33 | Rumor maut

630 93 0
                                    

Yeji mengerutkan dahi, membingungkan.

"Ada yang salah sama penampilan gue? "

Ryunjin dan Lia yang mendengar sontak mengalihkan pandangan, menatap Yeji dari atas sampai bawah yang merentangkan tangan seolah sedang diperiksa.

"Enggak tuh, biasa aja. " jawab Ryunjin dan diangguki Lia.

"Emang kenapa Ji? " Lia bingung sendiri.

"Itu tadi banyak yang sinis ke gue, terus langsung bisik-bisik ke temenya. Padahal tadi pagi pada biasa aja tuh, " jelas Yeji.

Ryunjin hanya ber-oh ria, sedangkan Lia agak kaget melihat notifikasi terbaru diberandanya.

"Ji, " ucap Lia hati-hati dan berhenti tidak lanjut menuju kantin.

"Lo serumah sama cowok Ji? Sama pacar lo Ji? "

"Hah? " kaget Yeji.

Pertanyaan Lia membuat Yeji bingung sekaligus takut, yang dimaksudkan Lia pasti Soobin. Tapi mengapa Lia bisa tahu kalau Yeji serumah sama cowok?

"Ah masa, emang si Yeji punya pacar? " sungut Ryunjin lalu ingin tahu tentang yang Lia lihat diponsel.

"Anjay, bukanya dia yang kemaren nolongin lo Ji? " ucap Ryunjin setelah melihat sebuah foto.

"Yang mana sih? " kata Yeji ikut nimbrung melihat bukti.

Dan benar ada gift yang memperlihatkan Yeji dan Soobin keluar dari rumah, terlihat sangat jelas hingga Yeji takut sendiri.

Takut dikeluarkan dari sekolah, bilasanya sekolah tahu kalau Yeji sudah menikah.

Meski siri.

"Ji, bener kan ini cowok yang kemaren dipesta? " tanya Ryunjin menatap sahabatnya dengan lekat.

Yeji bungkam, lalu tanganya mengambil paksa ponsel Lia dan menghapus gift tersebut.

"Eh kenapa sih Ji? " dengus Lia.

"Kalian percaya gitu? " tungkas Yeji dengan nada kesal.

Ryunjin mengerutkan dahi.

"Ya enggaklah, " jawab Ryunjin yakin.

Yeji menghela nafas, ternyata ada yang percaya juga dan mendukung agar rumor ini tidak dibenarkan.

"Tapi dia siapa Ji? Kita aja enggak pernah main ke rumah lo, kok dia boleh. " cerca Lia agak kecewa dengan bukti foto tersebut yang tiba-tiba Yeji hapus dari ponselnya tanpa izin.

"Pokoknya intinya kalian percaya apa enggak, susah amat sih! "

"Kok lo ngegas? " kata Lia tak terima, membuat Ryunjin menahan Lia dengan memegang pundak sahabatnya itu.

"Ya gue cuman nanya, " sungut Yeji.

"Ya biasa aja dong! "

"Elo yang biasa, "

"Udah ih udah, kalian jangan kayak gini dong. " relai Ryunjin menahan kedua sahabatnya yang sedang saling adu mulut.

"Ya masa kalian mau marahan gini cuman karena masalah percaya atau enggak percaya, " lanjut Ryunjin membuat keduanya saling buang muka.

Tiba-tiba Guanlin datang sembari memberikan Yeji surat.

"Yeji, " panggil Guanlin membuat sang empu menoleh.

"Ada apa? "

"Ini ada surat, terus kamu dipanggil ke ruang kepala sekolah. " ucap Guanlin dan setelah surat tersebut sampai ditangan Yeji, ketos tersebut langsung pergi.

Ryunjin dan Lia yang menonton teralih pada surat dan ekspresi Yeji karena disuruh pergi ke ruangan Kramat.

"Ada apa Ji? " tanya Ryunjin namun Yeji hanya diam dan meninggalkan keduanya.

"Kan gua pikir apa, ada yang dia sembunyiin dari kita. " tungkas Lia.

"Eh, positif thinking aja Ya. Siapa tahu Yeji lagi ada masalah jadi agak sensitif. "

"Terserah lo, "

Tangan Yeji gemetaran, benar saja semua ini berembet kemana-mana. Semua staf kantor sudah mengetahui semuanya, bahkan guru-guru dan sekarang kepala sekolah.

Yeji tidak bisa berkata apa-apa, dia bingung dan takut.

"Bisa telpon mama mu sekarang? " tanya Kepala sekolah dengan menekan.

Yeji mengeluarkan ponselnya, namun yang pertama ia lakukan adalah mengirim Soobin pesan lalu menelpon mamanya.

Sudah belasan kali Yeji mencoba memanggil namanya tersebut, tapi naas yang menjawab tetap saja operator.

Bukan mamanya.

"Bagaimana nak Yeji? " ucap Kepala sekolah, terdengar mengerikan bagi Yeji.

Yeji menggeleng lemah.

"Enggak diangkat, " jawab Yeji seadanya, pipinya memanas membayangkan apa yang akan terjadi bila sekolah mengetahui.

Bukan hanya masa depannya yang dipertaruhkan tetapi masa depan Soobin juga, yang kini sudah semester akhir.

"Baiklah kalau gitu ka–

"YEJI! "

"Soobin? "



TBC

Kakel Choi vs Dekel Hwang「Byuntae Namja」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang