Kiss

85 6 7
                                    

'Rain' batin Sunny, ia kaget setelah tahu kalau cahaya dan bunyi langkah kaki itu berasal dari Rain.

Rain tidak memakai payung ataupun jas hujan, karena itulah tubuhnya juga basah kuyup.

"Sunny, apa yang kau lakukan disini? Kau tidak pulang?" tanya Rain sambil melirik tas milik Sunny yang berada disisinya.

"Itu bukan urusanmu" jawab Sunny, lagi-lagi dia mengatakan hal bodoh.

"Ini urusanku" sergah Rain, kali ini bola matanya memancarkan sebuah kekhawatiran.

"Untuk apa kau kesini?" tanya Sunny.

"Tentu saja untuk mencarimu, bodoh. Kenapa kau tidak mengangkat telfonku? Apa kau benar-benar membenciku?" tanya Rain.

Sunny hanya diam, sedetik kemudian ia mengalihkan wajahnya, air matanya tiba-tiba mengalir bersama derasnya hujan.

Ini bukan air mata kesedihan, melainkan air mata kehabagiaan. Dia terharu ketika melihat Rain basah kuyup hanya untuk mencarinya.

"Sunny... Kita pulang, ya" ajak Rain sambil mengelus rambut Sunny.

Dengan perlahan Sunny menganggukan kepalanya sebagai jawaban, membuat Rain tersenyum.

Perlahan mereka berjalan meninggalkan taman yang menjadi saksi bisu atas pertemuan dua insan tersebut.

🌈

Hari ini Sunny hanya diam didalam rumah karena ia jatuh sakit, sedangkan orang tuanya sedang kerja. Ia sangat bosan sendirian dikamarnya, namun beberapa menit kemudian ia mendengar ponselnya berdering.

Dengan perlahan dia melihat nama si penelfon dilayar ponselnya dan terkejut begitu tahu kalau panggilan ini dari Rain.

Kebahagiaan langsung menyelimuti hati Sunny, dengan cepat dia mengangkat panggilannya.

"Hallo, Sunny" sapa Rain dari sebrang telfon.

"Iya" jawab Sunny singkat.

"Bagaimana dengan keadaanmu?" tanya Rain.

"Maksudmu?"

"Kemarinkan kau hujan-hujanan, Bagaimana dengan kondisi tubuhmu kini? Apa kau sakit?" tanya Rain.

"Ti-tidak" jawab Sunny bohong.

"Kalau tidak, kenapa tidak masuk kampus?" tanya Rain.

"Males" jawab Sunny sambil tertawa pelan.

"Kau sedang sendirian dirumahkan?" tanya Rain lagi.

"Eh? I-iya. Kok kau tahu aku sendirian dirumah?" tanya Sunny.

"aku akan memberitahumu nanti, sekarang cepat bukakan pintu untukku" jawab Rain.

"Ma-maksudmu?" tanya Sunny bingung.

"Aih, aku ada didepan rumahmu, bodoh. Cepat bukakan pintunya" jawab Rain dengan nada jengkel.

Mendengar jawaban Rain, sontak membuat Sunny langsung menengok keluar jendela kamarnya dan mendapati Rain tengah berdiri diluar pagar rumahnya sambil memainkan ponselnya. Dengan cepat Sunny berjalan keluar, membukakan pintu untuknya.

"Lama sekali" gerutu Rain sambil berjalan masuk kedalam rumah Sunny.

"Sudahlah, jangan menggerutu. Lagi pula kau sudah masukkan?" kata Sunny kesal.

"Yeah" jawab Rain santai.

Rain langsung berbaring disebuah sofa empuk yang terletak diruang tamu.

"Kau mau minum?" tanya Sunny.

"Tidak usah, kau sedang sakit. Jadi jangan repot-repot" jawab Rain, nadanya sedikit khawatir.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang