30 menit kemudian Feni datang.
Ketiga temannya sudah cukup lelah menunggu, Feni paham." Guys? Im sorry too late. Adzi! ", Feni langsung memeluknya dari belakang.
" Miss you so much, darl"Sari tau ini akan menyakitkan, tapi mau bagaimana lagi?
Tau sih bakal begini, tapi..." Sar? Sariiii? Are you okay?", bisik Gita.
" Ah Git, im okay, can we started to order?"
" Sure, let's see"
Sari tenggelam dalam menu, mata dan raut mukanya sangat serius, lucu, tanpa disadari Adzi memperhatikan dengan tatapan yang hangat.
" Sar, aku tau kamu lapar, tapi menunya jangan sampai ditelan dong hihihi, serius banget liatnya", celetuk Adzi yang tak mampu ditahannya lagi.
" Darl jahat ihh. Btw Gita ke sini bareng Adzi?"
" Oh iya dong, aku dijemput Adzi", sambil lirik Adzi yang ternyata ia sedang menggigit salah satu bibir agar tidak tertawa.
Feni melotot mendengar jawaban Gita. Dan menatap Adzi, pria yang saat ini menjadi pacarnya.
" Are you kidding me, darl? Aku dijemput ojol, tapi kamu jemput Gita."
Hening sesaat. Gita, Adzi, dan Sari saling bertukar pandang.
Tawa terpecah, Sari pun ikut tertawa, ah rupanya ia sudah sedikit melupakan.
" Oh iya, kan kalian satu kelas hari ini, sorry gitttt, muaaah", Feni melayangkan cium jarak jauh dengan tangannya.
Mereka sudah memesan makanan, kalian mau tahu? Sari memesan cukup banyak makanan untuk dirinya. Lainnya hanya geleng kepala saat pesanan datang.
" Sari... nanti kalo makanan mu ga abis, aku rela abisin kok", Feni berkata dengan senyumnya yang imut.
Sari hanya diam sambil tersenyum.
Nampaknya Sari masih bergelut rasa." Pesanan udah datang semua kan? Yuk makan!", Sari bersemangat ketika pesanan terakhirnya datang.
Adzi langsung menyambar tangan Sari, dan berkata, " Beb, dont forget praying before you eating", sambil tersenyum menatap langsung ke matanya.
" thanks", reflek Sari menarik tangan dari Adzi.
Cukup... Kenapa Adzi selalu menggoda ku? Benci.
" Sari..."
" Apaaaa?! Adziiiii, kenapa kamu isengin aku mulu sih? Aku kan lagi diem aja"
" Itu loh bibir mu ada sisa makanan, buat di rumah?", Adzi mengambil tisu dan mengarahkan ke arah Sari.
" Stop, Dzi!", Sari pergi dari mejanya.
" oh god, what's wrong with her?"
***
Sari gusar, sangat gusar.
Mengapa hari ini Adzi begitu menggemaskan?
Bisakah Sari membuat suasana di meja kembali seperti semula?