pt. 33

1.1K 142 45
                                    

Besok aku ulangan. Tiga mapel ulangan semua:(

Doain yaa...

Sengaja aku update sekarang, biar besok lega.

Eh, jangan lupa.

5 pacar aku besok COMEBACK!!!!

Biasanya jam 4 sore ya?

Jangan lupa ya. Sediain paketan sebelun idol kambek:v

**************:v**************

Hari-hari berjalan seperti biasa saja. Mungkin aneh, jika kalian mendengar seorang psikopat bisa menjadi lembut ketika berhadapan dengan gadis yang dicintainya.

Tapi hal itu, justru membuat Bella merasa sedikit tenang, meskipun tidak sepenuhnya.

Hari ini, disekolah keadaan tenang-tenang saja. Seperti biasa, Bella selalu bersama dengan Yuna dan Hueningkai ketika istirahat dikantin.

Mereka sedang duduk disalah satu meja kantin. Dan Bella, tidak banyak bicara. Kenapa?

Karena dia hanya bisa mendengarkan pertengkaran mulut antara Yuna dan Hueningkai.

"Jangan spam lagi, Kai!!" Omel Yuna, karna semalam Hueningkai spam chat Yuna sampai ada 1669 pesan.

Nanggung sekali kan? Kenapa tidak ditambah satu lagi biar genap 700.

"Kenapa spamnya tidak ditambah satu lagi biar jadi genap?" Tanya Bella. Gadis itu baru melihat isi aplikasi pesan di handphone nya Yuna.

Benar saja. Hueningkai spam chat. Dan Yuna belum membukanya. Jadi Bella bisa melihat, berapa banyak Hueningkai spam chat Yuna.

"Biar ambigu," Jawab Hueningkai.

"Ih!!!" Yuna menampilkan wajah jijiknya. Alisnya berkerut sebal. Tidak tahu bagaimana lagi menghadapi oknum gila satu ini.

Sedangkan Bella hanya tertawa kecil, "Memang ambigu kenapa? Hanya angka 69 kok."

Hueningkai menutup mulutnya, menahan tawa. Sedangkan Yuna tersedak kuah bakso.

"Kau tidak tahu sama sekali?" Tanya Yuna menatap Bella dengan tatapan tidak percaya.

Bella menggeleng.

Saat itu juga, tawa Hueningkai pecah. Sampai-sampai laki-laki itu menggebrak meja saking lucunya.

"Hari gini masih polos," Ucap Hueningkai menahan tawa.

"Heh! Awas ya, jangan sampai kau mengotori otak suci Bella!" Ancam Yuna.

Seketika Bella terdiam.

Jangan mengotori otak suci Bella. Seketika ingatannya memutar kembali kejadian kemarin.

Kejadian dimana hari itu dia banyak berciuman dengan Taehyun.

Suci darimananya?? Sudah jelas-jelas otak ini sudah kotor.

Tapi ini semua gara-gara Taehyun. Dia yang membuat Bella sudah tidak jadi gadis yang polos lagi.

Hueningkai menatap Bella lewat sudut matanya. Diam-diam dia menyeringai. Hueningkai tahu apa yang sudah Taehyun lakukan padanya.

Lihat saja, sekarang gadis setengah polos itu pipinya sedang memerah. Tidak tahu apa yang ada dipikirannya.

"Memang kenapa? Polos boleh, tapi jangan sampai berlebihan. Nanti sering dimanfaatin sama temen." Ucap Hueningkai santai sambil memakan satu bulatan bakso.

Yuna menatapnya tajam, "Kau yang memanfaatkannya!"

Hueningkai mematung. Jantungnya berdetak kencang. Apa maksudnya Yuna mengatakan hal itu??

Kenapa seolah-olah ucapan Yuna itu menyindirnya.

Tapu bukankah itu kenyataan?

Hueningkai sering memanfaatkan Bella. Mulai dari dia mendekati Bella agar bisa kenal dengan sepupunya.

Lalu dia yang membantu Taehyun memanfaatkan Bella untuk mendapatkan akses balas dendam pada keluarganya.

Hueningkai terkesiap ketika ada tangan yang melambai didepan wajahnya.

"Kau kenapa sih?" Tanya Yuna penasaran. Alisnya berkerut.

Lalu sedetik kemudian Yuna menyeletuk, "Jangan-jangan kau yang sering memanfaatkan Bella ya? Ayo mengaku??"

Hueningkai langsung melotot saat Yuna menuduhnya, "Tidak! Enak saja!"

Yuna menggeleng lambat, "Yaampun, Hueningkaii. Sudah berapa kali kau memanfaatkan temanku?? Ha??"

Yuna menatap Bella dan bertanya, "Kau, sudah berapa kali dimanfaatkan oleh alien bule itu?? Ayo jawab. Jangan-jangan dia sering memintamu mengerjakan PR-nya ya??"

"Astaga, benar-benar dia itu. Dasar curang." Ucap Yuna terus menuduh, membuat laki-laki blasteran itu menghela napas sabar.

"Terserah," Gumam Hueningkai sambil menatap jengah Yuna. Ah, andai saja dia bukan teman, maka Hueningkai pasti sudah membuangnya ke sungai han.

Gadis berambut hitam itu selalu cerewet. Kapan mulutnya itu akan dijahit?? Membuat Hueningkai gemas sendiri.

"Sudah-sudah. Jangan bertengkar seperti itu. Aku tidak mau kalian bertengkar hanya karna masalah sepele. Aku pusing mendengarnya. Lagipula, aku tidak dimanfaatkan oleh Hueningkai kok." Ucap Bella menengahi.

Seketika Hueningkai memeletkan lidah ke Yuna, "Tuh, dengar apa kata Ibu boss."

Yuna hanya mencibir saja. Kalau Bella sudah berbicara, maka ucapannya itu adalah hal yang jujur.

"Masa bodo, aku ingin makan saja!" Ucap Yuna mengalihkan keadaan.

Hueningkai tertawa puas. "Makanya jangan menuduh, wahai gadis yang suka menyengir."

Yuna menatap Hueningkai sinis sambil makan satu sendok bakso nya. Sementara Bella hanya menghela napas sambil menggelengkan kepala.

Entah betapa sabarnya dirinya menghadapi dua teman yang sama-sama gila. Atau lebih tepatnya, gilanya sepantaran.

Ketika mereka sama-sama ingin menyuap satu sendok makanannya, tiba-tiba ada seseorang yang berdiri dimeja mereka duduki.

Orang itu tersenyum manis sampai matanya juga ikut tersenyum.

"Hai, aku boleh bergabung disini bersama kalian 'kan?" Ucapnya membuat Bella terdiam.

Sementara Hueningkai menatap Bella iba.

Yuna yang tidak tahu apa-apa pun menjawab, "Ah, silahkan saja, Yeji. Kita kan teman satu kelas. Tapi kurang akrab."

"Tapi untunglah kau ingin bergabung disini. Jadi kita akan beradaptasi dulu." Ucap Yuna sambil tersenyum.

Diam-diam memutar bola matanya malas. Dia itu bukan tipe orang yang suka basa-basi. Sebenarnya dia bergabung disini juga malas, karna harus berhadapan dengan manusia cerewet seperti Yuna.

Yeji memaksakan senyum ramah, "Terima kasih. Kalian baik sekali."

Yuna membalas senyumnya lalu mengangguk.

Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan Bella saat ini. Jujur, dia masih trauma berdekatan dengan Yeji.

Tapi sangat tidak mungkin jika dia tiba-tiba pergi dari sini setelah Yeji bergabung.

Iyakan???

************************************

Vote dan komen.

S(He) is Psycopath - Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang