1. Rencana

119 16 30
                                    

"Ehh besok kalian berdua ikut yuk." ucap Agatha kepada dua sahabatnya.

"Kemana emang?" tanya chaera dan menatap Agatha bingung.

"Biasaaa. Refreshing gitu hehe." ujar Agatha sembari melihat kedua sahabatnya itu dengan mata yang berbinar.

Hal yang biasa untuk chaera dan juga jihan lihat.

"Gatau dehh, kayaknya gue gak bakalan dikasih sama nyokap." ucap Jihan dan menundukkan kepalanya untuk mengheningkan cipta. Bercanda:)

"Lohh kok gitu sih yaaa kan kenapa gak izin dulu aja." kata chaera yang disetujui oleh Agatha

"Ihh- ck bukan itu ahh- itulah" jawab Jihan dengan nada sedikit kesal.

"Itu gimana?" Tanya Agatha yang bingung dengan penuturan salah satu sahabat nya itum

"Jihan.... kalo lo ada masalah kasi tau aja, kita bakal denger kok." kata Chaera.

"Udahlah gak usah bahas lagi" ucap Jihan dan melanjutkan tontonannya yang tertunda.

"Tap-" protes Chaera terpotong oleh Agatha dengan tangan tertempel di bibir dan menatap nya seolah olah mengatakan 'udah gapapa, lanjut aja nonton' dan di balas anggukkan oleh Chaera sambil menepuk bahu Jihan dan berkata "Gue disini, jangan sungkan untuk cerita."
dan lanjut menonton.

•••

Di dalam ruangan tempat berkumpulnya para tokoh yang sangat berperan dalam kekuasaan tersebut sedang menjalani perundingan yang harus melibatkan Sang Raja dari Dinasti itu, bersama kedua pemuda tampan yang juga memiliki peran besar.

"Maaf... tetapi menurut pendapat saya lebih baik kita yang turun ke bumi daripada mereka." ujar Putra Mahkota yang berasal dari Dinasti Kim -Kim Seungmin.

"Menurut saya benar apa yang di katakan Putra Mahkota Kim. Bukan mereka yang harus kesana. Itu merepotkan mereka. Apalagi jika salah satunya pengkhianat." balas Sang Raja, Lee Donghyuck. yang biasa di panggil dengan nama Haechan tersebut. Pastinya untuk para teman terdekatnya.

"Aku hanya mengikuti kalian saja. Tidak peduli apapun itu, Aku. butuh. dia." kata salah satu pangeran tampan sambil menggerakkan baju panjang dengan indahnya. Han, dia Han Jisung. Tuan Muda ke Lima dari Dinasti Han.

"Keputusan tidak bisa di ganggu gugat. Turunlah ke bumi dan bawa mereka kemari. Baliklah se-segera mungkin. Pertumpahan darah akan segera terjadi."

•••

"Kenapa sih dek?" tanya Yohan kepada adik perempuan nya -Kim Jihan.

"Ahh- ohh gak papa kok kak." jawabnya sambil memasang senyum palsunya itu.

"Udah dehh kalo ada masalah cerita aja sama kakak." ucapam Yohan mengalihkan perhatian Jihan yang sedari tadi hanya memainkan kuku jarinya saja.

"Huhhh..., kak Adek tuh- haihh gimana ya..., Adek tuh tadi diajak sama Agatha sama Chaera buat refreshing, tapi Adek takutnya nanti malah ngerepotin mereka lagi, terus sekarang keuangan lagi nipis." jelas Jihan panjang kepada kakaknya.

"Udah gak usah mikirin masalah uang, Kakak punya kok masih." kata Yohan sembari mengelus surai hitam milik jihan dengan lembut. Halus, batin yohan.

"Betul juga ucapan sahabat kamu itu, kamu kan baru habis tamat SMA tuh mikirin ujian sana sini, kan bikin pusing jadi kamu butuh istirahat." Jelas Yohan.

꧁FIREFLIES ꧂✓  ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang