13

6 0 0
                                    

"windy, aku gak tau sejak kapan briant juga suka padamu, aku tau aku suka sama kamu saat kejadian dibioskop itu, sorakan banyak orang disana seolah menyadarkan aku, aku suka sama kamu" ucap steven menggenggam tangan windy

briant melepas paksa tangan steven yang menggenggam tangan windy..

"apa kamu bilang?" tanya briant..

"apasih" bentak steven.."

"eh udah udah, apa sih.. kalian itu ngomong apa? jangan bercanda, bukan waktu ku untuk bercanda, tugasku terlalu banyak" ucap windy

keduanya terdiam.. briant dan steven sama sama duduk kembali..

"terus aku harus bagaimana?" tanya windy

"pilih saja antara aku dan steven" jawab briant

"aku tidak akan memilih, karna pilihan sudah aku tetapkan ke lelaki lain"

briant dan steven saling tatap

tak lama windy menunjukkan fotonya dengan kevin yang ada di wallpapper notebook nya

"ini kan, bukannya ini yang baru saja disini" tanya steven

"iya.. dia pacarku"

"sudah berapa lama?"

"hampir setahun"

"kenapa tidak katakan padaku?" tanya briant

"apa kalian mengatakan padaku apa hubungan kalian"

dan keduanya kembali saling menatap..

"besok akan aku kenalkan kamu dengan pacarku"

dan saat weekend..

"makasih udah dateng" sapa windy menyambut steven dan briant

"mana pacarmu?"

"masih pesan makanan"

dan tak lama kevin dateng..

"sayang... ini makannya" ucap kevin

"nah, ini kenalin briant, steven.. ini kevin"

"kevin" ucap kevin

"brian.." ucap briant

"steven" jawab steven

"windy sering cerita kalian.. bagaimana hari harimu?"

"nice.. semua baik baik saja"

sejak itu windy tidak membiarkan untuk steven dan briant kembali pada hubungannya, bahkan kevin mengizinkan jika windy lebih banyak waktu dengan briant dan steven..
karna windy harus berada ditengah keduanya agar tidak lagi kembali saling menyukai..

perlahan tapi pasti..
windy berhasil mencarikan kedua nya pasangan..
dan windy sendiri mantap terus menjalin hubungan dengan kevin..

end-_

pesan dari kisah ini...

tak semua orang terlihat sempurna tapi berada dititik sempurna juga, kisah dua lelaki penyuka sesama jenis ini mengajarkan kita, dari hal kecil saja jika sudah cukup dikatakan mereka harus kembali ke kodratnya, tuhan akan berlaku adil
terutama bagi mereka yang tulus...

diantara dua lelaki sejoliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang