Malam itu, Letta benar-benar tidak percaya. Malam dimana seseorang yang dia sukai menyatakan perasaan nya.
"Gue suka sama lo, Ta"
Tiga kata yang berhasil membuat ujung bibirnya terangkat. Letta tersenyum.
"Thanks..."
***
"Lalu kita gimana, Dan?"
"Kita?"
***
"Coba pikir deh, Ta, Wildan itu bak raja, sedangkan lo siapa? Pembantu raja?"
"Ah-. . . Iya. . ."
***
"Manis. Itu awalnya. Pahit. Itu akhirnya. Pada akhirnyapun semua kembali seperti awal. Aku baru menyadari rasa manis yang berlebihan yang menyebabkan penyakit. Kini, aku ya aku, dan kamu ya kamu. Kita kembali pada titik dimana kita saling tidak peduli, seperti kau."
-to be continued-
YOU ARE READING
D E L U S I O N A L
Teen FictionBagaimana jika seseorang yang kau cintai disukai oleh banyak orang? Dan di antara puluhan manusia yang menyukainya, kau lah pilihan nya. Sebuah mimpi, halusinasi, ilusi, fantasi, atau delusi?