Bocah laki-laki itu masih menangis. Ia memeluk lututnya, berharap tak ada yang melihat kalau ia masih menangis. Ibunya bilang, anak laki-laki harus kuat, tidak boleh menangis...
"Hei?"
Bocah itu mendongak sambil buru-buru menyeka air matanya. Ia berusaha sebisa mungkin menahan isakannya.
"Orangnya sudah kuberi pelajaran," katanya dengan nada mantap. Tahu apa ia?
"Kau boleh menangis..." Anak itu berjongkok di hadapannya, "Tapi jangan lama-lama."
Tangannya terulur untuk mengusap kepala si bocah yang baru saja menangis. Usapannya lembut, senyumnya cerah...
Akan tetapi, tangis anak itu malah semakin pecah. Anak di hadapannya diam saja, sambil terus lanjut mengusap rambutnya.
"Aku Tay. Kau?" Ia memperkenalkan diri setelah tangis si bocah itu mereda.
Di sela tangisnya ia menjawab, "N-new..."
Tay tersenyum. "Masih sedih?"
New menggeleng, ia menyeka wajahnya yang sudah kepalang basah karena air mata. Pasti wajahnya saat ini begitu memalukan.
"Kalau ada yang nakal, kau harus lawan!" katanya mantap. New diam saja, ia malah menunduk.
"Eh... kenapa?" New diam saja tak menjawab pertanyaan Tay. Ia masih sesenggukaan. Merasa salah bicara, Tay meminta maaf.
"M-maaf..."
"Bukan salahmu. Aku... aku memang payah," balas New sambil sesenggukan.
Tay diam sejenak. Ia menatap New yang masih memalingkan wajah darinya.
"Kalau begitu, aku yang akan jaga New selalu!"
Kata-kata itu... awalnya New rasa hanya sebuah gula-gula. Namun nyatanya, kata tersebutlah awal mula perasaan New mulai salah alamat.
.
.
.+++
TayNew AU
「imperfection」×××
by
heiseipain
.
.
length: multichapter
.
.
alternate universe
.
.
genre: drama, angst, friendship, boyslove/bromance
.
.
L(G)BTQ content
Please be a wise reader
.
.
.
.
sincerely,
Zac (heiseipain)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection x TayNew (END)
Fanfiction(Boy x boy, homosexuality content. Please be a wise reader.) New tahu, apa yang ia rasakan adalah kesalahan. Ia... jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Laki-laki---dan ia juga laki-laki. Oleh karenanya, New mulai menghindari Tay. Ia takut, perasaann...