Author POV
Habis pada makan, semua anak kelas 10 disuruh berbaris di lapangan sesuai dengan kelasnya masing-masing.
"Cepet makannya yaa jangan pake lama. Sampah dibuang ke tempatnya, jangan ke temannya" kata kak Bomin yang ngomong pake TOA mesjid. Yaa pokoknya TOA lah.
Semuanya lari dan bikin barisan. Ada yang jatoh ditengah lapangan, diantaranya beberapa plastik es lilin, headset, korek kuping, bahkan ada sebuah kertas yang habis diremas. Bomin penasaran dengan kertas itu, lalu ia pungut.
"Untuk princess Wonyoung tersayang~
Maukah engkau berdansa dengan pangeranmu malam ini? Aku harap kau menerimaku sebagai pasanganmu. Dari pangeran tamvan" kata kak Bomin.Semuanya tertawa, Wonyoung udah malu malu kochenk sambil nutupin mukanya. Dia malu banget namanya disebut.
"Monmaap ya ini bukan kertas saya. Saya hanya menyampaikan curahan hati dari si penulis untuk putri Wonyoung" kata Bomin sambil nyengir.
"Ciyee, lo suka sama Wonyoung yaa Min? " tanya Joochan.
"Emang Wonyoung mau sama saya?" tanya Bomin ke Wonyoung. Abis itu Wonyoung jawab.
"Engga kakkk" teriak Wonyoung. Semuanya ngakak, kasian Bomin tertolak duluan oleh Wonyoung.
"Sini ah, lama lo keburu malem nih" Hyunjin ngerebut TOA dari Bomin.
"Baik adek-adekku, kita ada games nihh. Games pertama yaituuu lomba balap kelereng. Gue bacain siapa aja perwakilan dari tiap kelas... " kemudian Hyunjin sebutin tuh orang-orangnya.
"... 10 IPA 4 Yuna, 10 IPS 1 Sohee,.. " kata Hyunjin. Seketika electric shock tuh si Sohee.
"Aduh mampus lawan Yuna lagi aku" kata Sohee sambil nepuk jidatnya.
"Lo pasti bisa ngalahin dia, kalo dia isengin yaa isengin balik lah. Jangan lemah Sohee, nobody can't get u down~, nobody nobody~" kata Jinwoo sambil nyanyiin pake nada lagu Shawn mendes.
"Perwakilan yang saya sebut maju kedepan ya" kata Hyunjin. Mereka semua maju, lalu ambil sendok dan kelereng dari kerdus yang ada didepan Ryujin.
Yang nonton disuruh mundur biar jarak antar perwakilan agak berjauhan. Mereka harus menggigit sendok dan harus menahan sendok tersebut agar kelereng nya tidak jatuh. Mereka harus mulai dengan start jongkok.
"Jangan sampe ada kaki yang lewat garis start sebelum suara pluit berbunyi. Okay hitung mundur yaa, tigaaa.. duaa.. satu!" Ryujin ambil alih mic TOA dari Hyunjin.
*priiittttt*
Setelah bunyi pluit, mereka berdiri perlahan. Ada yang kelerengnya jatuh saat berdiri, kalo kelerengnya udah jatuh engga bisa lanjutin game nya.
Yuna sama Sohee jalannya barengan. Pas Yuna ada dibelakang Sohee, Yuna langsung jambak rambut Sohee sampai kelerengnya terjatuh. Sohee kesel dong, dia jambak balik rambut Yuna. Akhirnya mereka saling jambak-jambakan ditengah lapangan.
*prittt prittt*
"Mohon maaf, 10 IPA 4 didiskualifikasi" kata Hyunjin.
Kakak-kakak kelas langsung melerai mereka yang sedang jambak-jambakan. Lalu mereka ditarik oleh kakak kelas ke pinggir lapangan.
"Kenapa sih kamu pake jambak aku segala? Gak adil kalo kelas kamu gak menang?" kata Sohee yang sedang esmosi.
"Gue kesel karena lo jalannya cepet-cepet" kata Yuna.
"Gara-gara lo, kelas lo didiskualifikasi dari game ini, Yuna. Lo gak bisa main sportif? Ada masalah apaan sih lo sama Sohee? Sohee masuk ke barisan aja. Yuna gak usah masuk barisan, lo tunggu hukuman di akhir game" kata Mingyu yang lebih esmosi liat mereka berdua, terutama Yuna yang udah main licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth ㅡ Lee Eunsang
Fiksi PenggemarSebuah kisah cinta dua anak muda yang akan terkenang sampai masa tua. Mereka dipertemukan saat Eunsang pindah rumah didepan rumahnya Sohee. Eunsang pun jatuh hati pada pesona kecantikan Kim Sohee, untuk pertama kalinya Eunsang merasakan jatuh cinta...