Jung-Woo kaget begitu buka pintu dan mendapati dua kakak kelasnya lagi berdiri sambil senyum kecil ke dia. Hari ini Jung-Woo pulang kuliah siang jadi jam segini udah santai di rumah.
"Ju-Yeon kok ga bilang mau dateng."
Sambil bantuin bawa tasnya Ju-Yeon, Jung-Woo jalan duluan ke arah dapur untuk bikinin tamunya minum.
Young-Hoon liat sekeliling. Ga banyak berubah dari terakhir kali dulu Young-Hoon main ke sini.
Sementara Young-Hoon duduk di ruang tengah, Ju-Yeon langsung masuk ke kamarnya. Semua masih pada tempatnya. Tata letak foto mereka, bahkan Jung-Woo rajin ganti bunga yang ada di vas deket jendela.
Ju-Yeon mencium wangi mawar yang menguar di kamar ini. Hyun-Jae suka banget bunga. Dulu kalau Ju-Yeon telat ganti bunga di tiap sudut rumah pasti Hyun-Jae ngambek.
"Ju? Nanti sejam lagi kita ke rumah sakit, ya." kepala Young-Hoon muncul dari celah pintu yang kebuka.
Si Ju-Yeon masih liatin kamarnya di tiap sudutnya. Young-Hoon juga jadi ikutan liat-liat sekeliling.
Ponselnya bunyi. Young-Hoon jalan keluar untuk nerima panggilan yang ternyata dari Chang-Min.
"Iya, Sayang?"
"Kakak lagi di mana?"
"Kakak? Lagi di Providence. Nemenin Ju-Yeon ke rumahnya."
Young-Hoon bisa denger suara ribut-ribut di belakang Chang-Min. Kayak suara perempuan, yang pastinya Shin-Bi. Tapi ada suara laki-laki lain juga.
"Ju-Yeon emang kenapa kok pulang ditemenin?"
Satu helaan napas yang cukup berat jadi tanda bagi Chang-Min kalau kakaknya ini lagi ada masalah. "Nanti kalo Kakak pulang Kakak ceritain, ya. Kamu lagi apa?"
"Aku?" ada jeda sebentar dari ucapan Chang-Min. "Lagi di kampus sama Shin-Bi. Ada Woo-Young sama San dateng dari kemarin, makanya Shin-Bi ngambek."
Liat Young-Hoon yang lagi telponan, Jung-Woo jadi puter arah mau manggil Ju-Yeon supaya minum dulu.
"Ju-Yeon? Minum dulu ayo."
Ju-Yeon ga ada, tapi jendela balkonnya kebuka. Jung-Woo tebak pasti Ju-Yeon lagi di sana.
Bener aja. Ju-Yeon duduk di sana. Keliatan ada sebuah surat di genggamannya.
Jung-Woo nyamperin temennya itu. Walaupun beda angkatan, tapi Jung-Woo ga terlalu asing kok sama Ju-Yeon. Mungkin karena dia temen mainnya Chang-Min makanya mereka berdua juga saling kenal.
"Itu suratnya Kak Jae. Terakhir dia dateng ke sini tuh bareng Kak Jeong-Han. Belum lama banget, sih."
Dia duduk samping Ju-Yeon. Matanya masih natap surat dalam genggaman Ju-Yeon.
"Tadinya mau gue bawa masuk ke kamar, gue simpen di laci dan kalau lo dateng baru gue kasih.
"Tapi kayaknya Kak Jae punya alesan kenapa suratnya dia tinggalin di sini. Jadinya gue tindihin vas bunga aja biar ga terbang."
Jung-Woo ngusap bahunya Ju-Yeon. Walaupun Jung-Woo ga nanya apa-apa tiap Hyun-Jae atau Jeong-Han dateng ke sini, tapi Jung-Woo bisa ngerasain kalau terjadi sesuatu sama kakak kelasnya itu.
Surat itu masih belum mau dibuka sama Ju-Yeon. Dia diem aja, ngeliatin langit yang mulai berubah dari oranye terang jadi gelap. Bulan mulai muncul. Bintang mulai berkelip.
"Masuk, yuk? Gue denger lo mau ke rumah sakit bareng Kak Young-Hoon. Kalian makan dulu, ya? Gue tadi kebetulan lagi masak sebelum kalian dateng."
Jung-Woo ninggalin Ju-Yeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Not Only Yours (Book 2) || The Boyz
ФанфикLiving as a normal people isn't important anymore. You should only live your life well, full of love and happiness. The Boyz with other idols. BxB September 5 -