7

55 7 9
                                    

7

****

Pagi ini mereka akan mencari sarapan terlebih dahulu. Lena bilang, ia ingin sekali bubur ayam. Padahal, mereka bisa saja makan di aula hotel yang sudah disediakan berbagai macam makanan, terlebih lagi disana makanannya gratis.

"Lo yakin mau makan bubur?" Tanya Lexa memastikan sebelum mereka benar benar pergi dari hotel.

"Iya, Lex.. lagi pengen bubur nih.." Rengek Lena dengan mengerucutkan bibirnya kedepan.

Lexa menganggukan kepalanya, "ayo, keluar" Ajaknya Lexa. Mereka akhirnya keluar dari kamar hotel, sementara itu Lexa mengembalikan id card kamar hotel kepada

Saat ini mereka sedang berada dimobil. Seperti biasanya keadaan di mobil hening. Mereka fokus sendiri sendiri. Lexa fokus menyetir mobil, dan Lena fokus mencari tukang bubur ayam.

"LEX! LEX! KIRI! KIRI!" Teriak Lena tiba-tiba. Sontak Lexa terkejut dan memberhentikan mobil ya di kiri jalan.

"Lena! Gue kaget!" Lexa menatap tajam Lena yang kini cewek itu meringis lebar.

"Ayo turun! Perut gue udah meronta ronta pengen makan!" Seru Lena, lalu keluar dari mobil begitu saja.

Lexa tersenyum tipis melihat tingkah ajaib Lena. Ia pun ikut turun dari mobil nya dan mengejar kepergian Lena yang sudah memesan bubur.

****

"Terima kasih ya, Lexa. Pasti kamu repot banget kalau ada Lena.." Ucap Rika, mama Lena. Lexa telah mengantarkan Lena sampai ke rumah dengan selamat dan tiba-tiba Lexa disambut oleh Vera.

Lena mengembung kan pipi tembam nya, "ma! Lena ini udah gede! Gak ngerepotin Lexa kok!" Sergah Lena.

"Gak kok, Tante.. Lena gak ngerepotin Lexa" Jelas Lexa dengan senyum nya.

"Tuh kan ma!" Lena tersenyum penuh kemenangan.

Rika menganggukan kepalanya, "Lexa mampir dulu aja, ayo ayo" ajak Rika, lalu membawa Lena dan juga Lexa kedalam rumah.

"Kalian ke kamar Lena aja ya.. nanti tante bawain cemilan" Rika langsung melangkahkan kakinya menuju dapur, menyiapkan cemilan untuk anaknya dan juga Lexa, calon istri Lena.

Betapa bahagianya Rika bahwasanya Lena akan menikah nanti. Lexa sudah dipercaya olehnya dan juga Mr. Awan. Karena suami nya adalah teman berbisnis dengan Lexa.

Rika juga pertama kali bertemu dengan Lexa sangat menyukai anak itu. Bagaimana tidak? Lexa sangatlah tampan, apalagi kemampuan berbisnis nya sangatlah tinggi. Sejak saat itu pula, Rika ingin sekali Lexa yang akan menjadi pendamping hidup Lena.

Tanpa disadari kedua sudut bibir Rika terangkat dan membentuk sabit. Yup, ia lega karena anaknya sudah ada pilihan cowok yang tepat.

Disisi lain, Lena saat ini tubuhnya bergemetar hebat. Oh, tidak! Lexa seperti akan menerkamnya hidup hidup!

Lihat saja, Lexa menatap nya dengan tatapan yang tidak Lena tahu. Ia melihat Lexa bergedik ngeri.

"L-lex.. lo k-kenapa?" Tanya Lena dengan terbata-bata. Tubuhnya berkeringat dingin, wajahnya pucat.

Lexa masih diam, ia terus menatap gerak gerik Lena. Lena yang ditatap begitu hanya bisa menghela nafas berat, ia takut.

Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang