BERSAMA?

25 0 0
                                    

*
Pada hati yang terjaga maaf sepertinya aku tak bisa.
Karena saat ini  Pergi sulit bertahan rumit
*
______________

Kamar bernuansa putih,disanalah wanita bernama Alvia athalia sedang merapihkan segala sesuatu yang di perlukan untuk acara api unggun bersama teman dan kakak kelasnya.
"aku ikut tenda kamu aja ya Shil,tendaku hilang gak tau kemana"ucapnya pada seseorang di sebrang sana
"Iya gampanglah al,cukup ko bertiga yang gua agak gedean dikit. Btw lu baru siap siap?"tanya Ashila dengan loudspeker dari handphone milik alvia
"Iya gue baru dateng,tadi salat di sekolah"jawabnya jujur
"Ohhh,yaudah kalo kaya gitu gue juga mau mandi nih mau siap-siap al,udah dulu ya bye assalamilaikum"
"Walaikumussalam"
Sambungan terputus,alvia segera merapihkan barang-barang yang akan ia bawa,setelah merasa semua sudah pas alvia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Kini alvia tengah berada di depan pintu gerbang menunggu jhon yang tengah mengeluarkan mobil miliknya.
"Ayo"ajak jhon setelah mobil yang ia kemudikan terasa pas berada di jalanan
"Mah al berangkatt" teriak alvia
"Iya,hati-hati"teriak mamahnya di teras depan rumahnya.
Alvia dan jhon pun berangkat menuju sekolah alvia,sesampainya di gerbang depan sekolah Alvia,ia langsung menyalami jhon dan ijin pamit untuk masuk.
"Dah pah"ucap alvia sambil melambaikan tangan,ayahnya hanya mengangguk kecil sambil tersenyum pada anak kedunya itu.
Alvia hampir sudah tak terlihat,jhon langsung mengemudikan mobilnya dan pergi dari sekolahan anaknya tersebut

Saat alvia tengah mencari kedua temannya ada seseorang yang memanggil namanya
"Alvia"
"Ka intan,ada apa ka?"tanyanya
"Kumpulin anak-anak kasih tau kalo misalnya data diri malem udah harus ada di kamu,kalo udah lengkap langsung kasih ke saya" perintahnya
"Iya ka siap"ucap alvia sambil tersenyum ramah
"Yaudah saya ke sana ya,kalo ada apa aja hubungi saya"
"Iya ka"
Intan berjalan jauh meninggalkan alvia,ia pun tidak diam saja ia langsung menghubungi chat grup dan membicarakan apa yang tadi ka intan perintahkan.
*Grup chat (pendobrak 1 putri)*
Alvia :
temen-temen kata ka intan data diri udah harus di kumpulin nanti malem ke al,jangan lupa ya soalnya al mau langsung kasih ke ka intan☺️☺️

Inda:
Okeeee

Mikayla:
Siap siap bu

Layla:
Oke😉

Ashila:
Dimana?aku lagi di taman sama sintia nunggin lu

Menyadari temannya mencarinya ia langsung membalas dengan cepat

Alvia:
@Ashila Ia aku otw sana

Alvia menyimpan handphone nya di kantung jaket miliknya dan segera bergegas menemui ashila dan sintia.
"Shil"teriak alvia pada dua manusia yang tengah duduk di bangku dekat pohon mangga sekolah
"Sini"ucap sintia tidak bersuara sambil mengarahkana alvia dengan tangannya
Pelan tapi pasti alvia berjalan menemui temannya yang ada di sebrang jalan sana
Setelah Lama mereka berbincang,pengumuman untuk kumpul di lapangan utama terdengar dari sudut sebelah kanan kelas tepatnya di pancaniti sekolah
Merek bertigapun mulai berjalan mengikuti perintah kakak kelasnya itu untuk kumpul.
"Yang sebelah sana lari"ucap wanita yang saat ini sedang memegang mic dengan sedikit bentakan
"Alvia dan kedua temannya lari secepat mungkin,tapi apalah daya kaki alvia belum bisa berlari secepat temannya-temannya. Ashila dan sintia diperintahkan untuk lari lebih dulu meskipun awalnya menolak  mereka akhirnya mengikuti mau alvia.
Alvia berjalan dengan sangat di paksa lukanya mungkin tidak seberapa tapi sakit yang di sebabkan benturan itu membuat lutut alvia menjadi ungu kemerahan,itulah yang membuat alvia tidak kuat berjalan lama apalagi berlari.
Sesampainya di lapangan utama hanya alvia lah yang terlambat datang dibanding teman-temananya,Ashila dan Sintia menyuruh Alvia langsung masuk ke barisan tapi saat satu pasang mata menatap tajam alvia ia mengurungkna niatnya untuk masuk ke barisan sintia dan ashila.
"Maaf ka" ucap alvia memelas,di hadapannya ada Alfino yang tadi pagi melihatnya terlambat,melihatnya jatuh, tadi siang mengatainya bocah dan sekarang apa lagi yang akan dia lakukan tanya alvia dalam hati. Ia mengutuk dirinya dan temannya karena satu,kenapa kaki harus sakit di saat yang tidak tepat dua kenapa Ashila dan Sintia harus nunggu di taman jauh sama lapangan utama. Yang ia yakini saat ini pasti ratusna tatap mata melihatnya seperti orang bodoh
"kenapaaaaaa??harus akuuuu????"teriaknya dalam hati sambil menutup matanya rapat rapat.
Alvia terbawa suasana hingga tidak mendengar jika ada yang memanggilnya sedari tadi. Akhirnya satu tangan berhasil mengejutkannya.
"Kamu ngelamun?"tanya wanita itu lembut
"Kaka?"tanya alvia heran
"Yang lain kemana ka?"tanyanya lagi,saat menyadari ternyata hanya ada dirinya dan Husna di tengah lapangan itu
"Kamu udah hampir beberapa menit berdiri di sini banyak banget yang tadi manggilin kamu tapi kamu nya ngga ngerespon pas aku panggil kamu juga ngga jawab akhirnya aku samperin kamu dan ternyata ehh kamu ngelamun"jelas Husna
Wanita itu bernama husna,tutur kata yang lembut,mata berwarna hitam pekat,kulit putih merona dan tinggi yang sangan idealis untuk para kaum wanita. Alvia menatap husan kagum kini alvia tau nama wanita yang membersihkan lukanya itu Alhusna sabila terlihat dari nametag yang ia kenakan, Nama yang indah fikirnya.
"Heyy"ucap husna dengan menggerak-gerakan tangannya di depan alvia
"Jangan ngelamun lagi,udah cepet pasang tenda sama temen kamu tuh dari tadi manggil-manggil" tunjuk husna pada Ashila,Ashila yang menyadari dirinya di bicarakan langsung tersenyum sopan pada husna.
"Al ayo" ajak Ashila sambil berteriak
"Iya aku kesana"jawab alvia tak kalah berteriaknya
"Ka maaf sama makasih,tapi al harus buru-buru"cengir alvia meminta izin
"Haduh kamu nih,yaudah sana"jawab husna gemas
Alvia langung berjalan cepat dengan tertatih menuju teman-temanya
"Astaga al,ngapain aja si? Udah ah ayo kita telat tau"
"Hehe maaf,gak fokus aku" cengir alvia
"Udah ah ayooo" ajak sintia pada kedua temannya itu

AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang