"Buat akhir periode ormawa ini, Radio Kampuz bakal ngundang peraih senat terbaik periode 2018/2019. Dia ketua yang dikenal tegas, bertangan besi dan juga dengan pemikirannya yang '10 step ahead'. Senat terbaik jatuh kepada Senat FISIP, dan buat minggu depan, bakal ada ketua senat Fisip nih buat jadi penyiar radio Kampus!"
"Yap bener banget! Christian Nicolas Laksamana, ketua senat fisip periode 2018/2019. Dan buat yang pengen kirim2 salam ke Christian ato mungkin ke yang lain, boleh banget langsung kasi surat dan taruh deh kotak di depan studio siaran kita. So! Ditunggu yaa!"
BRAK!
"Sakit....."
BRAK!
BRAK!
BRAK!
"Koko ampun.... sakit...", ujar Christo dengan tersedu sedu ketika pukulan itu mengenai kakinya berulang kali.
BRAK!
BRAK!
"Koko udah... Christo minta maaf", tangisan remaja itu semakin mengeras ketika tubuhnya terjatuh bersujud karena kakinya tidak kuat menyangga badannya. Lipatan kaki itu sudah mengeluarkan darah segar akibat pukulan yang diberikan sang kakak sebagai hukuman.
"Koko uda bilang buat gak usah ikut demo, tapi telingamu tuli", suara itu sangat dingin, datar dan menusuk. Christo masih menangis dengan posisi bersujud tidak kuat merasakan kakinya.
"Maaf....", tidak ada yang bisa sang adik lakukan selain meminta maaf kepada sang kakak.
"Berdiri"
"Ampun Ko... Kaki Christo sakit...", sang adik mencoba bernegosiasi.
"Berdiri!", tidak ada ampun. Dosa yang tidak akan terampuni bagi sang kakak jika Christo sampai harus meregang nyawanya di area demo 2 hari yang lalu.
Christo menggeleng dengan masih menangis sesenggukan. Kakinya sangat sakit akibat pukulan kakaknya.
"Christo!", Christo tersentak mendengar sentakan sang kakak. Pria itu kemudian perlahan berdiri dengan merasakan kakinya yang mulai mati rasa.
"Christo minta maaf", ucapnya lagi untuk kesekian kalinya. Christian tidak mendengarnya, namun melayangkan pukulan kembali di kaki sang adik.
Efek jera.
Christo yang keras kepala harus dihukum. Christian sudah terlalu sering mengampuni semua hal yang ditangguhkan sang adik kepadanya, namun insiden di tempat demo, cukup membuat Christian harus segera 'memukul' adiknya agar Christo mau mendengarkan segala larangannya.
Christian membuang rotan yang ada di tangannya setelah 25 kali pukulan ia berikan di kaki sang adik. Christo pun masih menangis dengan keras dengan tangan yang memegang pinggir meja ruang makan. Tangan itu mencengkeram erat pinggir meja ketika rasa perih di kakinya tidak bisa ditolerir lagi. Bahkan keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of BEMU 2018/2019
Roman pour Adolescents"Have a good day all, god bless u all, and stay happy!!" Because we have another missing part, from our smile