Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menarik nafas dengan panjang lalu menghembuskannya kembali. Merasakan udara musim gugur yang dingin namun menyegarkan untukku. Lalu memandangi warna merah dan jingga yang mendominasi dengan senyuman.
Semua terasa sempurna. Pagi menyegarkan di musim gugur, penampilanku sekarang, dan lelaki yang akan kutemui hari ini.
Membayangkan pertemuan kami setelah sekian lama, membuatku tanpa sadar mengeluarkan suara pekikan kecil yang tertahan sambil menunduk menyembunyikan wajah. Lalu setelahnya, berdiri tegak kembali sambil menggelengkan kepala dan menepuk pelan kedua pipiku yang mulai memanas.
Tuhan, jantungku rasanya akan meledak!
Aku langsung menormalkan kembali ekspresiku saat menyadari jika beberapa orang mulai memperhatikanku.
Tenang Yeonmi tenang!
Sejenak aku menghentikan langkah berpura-pura memeriksa ponsel, membiarkan orang-orang yang tadi memperhatikanku berjalan lebih dahulu.
Setelahnya, aku menepuk-nepuk bagian bawah dress berwarna coklat muda yang dibalut sweater warna putih untuk mengurangi rasa dingin. Dress ini memang nampak asing untuk aku yang terbiasa memakai kemeja dan celana seadanya. Namun, penampilanku saat ini menambah kadar kepercayaan diri yang membuatku bisa melangkah dengan riang gembira.
Semuanya kusiapkan dengan penuh semangat. Termasuk mengganggu kakak yang galaknya melebihi ibu, agar mau menemaniku membeli pakaian. Mengabaikan dia yang menggerutu tanpa henti. Bahkan, tatanan rambut dan make up sederhana ini pun hasil konsultasi dan latihan selama satu minggu dengan pacar kakakku yang untungnya jauh lebih baik hati dari si galak.
Melirik sekitar yang sepi, aku mengepalkan tangan lalu mengangkatnya dan berucap dengan penuh semangat untuk diriku sendiri.
"Fighting Kim Yeonmi!"
Hari ini aku harus menyimpan kenangan bahagia bersama lelaki yang spesial.
Meski mungkin menurutnya, ini hanya pertemuan biasa antara dia dan adik dari sahabatnya.
"Yeonmi!"
Tepukan yang lembut dibahu, membuatku refleks mengangkat dan mengepalkan kedua tangan membuat pertahanan.
Aku mengedipkan mata merasa heran melihat lelaki tampan yang memandangku bingung.
"Yeonmi?"
Kita jadi saling bertatapan. Hingga saat tawanya terdengar, aku langsung menurunkan kedua tangan menyadari siapa dia.
"Kak Seungwoo!?"
"Hahahaha."
Aku merasa kehilangan kewarasan menatapnya tanpa mengedipkan mata dengan mulut yang terbuka.
