3. double Ren!

89 4 0
                                    


gue harap sikap lo kek gini terus ke gue ren
-Darren

happy reading🙆🏻‍♀️❤️

Renata sangat suntuk di rumah, ia sudah izin kepada Nadine--mamanya untuk keluar. Angin Malam menyapu kulit perempuan itu. Renata menyukai udara ini, Namun ia juga takut kegelapan.

Saat ingin membeli sesuatu, Renata melihat ujung jalan begitu ramai. Langsung saja ia datang menghampiri tempat yang ramai itu.

Renata baru tahu bahwa dekat rumahnya ada pasar malam. Banyak permainan yang sebenarnya ingin di naiki oleh Renata, Namun sayang nya ia tak mengajak Dira, temannya itu.

"eh ada Renata cantik. Mau ngapain Neng?" ucap lelaki di belakang nya. Setelah melihat siapa orang itu, Renata jadi malas dan berniat untuk pergi dari tempat itu.

"kok pertanyaan gue gak lo jawab"

"gak perlu,"

"judes amat sih Neng, ntar gue makin cinta lho,"

"masa bodo,"

Setelah berpapasan dengan lelaki itu, Renata pergi meninggalkannya.

Tapi ternyata lelaki itu mengikuti nya hingga menyamakan dengan langkah Renata.

"Mau kemana lo? gue ikut dong,"

"bacot,"

"jadi cewek jangan jutek, ntar gak ada yang suka lho,"

"gpp, bagus,"

"iya dong bagus. kan yang boleh suka cuma gue," nyengir lelaki itu.

"oh iya, lo inget kan nama gue?"

"gak penting," ucap Renata sambil memasukkan tangannya ke dalam hoodie hitamnya itu.

"yaelah kudu di inget atuh neng. Nama gue Reyhan, catet tuh di otak lo,"

Renata menatap ke arah Reyhan. Lalu Reyhan menatap balik ke arah nya. Tidak pernah bertatap sedekat ini dengan lelaki, membuat Renata menjadi salah tingkah.

"baru gue tatap aja udah salting, gemes banget sih,"

"apaansih,"

"nad senyum dong,"

"nad?" tanya Renata

"nama lo Renata Nadine kan?"

"tau dari mana?" malas bertanya sebenarnya.

"ternyata lo bisa kepo ya nad,"

"oh yaudah,"

"yaudah kalo gitu senyum,"

"mahal,"

"gue bayar deh, gimana?" minta Reyhan

"gak bisa pake bayar,"

"terus pake apa dong Renata yang cantik jelita,"

"gak pake apa-apa,"

"yaudah senyum dong kalo gitu mah. pasti tambah cantik deh percaya gue,"

"sok tau,"

Tak terasa ia berjalan sudah sampai depan rumahnya. Lalu ia melihat ke arah Reyhan.

"lo ngapain ngikut gue,"

"gapapa kali ngikut calon pacar mah,"

"ngawur omongan lo,"

"sampe beneran gimana?"

"gak akan,"

"nad, ngapain kita berenti disini, nih rumah lo?" tanya Reyhan dengan kepo.

"dari tadi udah berenti,"

DARRENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang