Bahagia itu adalah saat dimana jantung berdetak dengan cepat, senyum mengembang dengan sempurna, juga bayangan-bayangan indah yang dibuat tanpa sadar oleh pikiran.
Orang jatuh cinta itu simple. Terkesan mudah namun terlalu dalam untuk dijelaskan.
Jatuh cinta ibarat menemukan sebuah dunia,
Jatuh cinta memegang kendali penuh atas semua senyuman manis yang selalu bersarang indah di kedua sudut bibir,
Jatuh cinta pula membuat seseorang itu menjadi gila.
Dari semua itu, satu yang dapat dimengerti. Jika kau ingin tersenyum sendiri sembari membayangkan kenangan indah, maka ... Jatuh cintalah.
Hal itu indah, kau harus percaya.
Apalagi saat kau terbangun dan pagi harimu sudah diisi dengan pujaan hati yang masih tertidur pulas di atas lengan mu.
Argh! Sial! Ve jadi membayangkan yang tidak-tidak jika begini.
Anelyn indah, gadis itu indah Tuhan. Candunya mengalahkan sebuah narkotika.
Seperti saat ini, terus saja berlanjut tanpa kenal lelah. Ve masih memandang Anelyn lamat. Menautkan pandangan intens tanpa ingin beralih sedikit pun.
Benar-benar sial. Jika seperti ini, Ve yakin dirinya akan gila. Teramat gila jika tidak menuntaskannya sekarang juga. Ve ingin itu, sesuatu yang menarik minatnya sedari tadi. Sesuatu yang ia dapatkan tadi malam-Ve ingin mendapatkannya lagi.
Bagaimana ini? Ve ingin, tapi takut mengatakannya.
Anelyn bisa saja menolaknya, atau berfikir jika dirinya benar-benar terlihat seperti sugardaddy. Anelyn akan menjauhinya, gadis itu akan membencinya. Tidak, tidak. Tidak boleh.
Tapi Ve ingin, sungguh. Sudah ia bilang, bibir Anelyn itu candunya. Bagaimana bisa Ve bangun dan menjalani hari dengan semangat jika ia tidak mencicipi candunya.
"Bagaimana ini? Apa diam-diam saja melakukannya? Tidak-tidak, kau itu lelaki Ve, bersikaplah seperti lelaki," gumaman tersebut terdengar lirih.
Ve tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat biasanya, dia tanpa pikir panjang akan mencium seorang gadis tanpa persetujuan, tanpa memikirkan perasaan atau ketidakmauan. Contohnya saja Rei, meski Jimin melarangnya, Ve akan tetap melakukannya. Dia adalah tipe lelaki yang egois, tetapi dengan Anelyn, Ve merasa harus sempurna. Terlihat baik dan tertata di hadapan gadis bermarga Moon itu.
Sungguh kecanduan yang menyenangkan, membuat hati berdebar.
"Anelyn, kapan kau bangun? Ayolah, bangun." racaunya sembari mengarahkan salah satu tangan untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang mengusik pandangannya untuk melihat paras indah sang gadis.
Tanpa disangka, pergerakan tersebut mulai terasa. Anelyn menggeliat sesaat, dan bisa Ve lihat, kedua kelopak mata itu akan membuka.
Asik ... Ve tidak sabar melihat manik indah gadisnya.
"Sudah bangun?"
Mulai Ve mencoba mengambil kesadaran Anelyn. Pasti gadis itu masih mengantuk. Mengingat, insiden jantung Anelyn yang berdebar cepat membuat gadis bermarga Moon itu baru bisa tidur empat jam yang lalu.
"Anelyn?" panggil Ve lagi saat gadis itu hanya diam, tidak merespon panggilannya.
Tanpa di duga, sosok Anelyn bergerak mundur dengan cepat. Ve yang terkejut dengan pergerakan gadis itu yang tiba-tiba membuatnya spontan mendekat dan menopang tubuh Anelyn yang akan jatuh dari ranjang.
Gadis itu memejam, sangat erat. Apa ini? Jangan bilang apa yang dipikirkan Ve telah terjadi. Tidak, tidak boleh.
"Kau baik-baik saja?" ujarnya sesaat setelah membawa tubuh Anelyn kembali menuju ke tengah ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLUVA
FanficKim Taehyung. [Update setiap kelipatan tanggal 7] Dia memiliki senyum yang indah, kepribadian yang hangat, dan rasa tanggung jawab yang besar. Dia berusaha menahan ku, untuk tetap di samping nya. Dari itu aku tahu jika Taehyung telah jatuh kepadaku...