Langkah

18 2 0
                                    

Sungguh aku tak bisa berkompromi dengan hati

menegosiasi dengan jalan fikir yang tanpa arah

berlari egois melupakan mu yang tersesat pulang

sungguh pundak ini sepi , saat kecewa

bartanya kapan dia pulang ? lupakah dia bahwa malam ini dingin ?

siapa yang memeluk mu ?

jarak membuat ku ingin pamit , namun hati begitu sengit

sambil mengingat komitmen ingin mencapai bukit

apakah lelah juga ikut bersorak ? mengingat bahwa kamu sudah di tolak

bersamanya yang begitu angkuh membuat mu tersungkur menghadap rembulan

malam ini sepi , itu kah yang kau mau ?

mengingat bahwa masih ada separuh hati yang masih belum terobati 

langkah mu takkan berhenti selagi kamu belum memati.

Arah BalikWhere stories live. Discover now