5

1K 122 0
                                    

Saat dikampus, kau memilih untuk selalu menghindari Rowoon. Walau orang tuanya yang menyuruh Rowoon menjauhimu, tapi kau dengan tahu dirinya menjauhkan diri terlebih dahulu.

Saat rowoon masuk kekelas dan hendak duduk disampingmu seperti biasa, kau langsung pindah ke kursi disebelah salah satu temanmu. Rowoon pun hanya bisa melihat kepergian mu.

Saat dikantin, lagi-lagi kau mengindari Rowoon dan begitu pula saat pulang. Rowoon yang tidak tahan melihat tingkahmu, langsung menarikmu ke rooftop kampus.

Kau tidak berusaha melawan, hanya diam dan memandang punggung Rowoon.

Sesampainya di rooftop, ia langsung melepaskan tanganmu pelan.

"Untuk apa membawaku kesini?," tanya mu setelah sedari tadi diam.

"Aku ingin minta maaf soal perkataan orang tua ku kemarin dan juga tentang perjodohan itu. Aku akan mencoba menolak perjodohan bodoh itu," ucap Rowoon.

"Tidak perlu," jawabmu.

"Maksudmu?. Kau terima kalau aku akan dijodohkan oleh Yeonjin, teman lama ku itu," ucap Rowoon.

"Mungkin. Lagi pula ada benarnya juga perkataan orang tuamu. Gadis sederhana seperti ku tidak pantas untuk bersamaku. Aku tidak peduli kau marah padaku karena merendahkan diriku lagi. Lagi pula, kenapa kau tidak menerima perjodohan itu?, bukannya kau sangat senang bisa bertemu dengan cinta pertamamu," ucapmu pada Rowoon.

Rowoon hanya terkejut mendengar pernyataan mu.

"Kau, tahu dari mana kalau Yeonjin itu mantanku?," tanya nya.

"Tidak perlu aku tahu dari siapa. Dan aku juga ingin mengembalikan pertanyaanmu tempo hari, apa kau serius padaku?," tanya mu.

"Aku selalu serius padamu. Kenapa kau tidak percaya," ucapnya.

"Aku percaya padamu, bahkan selalu percaya. Tapi nyatanya kau yang membohongiku. Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau mempunyai mantan?. Aku tidak masalah kau punya masa lalu bersama wanita lain, tapi kenapa kau berkata padaku kalau aku ini yang pertama bagimu!," ungkapmu sedikit meninggi.

Dan lagi-lagi, air matamu jatuh ke pipimu. Rowoon yang melihatmu menangis merasa bersalah dan hendak memelukmu, namun kau langsung menepisnya.

"Sekarang ikuti saja perkataan orang tuamu. Jauhi aku, lagian kita sudah mulai sibuk dengan tugas kuliah. Ini juga demi kebaikan kita bersama," katamu sambil menyeka air mata.

"Apa?. Jadi kau menyerah hanya karena ini?," tanya Rowoon.

"Kau bilang karena ini?. Perjodohan itu dibuat orang tuamu tidak main-main. Orang tuamu pasti menginginkan yang terbaik untukmu, dan mungkin Yeonjin yang terbaik untukmu, bukan aku. Jadi lebih baik aku menyerah sekarang, dari pada harus merasakan sakit lebih dalam," katamu sambil menunduk.

"Tapi aku berhak menentukan jalan ku sendiri. Dan aku memilihmu bukan Yeonjin," ucap Rowoon.

"Hah. Sekarang lebih baik kita berjauhan dulu. Tenangkan pikiran kita masing-masing, dan fokus pada kuliah," ucapmu sambil melenggang pergi.

Sebenarnya rasa tidak ingin kehilanganmu lebih besar dari rasa sakit mu. Tapi, kau tidak mau egois, walau itu menyakitkan bagimu dan mungkin juga bagi Rowoon.

Kau selalu tahu diri, memilih untuk mengalah dari pada bermasalah dengan keluarga Rowoon. Dan mungkin juga keluarga Yeonjin.

Kau tahu, pasti Rowoon juga merasa kecewa padamu karena perkataan mu tadi.



Pikiranmu sangat kacau. Dan saat ini kau lebih memilih pulang kerumah dan mengistirahatkan tubuh serta pikiranmu.


...



Maaf kalau nggak nyambung🙏. Semoga aja tetap suka ya, kalau memang ada kesalahan bisa diberi tahu dikolom komentar, supaya aku bisa koreksi.

Terimakasih...🙏

Popular • Rowoon x You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang