2. Locked Away

2.4K 147 4
                                    

TYPO MY TYPE_

Re-publis

If I got locked awayAnd we lost it all todayTell me honestly, would you still love me the same?If I showed you my flawsIf I couldn't be strongTell me honestly, would you still love me the same?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

If I got locked away
And we lost it all today
Tell me honestly, would you still love me the same?
If I showed you my flaws
If I couldn't be strong
Tell me honestly, would you still love me the same?

🌹🌹🌹

Daun maple mulai berjatuhan menghiasi taman kota, musim gugur sudah datang rupanya. Para pekerja jalanan mulai sibuk membersihkan jalanan yang tertutup dedaunan.

Desir angin menggelitik menyentuh kulit terasa cukup dingin hingga membuat pemuda berkulit albino itu sedikit menggigil dengan pakaian sebanyak tiga lapis itu. Demi bubble tea favoritnya dia lebih memlilih tidur di rumah daripada berada di tempat menyebalkan ini.

Ibu tersayangnya benar-benar tahu bagaimana menghancurkan hari anaknya.

Pria itu sedang menunggu, tidak dia bukan menunggu kepastian tenatang kedatangan seorang pacarnya. Karena pada nyatanya di usianya yang ke 19 tahun ini ia belum memiliki pacar. Salahkan penampilannya yang sangat tidak mendukung. Mau jadi same dia terlalu labil bak gadis remaja. Mau jadi uke, untuk apa penampilan atletis juga wajah tampan serta abs yang ia bentuk. Dia di ragukan.

Belum lagi predikat pucat, lemah, albino,  hidup lagi. Ugh, sungguh itu adalah penghargaan lengkap untuk seorang Park Sehun.

Ia mulai mendengus kesal, hampir pukul 05.30 PM. Dan lihat ia belum melihat bayang orang yang ia tunggu.

"Pak tua sialan, selama ini kah aku harus menunggu? Ini dingin sekali, astaga ibu kau sungguh tahu bagaimana menyiksa putra tampanmu."

Gerutuan demi gerutuan bibir seksinya lantunkan mengiringi daun-daun yang berjatuhan. Ia membenci fakta ini menunggu hampir 2 jam dan ia dilarang pulang sebelum membawa tua bangka itu pulang ke rumahnya.

Tunggu...

Tua bangka?

Siapa pria tua bangka itu? Yakin ia benar-benar sudah berumur. Pukul kepala pria Park itu sampai ia jatuh cinta.

"Sial mengapa aku harus berdegup melihat pria tua itu," bisiknya pada angin.

Di ujung sana seorang pria menjulang dengan menenteng kopernya berjalan ke arah Sehun. Dari jauh sepertinya Sehun benar dia tua bangka. Ah paman, kakek, atau apa? Oh, tiba-tiba Sehun mengingat sebuah iklan tentang oppa-opa yang dipanggil seorang gadis. Hihi, Sehun tersenyum sendiri.

Song-Fic[CHANHUN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang