidak dikenalnya.", raut wajah Yunseong mulai panik.
"Yunseong-ah... kurasa adikmu tidak akan bisa hidup dengan tenang karena hyungnya adalah seorang yang suka khawatir berlebihan. Bagaimana kalau ia punya pacar nanti. Ha... aku kasihan padanya.", Yohan menepuk bahu Yunseong sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya!", Yunseong hanya melayangkan protesnya tanpa bicara banyak.
Saat itu buzzer milik mereka bergetar, Hangyul dan Yohan pergi mengambil pesanan mereka di counter, meninggalkan Yunseong dan Hyeop berdua di meja mereka.
"Kurasa aku harus meneleponnya.", Yunseong berkata kemudian langsung menekan tombol panggilan kepada Junho dan menaruh ponselnya pada telinganya.
"Haa... Kenapa aku bisa berteman dengan dongsaeng-pabo sepertimu.", Hyeop hanya menghela napas melihat kelakukan temannya itu.
...
"Eo... Junho-ya~", Hyeop melihat senyum Yunseong mengembang sangat lebar ketika teleponnya diangkat oleh adiknya itu. Tepat saat itu Hangyul dan Yohan sudah kembali dengan semua pesanan mereka dan meletakkannya pada meja mereka.
"Kau sudah sampai rumah? Eo? Belum? Kau bersama appa? Ahh... setelah kegiatan klub tadi kau pulang dengan appa ya."
Yunseong terdengar begitu bersemangat di telepon sehingga mengundang tatapan heran teman-temannya itu. Pasalnya mereka tidak pernah melihat Yunseong berbicara dengan nada sebersemangat itu. Yah kecuali saat kemarin ia mulai membicarakan tentang adikknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Beautiful Encounter [Lee Eunsang x Cha Junho] | Junsang AU
Fanfiction"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa belum pulang?", tanya Eunsang pada Junho. "A-aku sedang menunggu hyungku.", Junho menjawab Eunsang. Apakah ini deja vu? Takdir harus memisahkan mereka. Tetapi waktu mempertemukan mereka kembali. Apakah mungkin b...