Bel sekolah berbunyi, seluruh siswa bersorak kegirangan.
"Tumben sekolah kita pulang cepat, ada apa nih?" Tanya Yuri yang heran sekaligus bersyukur."Entahlah yang penting habis ini aku mau membayar hutang tidurku." Jawab Kevin
"Siapa yang tidur saat ada kesempatan emas seperti ini? Kau bisa tidur kapan saja, di bis, di perpustakaan, di emperan toko, dimana pun kau mau. Tapi kesempatan untuk kencan tak datang dua kali bro." Ujar Mahis
"Kau mengharapkan Kevin kita untuk berkencan? Bfffttt hahahahaha." Tanya Yuri mengejek
"Kau tidak tahu apa yang kulakukan disaat kalian tidur seperti anak kucing." Ujar Kevin tak terima diejek
" Oh ya? Memang apa yang kau lakukan saat kami tidur?" Tanya Yuri
"Aku bukan seperti kalian yang selalu membanggakan diri walaupun sebenarnya itu tak membanggakan, punya pacar misalnya. Apa yang membanggakan dari mempunyai pacar yang mengincar uang, tampang dan citra?" Sinis Kevin
" Betul, aku mendukungmu Vin, mengapa harus menyukai satu orang saat kita bisa menyukai siapa saja?" Ujar Hyomi
" Baiklah baiklah, aku tak punya waktu lagi untuk berdebat dengan kalian, aku harus pergi, bye" ujar Yuri berpamitan dengan kawan kawannya
"Baiklah, hati hati" ujar Hyomi
"Bye."ujar Kevin
"Bye."ujar MahisSementara yang lain bergembira karena dapat memanfaatkan waktu yang ada, Kimberly sibuk bersiap siap untuk latihan pengibaran bendera. Di sekolah, setiap tahunnya saat menjelang hari kemerdekaan, siswa siswi baru yang bertugas mengibarkan bendera merah putih dan membetuk formasi.
"Jadi meskipun yang lain pulang lebih awal kita tetap di sekolah?" Tanya Martin seakan tak percaya sekaligus iri dengan teman-temannya yang bisa pulang lebih dulu
"Apa yang kau harapkan? Kita tak punya banyak waktu, bahkan formasi kita belum sempurna." Ujar Kimberly
"Aaaaah, aku sudah lelah dengan ini, seperti nya aku ingin berhenti saja." Keluh Martin
"Daripada kau terus mengeluh, lebih baik kau bersiap. Lihatlah kau bahkan belum memakai pita merah putihmu!" Suruh Kimberly
"Kalau bukan karena kak Eva, tak mungkin aku mengorbankan waktuku untuk ini." Keluh Martin
Seluruh pasukan pengibar diharapkan berkumpul di lapangan pukul 12
Terdengar pengumuman yang sudah jelas menyuruh mereka untuk bergegas
"Hi guys, kalian dengar itu? Ayo!" Ajak seorang gadis yang berdiri di ambang pintu
"Tumben, seorang sarah mau masuk ke ke pasukan pengibar. Terakhir kali aku menawarkanmu kau menolaknya, kemana dirimu yang dulu?" Tanya Kimberly
Gadis bernama sarah yang juga teman Kimberly itupun masuk ke kelas dengan raut kesal dan duduk di meja kelas
"Hari ini sepupuku datang, terakhir kali dia masuk kamarku, dia merusak figure-ku. Aku tidak ingin menemuinya jadi aku bilang padanya ada latihan. Beruntung kak Eva mengizinkannya." Jelas Sarah
"Bwahahahaha, kau masuk ke pasukan pengibar hanya demi melindungi figure-mu? Habislah kau......." ejek Martin
"Apa maksudnya?" Tanya Sarah
"Sudahlah, turun dari meja dan baris di lapangan!" Suruh Kimberly
Di lapangan, senior mereka membagi mereka ke dalam beberapa pleton. Menjadi yang tertinggi di kalangan perempuan di pletonnya, Kimberly harus berdiri sejajar dengan laki-laki tertinggi di pletonnya.
Pleton mereka menjadi formasi pertama yang menyelesaikan latihan pertamanya, mereka diizinkan seniornya untuk duduk"Ciyeeee, yang paling tinggi mah beda. Pas 17-an nanti, pasti mukamu duluan yang difoto. Kita yang pendek bisa apa? Jangankan difoto, kelihatan aja nggak." Ujar Martin mengejek
"Lah, masa mengabdi pas 17-an cuma gegara biar masuk buku tahunan. Mengabdi lah dengan ikhlas wahai anak muda penerus bangsa." Ejek Kimberly
"Pengen nyender dong, kalo rebahan baju belakangku kotor" pinta Kimberly
" No, tulang-tulang di badanmu panjang panjang. BERAT." jawab Martin menolak
"Lah, ya udah, aku duduk ala cleopatra aja." Ujar Kimberly
"Cleopatra darimana, keseleomata itu mah." Timpal seorang laki-laki yang duduk di belakangnya
"Siapa kamu?" Tanya Kimberly yang penasaran dengan sosok yang terlihat seperti anak orang kaya, sombong, judes.
"Mailo"
"Oh Milo"
"Iya bacanya Mailo"
"Tapi tulisannya Milo kan?" Tanya Kimberly sambil mencoba meraih Name tagnya.
"Suka-suka kamu deh"
Kimberly membandingkan wajahnya dan fotonya, melihat namanya dan tulisan hangul.
"Ismail Dahlan, kok ada hangul di sini? Kamu fanboy kpop? Tanya Kimberly tak percaya.
Bagi Kimberly, Sulit dipercaya rasanya bertemu dengan fanboy kpop.
"Iya."
"Sumpah?"
"IYA."
"Lah terus kok dari Ismail jadi Milo?" Tanya Kimberly
"Kamunya aja yang manggil Milo, kan harusnya Mail-o Dahlan gituuuh."
"Oooh, keren juga kamu mil. Kalo Mailo kan jadi Ismailo Dahlan, kalo Milo jadi Ismilo Dahlan bwahahahaha kenapa ga sekalian aja es Milo?" Tanya Kimberly
"Mailo ish."
"Anak mana kamu kok songong?" Tanya Kimberly
Mereka berbincang dan menjadi akrab. Peristiwa Itu hari pertama Kimberly bertemu dengan Milo, Peristiwa KeseleoMata
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daughter
Teen FictionKimberly, Milo, Sarah bersahabat sejak kelas 10. Kimberly dan Sarah sama sama menaruh hati pada Milo, namun cinta Kimberly lah yang bertepuk sebelah tangan Di malam yang sepi seusai pesta, Milo dan Sarah melakukan kesalahan. Hari berjalan seperti bi...