Awal Mula

0 0 0
                                    

 

       Pada suatu hari dimana ada seorang anak perempuan yang terlahir dari keluarga sederhana. Perempuan tersebut bernama Anandita Pramudya Ningrum dan biasa dipanggil Dita. Dita adalah salah satu murid di SMA favorit di kotanya. Meski dia bersalah dari keluarga yang sederhana namun Dita tak pernah pantang menyerah untuk menggapai mimpinya menjadi seorang pengusaha yang suskses.

Ku mulai pagiku setiap harinya dengan membantu ibuku menyiapkan bahan bahan untuk berjualan nanti. Ya betul semua anggota keluarga ku adalah orang yang pekerja keras. Ayahku yang setiap pagi harus bekerja di salah satu gudang besi di dekat tempat tinggalku dan mengharuskan ayahku untuk pulang sore, sedangkan ibukku adalah seorang penjual kue dan makanan setiap pagi sampai sore yang terkadang pekerjaan rumah harus digantikan oleh aku. Aku bukan lah anak tunggal yang pada dasarnya dimanja. Aku adalah anak keempat dari 6 bersaudara. Ya benar aku memiliki 3 orang kakak laki laki, 1 adik perempuan dan 1 adik laki laki yang masing masing adikku masih berumur 7 dan 2 tahun.

Kembali di pagi hariku. Setelah aku membantu ibukku untuk menyiapkan bahan bahan aku lantas membagi tugas dengan ibukku. Beginilah setiap harinya ibukku yang membuat bahan bahan untuk berjualan aku yang bertugas untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga.

" Bu... makanannya sudah selesai dan sudah aku siapkan di meja makan, ada ada yang bisa aku bantu lagi ?" ujarku kepada ibukku

"Sudah ndak ada lagi nduk. Lebih baik sekarang kamu mandi dan bersiap siap sudah siang ini " ujar ibukku

" Ah... ibu ini mengada ngada saja matahari saja belum menampakkan dirinya mana bisa ibu bilang siang. Yasudah kalau begitu bu aku mandi dulu ya " ujarku dan aku segera menuju ke kamarku. Ketika aku bersiap untuk menuju kamarku ibu tiba tiba saja berteriak untuk segera membangunkan abang abang ku yang memang sangat amat susah sekali dibangunkan.

       Setelah telah aku siap dan telah menyelesaikan semua tugasku aku segera menunju meja makan keluarga untuk sarapan dan membantu ibu mengurus kedua adikku yang masih kecil kecil. Ketika aku sudah selesai sarappan dan membantu ibukku aku segera bersiap siap untuk berangkat ke sekolah namun sebelum aku ke sekolah aku harus mengantar adikku yang berumur 7 tahun untuk kesekolah sambil menitipkan jualanku kepada kantin di sekolah tempat adikku. Aku berangkat menggunakan sepada yang dibelikan kedua orang tuaku pada saat aku masih duduk dibangku sekolah menengah. Jarak sekolah dan rumah tempat tinggalku memang terbilang jauh apalagi ketika aku mengantar adikku maka aku terkadang harus menempuh jarak yang lebih jauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAHAGIA JIKA DITAKDIRKAN BERSAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang