Happy Reading🔥
SEE YOU THERE [VIONA]
Viona, gadis itu meringkuk di bawah pohon mangga dengan semak-semak di sekelilingnya. Tampak bersembunyi dari banyak orang. Bahunya bergetar, dan jelas ia sedang menahan tangis.
Ia menangis dalam diam, dan rasanya semakin menyesakkan.
Perlahan ia mengeluarkan suara. Isakan demi isakan hingga ada panggilan dari seseorang yang menghentikannya.
"Ngapain, sih, nangis diam-diam. Gak capek apa, nahan suara kayak gitu. Mending dibebaskan," ujar laki-laki dengan rambutnya yang kemerahan.
Viona menoleh lalu mengerucutkan bibirnya. "Emang tahanan apa, dibebaskan segala," kesalnya.
"Eh, gak jadi nangis?"
"Gak 'lah. Iseng doang tadi," jawab Viona asal.
"Mau jalan, gak? Ke taman aja, gimana?" tawar laki-laki itu.
Viona mengangguk polos. Ia mengerjapkan matanya, berusaha menjernihkan penglihatannya yang sedikit terhalang air mata.
Dua sejoli itu saling beriringan sepanjang jalan. Larut dalam pikiran masing-masing. Mereka sama-sama menyembunyikan sesuatu yang menyakitkan.
Dan menjadikannya sebuah rahasia.
Perlahan tangan mereka terulur untuk saling menggenggam. Berharap bisa menyalurkan semangat menghadapi ujian yang ada.
Viona menoleh memperhatikan kekasihnya dengan teliti. Andra, laki-laki yang menjadi kekasihnya selama tiga bulan ini. Hanya dia yang bisa menjadi penopangnya agar tidak tumbang.
Andra menoleh. Ia tersenyum. Seperti racun yang mudah menyebar, Viona pun ikut tersenyum simpul. Manis tapi menyimpan banyak luka.
Sesampainya mereka di tepi danau, Viona dan Andra duduk. Tangan Andra menuntun kepala Viona agar bersandar di bahunya. Menikmati kesunyian hingga senja.
"Kak, SMA-nya di sana, gimana?"
"Banyak cewek cantik." Andra mengaduh ketika Viona mencubitnya.
"SMA-nya keren. Lo harus cari tahu sendiri," kata Andra.
"Lah, kenapa?"
"Gue belum tahu semuanya dan gak akan tahu." Andra memejamkan matanya. Menengadah ke langit. Rasa hampa dalam hidupnya akan datang.
"Vi," panggil Andra. Viona hanya berdeham malas.
"Seperti yang kita tahu. Setiap orang pasti memiliki pilihan dalam hidupnya. Mereka juga harus siap menanggung resiko dari pilihan yang mereka ambil. Gue tahu, sekarang kita sedang diberi pilihan dan kita harus memilih hari ini."
Viona diam mendengarkan.
Andra menghela napas, kemudian berkata, "Gue harus pindah. Gue pergi ninggalin Lo, maaf."
"Putus?" ragu Viona. Ia menahan air matanya. Dadanya terasa sesak dan panas.
"Iya, mulai hari ini kita bukan siapa-siapa."
Dan sejak saat itu, rasa hampa selalu menjadi teman Andra. Sedangkan Viona tumbang karena kehilangan penopang hidupnya.
SEE YOU THERE [VIONA]
KAMU SEDANG MEMBACA
See You There [Viona]
Teen Fiction"Sampai jumpa lagi, Luka. Semoga kita bertemu di saat aku sudah siap menghadapimu." Viona, gadis tertutup yang memiliki banyak luka. Ia hanya memendamnya sendiri. Tidak menceritakan isi hatinya kepada siapapun, sahabat bahkan keluarganya. Sejak ke...