Chapter 1

39 3 0
                                    

Pertempuran berhasil di menangkan oleh para pahlawan.
All Might menderita cidera yang cukup berat di lengan kanannya dan juga semakin padamnya kekuatan One For All dalam dirinya yang menyebabkan ia harus pensiun dari tugasnya sebagai simbol perdamaian.

Namun ia tetap datang ke sekolah untuk melihat perkembangan anak didiknya Midoriya Izuku yang mewarisi kekuatan One For All darinya.

Cidera dan padamnya kekuatannya membuat ia dilarang untuk beraktivitas berat, sangat bertentangan dengan kebiasaan sehari-harinya sebagai Number One Hero.

Melihat anak” berlatih di lapangan mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun lampau saat dia masih dilatih Gran Torino.

Flashback

Panasnya matahari tak dihiraukannya, sebisa mungkin ia menghindari serangan Gran Torino
‘Kau sangat payah Toshinori” Cela Gran Torino yang berhasil menyudutkannya
Sesaat sebelum ia menyerang, ada seseorang yang menghantam dirinya seperti komet di siang bolong.

Kekagetannya tidak hanya sampai di situ, saat ia membuka matannya ia melihat pemandangan indah disuguhkan tepat di ddepan wajahnya dan hampir menyentuh hidung mancung khas amerikanya.

“oo..o..ppaai..” gummannya tanpa sadar.

“Hoi kusoo mago! Nanishiteruno!”

“Hehehee.. Ojiisan, aku hanya mampir sebentar, Ibu menitipkan ini”

“Taiyakiii! Ayo masuk, akan kakek hangatkan” sahut Gran Torino senang meninggalkan kami berdua.

Gadis itu perlahan mendekatkan wajahnya.
“Gawat... ini terlalu dekat” teriak innernya, wajahnya ikut memerah padam.

” Aku menyukai matamu, sangat...tajam. Toshinori Yagi? Aku sering mendengar tentangmu dari kakek. Mau kuajarkan beberapa teknik?” ucap gadis itu tersenyum hangat, tanpa sadar membuatku ikut terpana.

“Tentu, sebelum itu, bisakah kau .. err...terlalu dekat?”
Ia terkekeh sambil perlahan menjauh.

Ucapannya barusan entah mengapa membuat darahku berdesir.
Ia mengajariku banyak hal hari itu, terutama hal”yang perlu ku perhatikan agar dapat mengimbangi kecepatan Gran Torino, dia sangat kuat.

Beberapa hari setelah itu kami banyak menghabiskan waktu bersama, ia sering menemaniku latihan, memberiku buku-buku pahlawan serta mengajariku memasak.

Cinta tumbuh begitu saja diantara kami.
Hingga tiba hari itu, hari di mana aku kehilangannya dan mendapatkan luka yang sangat mengerikan ini. Hari di mana aku harus menjalani banyak operasi untuk meulihkan organ dalamku yang hancur lebur. Dan hari dimana aku harus melanjutkan hidup tanpa dia, Istriku yang kucinta, Hikari.

Hey WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang