8. Chance 1!

170 17 0
                                    


Pukul 06.00 am.


Zizi sudah siap berangkat ke sekolah.
Karena hari ini ada bimbel untuk olimpiade matematika, makanya Ia harus Ke Sekolah sepagi buta ini.

Zizi medapat surat dari pak Mario tempo hari yang isinya ternyata adalah permohonan pindah jurusan yang ditandatangani oleh Pak Seno selaku kepala sekolah. Namun, karena keinginan yang kuat ingin tetap stay di Ips, zizi menolak untuk ditarik ke Ipa.

Tetapi bukan hanya itu, Zizi juga diminta untuk mau mengikuti sekali lagi olimpiade matematika. Walopun itu mewakili kelas Ipa. Terpaksa zizi menerima tawaran tersebut.

****

Zizi sudah duduk manis didalam Taxi, sebab Taxi jemputan zizi sudah menunggu sejak 5Menit lalu di depan gerbang rumah.. Sopir menstarts mobil dan melaju pergi meninggalkan rumah menuju sekolah.

Dan Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 06.15 am.

Tentu masih agak gelap dan siswa pun bisa dihitung jari. Baru ada tiga murid depan kelas yang mungkin juga sedang menunggu guru pembimbing mereka.

Zizi bergegas masuk keruang bimbel matematika. Didalam sudah ada pak mukmin yang datang 10Menit lebih awal darinya.

Tidak menunggu lama, Pak Mukmin langsung memulai kelas bimbingannya. Untuk beberapa soal sudah diselesaikan oleh Zizi, bersama dengan tiga anak lainnya. dua anak dari kelas Ipa1 dan satu anak lagi dari Ips1.

Dan Setelah 40Menit berlangsung, waktu bimbel selesai,  Pak Mukmin mengakhiri kelasnya.

****

Pukul 07.00 am.
Waktu apel pagi.

Zizi membereskan buku dan bergegas menuju kelas sebelum apel pagi berakhir.

Sekitar 1Menit sebelum apel kelas dibubarkan. Barulah zizi tiba diteras kelas.

Semua anak memerhatikan zizi.

'tumben anak teladan itu telat!'

Mungkin begitu mereka berpikir. maklum saja zizi kan selalu Ontime. Wajar saja kalo sekarang mereka terpelongo melihat Zizi yang datang terlambat.

Dan Ibu Ane yang memimpin apel kelas. Menyuruh zizi langsung masuk keruangan saja. Tentu karena Ibu Ane sudah tahu ,kalo zizi sudah datang sejak pukul 06 pagi.

Setelah mempersilahkan Zizi masuk, Ibu Ane kemudian menutup apel pagi untuk kelasnya. Dan mempersilahkan semua murid masuk kedalam ruangan menyusul Zizi.

Pukul 07.20 am.
Semua anak sudah berada dikelas untuk mengikuti pelajaran Geografi dari Ibu Ane. Yang juga selaku walikelas yang juga memimpin apel tadi.

45Menit pelajaran berlangsung dan Ibu Ane mengakhiri untuk hari ini. Memberi tugas lalu keluar dari ruangan.

****

"Hi." Sapaan lembut stiv ke Zizi sambil duduk dibangku sebelah zizi yang memang sengaja dikosongkan.

Zizi diam tak menjawab sapaan stiv!

"Pagi banget kamu cabut dari rumah!" Ujar Stiv.

"Heh?" Dengan wajah bingung zizi menatap kedalam manik mata stiv, mencoba mencari kebohongan disanah.

Namun, Stiv cepat-cepat memalingkan wajah"aku kerumah kamu, Masih pagi .eh kamu udah gak ada." Ujarnya kesal dan kembali menatap Zizi.

Zizi menyeringai , melihat Stiven sama-sekali santai mengatakan itu, padahal Zizi barusaja dapat teguran dari Deby untuk tidak dekat-dekat lagi dengannya. "Kenapa kerumah aku pagi? Udah tau aku ke sekolah." Tanyannya cemas.

"aku gak tau, kalo kamu kesekolah jam enam tenģ juga kalee!" timpal Stiv masih dengan rona wajah kesal.

"Husssstt. Brisik." Zizi menaruh jari telunjuk dibibir menyuruh stiv untuk memelankan suaranya. Takut kalo yang lain ikut mendengar soal Dia yang datang jam enam teng ke Sekolah. Sebab soal Olimpiade Matematika yang di ikuti Zizi, Ia tak mau sampe ada yang mengetahuinya.

Stiven membelalak, kaget akan respon Zizi "Why?" Tanyanya bingung.

"kamu mau apa kerumah aku pagi amat sih??" Tanya Zi dengan sedikit berbisik.

"Yah jemput kamu lah!" Jawab Stiven.

"Eh??" Kini Zizi yang membelalak, kaget oleh jawaban Stiven.

"Yeeee dasar cupu. Biasa aja .tutup tuh mulut." Stiv menyambar mulut zizi dengan tangan kanannya.

Zizi menepis tangan Stiven kuat "Apaansih. Sentuh-sentuh." Tukasnya.

Stiven terkekeh melihat tingkah Zizi yang terlalu cupu untuk ukuran Anak seumur mereka "Udah ah. aku balik ke mejaku. kamu gak asyik!" Stiv beranjak meninggalkan zizi yang masih setengah penasaran dibangkunya.

'Kenapa stiv kerumahku pagi banget?' Gumamnya.

Dan Baru juga ditinggal stiv beberapa menit, kini Satu gangguan lagi datang.

"Hi hi sinikel." Geng ngeyel merapat ke meja zizi. Lagi-lagi alasaannya karena meminta tugas zizi.

Ika merapat ke meja zizi dengan satu kotak susu ditangannya "Bagi tugas dong!"pinta Ika. Namun, kali ini dengan sedikit senyuman. Ia juga tidak lupa menaroh satu kotak susu yang Ia pegang di meja zizi, karena memang susu itu sengaja Ia beli untuk melelehkan hati zizi yang keras bak batu es.

Melihat tingkah Ika ,zizi merasa sedikit Iba, makanya disodorkanlah buku tugasnya.

"Nih, Jaga baik baik buku aku, jangan sampe lecet!" Ujarnya sembari menyodorkan buku tugasnya. kemudian Ia melirik sekilas susu kotak yang ditaroh Ika dimejanya lalu Ia menatap penuh tanya ke Ika, dan Ika yang mengerti maksud tatapan Zizi, Ika sigap mendorong kotak susu itu untuk lebih dekat ke hadapan zizi "buat kamu, gratis!'' ucapnya nyengir.

zizi meraih kotak susu itu "thanks bdw" ucapnya dengan sudut bibir sebelah kirinya sedikit terangkat keatas. terlihat ucapan yang terkesan tulus darinya untuk The geng Ngeyel.

Sontak saja Ika dan gengnya kaget melihat kemurahan hati zizi pagi ini. Sedikit curiga Ika menatap penasaran zizi.

Melihat eskpresi Ika and the geng yang hanya kebingungan, zizi menggoyangkan bukunya kehadapan mereka "hello, mau apa gak Nih, bukunya, hah??? " tanyanya.

"kamu serius ini buku tugas yang isinya bener semua?" Tanya Ika sedikit curiga.

Zizi mendengus, kesal oleh ketidak percayaan Ika "Iya. One hundred percen!" Jawabnya.

"Tumben kamu bae?" Helen menyambar dengan penasaran. Sementara Fira dan Rara masih saja diam. Mereka memang acuh pada zizi. Bahkan membenci zizi sejak kelas sepuluh.

"Mau aku tarik kembali bukunya ??" Tanya zizi mencoba mempermainkan Ika and The geng karena terlalu lama mereka membiarkan tangan zizi menggantung di udara dengan buku tugas ditangannya.

Ika meraih buku itu sigap "Ok-ok kami salin dluh." Ujarnya.

Kemudian Ika meninggalkan bangku zizi dan pergi ke bangku belakang .bangku itu milik yuni. Si kutu buku dan lebih cupu dari seorang Zizi.

"Heh nih!Salin tugas buat kami berempat.!" Ika membanting keras buku tugas zizi ke atas meja Yuni. Lalu ditambahkan dengan buku tugas miliknya, disusul buku Helen, fira dan Rara.

"Jam ke tiga tugas itu udah beres ,dan kamu boleh nyontek kok." Ujar Ika memerintah Yuni dengan kasar.

Yuni menerima perlakuan Ika dan gengnya tanpa protes, itu Karena takut pada Ika yang selalu berlaku semena-mena.

Sedang Zizi yang hanya mendengar perkataan Ika yang semena semena, pada gadis dibelakangnya. Ikut merasa kesal. Namun, karena dia tidak ingin ikut campur, makanya dia memilih diam. lagian hari ini zizi memang tidak ingin berselisih dengan The Geng Ngeyel itu, toh juga mereka sekarang bisa lebih sopan padanya, jadi biarkan saja untuk hari ini.

apalagi setelah melihat anak lain yang Seperti tidak ada yang perduli pada Yuni!

****

Author lagi free neh mumet makanya update takut ilang dari benak 😁😁😁
Thankyou 💕💕💕

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang