01

19 2 0
                                    

Lara sedang berpeluk dengan lamunannya. Lara yang cenderung pendiam semakin menjadi disaat hening menyapa. Tangis yang kian menusuk sudah menjadi temannya dari tiga tahun yang lalu. Lara kuat,Lara tidak akan sedih hanya karena lelaki. Lara akan sedih jika itu menyangkut keluarganya.

"Lara,buka pintunya,kamu tidur?" Keanu memang selalu mengganggu keheningan Lara.
"Ra,aku dobrak ya? Ra,Lara,Larasati." Keanu memang tidak bisa diam saja jika Laranya sedang begini. Keanu adalah orang yang paling perduli pada Lara. Tapi,Lara selalu menganggap Keanu sebagai pengganggu. Keanu tak apa,yang penting Laranya baik-baik saja. Keanu akan rela mengganti matanya jika mata Lara sedang sakit. Keanu rela jika tangannya menjadi tangan Lara. Begitulah Keanu,sudah menganggap Lara sebagai bagian dari dirinya. Jika Lara sakit Keanu akan lebih sakit. Dan,jika Lara bahagia Keanu akan lebih bahagia.

Ceklek. Pintu kamar Lara terbuka memperlihatkan gadis yang seperti habis bertempur itu. Iya,bertempur dengan kesedihannya.

"What happen Nu? Kamu gak papa kan?"
"Seharusnya aku yang nanya,kamu gakpapa?"
"Gakpapa." Lara tersenyum,manis sekali. Senyum yang selalu membuat Keanu percaya,bahwa malaikat memang tak selalu bersayap.

Lara berjalan memasuki kamar mempersilahkan Keanu duduk di kasur miliknya. Keanu sibuk memperhatikan Lara. Keanu takut jika Lara melukai dirinya.

"Kenapa nu?"
"Nggak,kamu udah makan?"
"Udah."
"Kapan?" Lara memalingkan wajahnya. Lara selalu takut Keanu marah jika disaat seperti ini.
"Aku mandi dulu ya nu?!"
"Makin gak nyambung kamu!" Helaan nafas berat Lara keluar. Lara tau jawabannya tadi akan memancing emosi Keanu.
"Tadi pagi nu."
"Yaudah kamu mandi,habis itu kita makan,aku tunggu diluar."  Lara hanya tersenyum.

Keanu selalu ingin Lara bahagia,tapi Keanu belum bisa membahagiakan Lara sampai saat ini.

Seusai mandi Lara bercermin,"Sembab banget ya mataku,pantes Keanu marah." lagi lagi Lara menghela napas beratnya. Lara sudah siap kalau sewaktu waktu emosi Keanu meledak karena kekhawatirannya. Tapi,Lara tau,se-eomosi apapun Keanu dia tidak akan melukai Lara barang setitik pun. Iya,seberarti itu Lara bagi Keanu.

"Aku udah siap!"
"Duduk sini." Lara bingung,bukannya Keanu tadi ingin mengajaknya keluar untuk makan.
"Kita gak jadi pergi?"
"Jadi."
"Terus?" Keanu menatap Lara seakan-akan mengatakan "Are you kidding?" Keanu jengah terhadap Lara. Hari ini Lara sudah membuat hatinya seperti terlindas berkali kali.
"Iya aku duduk,kamu nyeremin tau gak,bikin aku takut." Keanu tetap diam. Keanu akan kembali berbicara jika Lara berkata "aku sudah selesai nu."
"Aku sudah selesai."
"Kamu kenapa?"
"Kan tadi aku udah bilang gakpapa, nu."
"Kamu tau gak sih Ra,gakpapamu itu yang selalu buat aku khawatir." Lara diam,Lara selalu seperti ini saat Keanu marah.
"Gakpapamu itu yang selalu buat aku mikir keras,kamu sebenarnya kenapa,apa aku salah,atau memang salahnya ada di kamu,aku bingung Ra." Sudah,sudah cukup Laranya seperti ini.
"Aku laper nu,aku mau makan,bukan mau nangis!"
"Maaf,ayo." Keanu beranjak dari duduknya. Berjalan keluar diikuti Lara yang lebih memilih menunduk dari pada menatap Keanu.

Sepanjang jalan mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Jika sudah seperti ini tak ada lagi candaan hangat yang terlontar dari mulut Keanu. Keanu lebih memilih diam,begitupun dengan Lara.

Mereka sudah sampai didepan restoran cepat saji berbahan dasar ayam. Iya,Keanu hapal makanan yang Lara suka. Bukan itu saja,semua tentang Lara Keanu tau.

Mereka turun tanpa berbicara sedikitpun. Beginilah Keanu kalau moodnya sedang hancur. Walau begitu,Keanu selalu memperhatikan Lara.

"Tunggu aku disana." Keanu menunjuk kursi yang berada didekat jendela.
"Iya." Lara berlalu menyisakan tanya dibenak Keanu. "Apa aku yang salah ra? Apa aku yang bikin kamu kayak gini?. Rumit memang,tapi Keanu tetap sayang Lara.

"Ini abisin!" jelas Keanu tanpa mau dibantah. Jelas Lara akan menghabiskan semuanya. Keanu tau Lara pasti akan lapar sehabis menangis. Apalagi siang ini Lara belum ada makan.
"Anggap aja sebagai permintaan maaf ku,aku sebenarnya gak mau marah sama kamu,tapi kamu bikin aku kesel banget Ra." Lara tersenyum mendengar celotehan Keanu. Lucu sekali kalau Keanu sedang seperti ini.
"Iya nu,aku maafin,tapi abis ini kita beli es cream ya nu." Kali ini senyum Lara tergambar diwajahnya.
"Siap Larasati." Keanu senang melihat Laranya seperti ini. Dia selalu berharap semoga Laranya bisa tersenyum dihari berikutnya.

LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang