Beberapa kali Soobin ketuk pintu kamar Yeji, tapi enggak ada jawaban sama sekali.
"Ji! Buka, lo enggak laper? " kata Soobin membujuk agar gadis itu membuka pintu dan keluar dari kandangnya.
Tersirat rasa khawatir dalam tatapan Soobin, Soobin yakin jika Yeji masih tertekan dengan rumor yang tengah beredar ditengah-tengah murid sekolah Yeji juga sekolahnya.
"Jangan bikin gue khawatir Ji, " ucap Soobin dan terdengar suara benda pecah yang terjatuh.
Mungkin sengaja dijatuhkan.
"Pergi! Enggak usah ngurusin gua, "
Teriakkan itu yang Soobin dengan, pukul sudah menunjukan jam 7 malam. Tapi sejak pulang sekolah Yeji belum makan ataupun minum.
"Kalau mau makan ada didapur, gue mau keluar. " pamit Soobin berharap Yeji menjaga dirinya.
Soobin menghela nafas dan keluar dari rumah, ia sudah berjanji akan mentraktir teman-temannya karena telah banyak membantunya selama ini.
Dilain hal Yeji masih terus terisak dalam keheningan, jarinya menggeser layar ponsel melihat betapa kejamnya dunia ini.
Yeji keluar dari kamar, dan turun menghiraukan tubuhnya yang sudah lengket dan lusuh karena belum membersihkan diri setelah pulang sekolah.
Tok tok tok
Suara ketukkan pintu berhasil membuat Yeji kembali badmood, pasalnya yang ada dibenak Yeji itu adalah Soobin.
Tok tok tok
Kembali berbunyi, Yeji memutar bola mata jengah. Mengapa tidak buka sendiri sih? Pikirnya.
Yeji melangkah dan membuka pintu rumahnya, sejenak Yeji mengerjap melihat siapa yang ada didepan rumahnya.
"Hallo, maaf ganggu ta–
"Beomgyu, ngapain disini? " tanya Yeji memotong perkataan Beomgyu.
Beomgyu menatap Yeji lekat, terlihat wajah sembab dan hidung Yeji yang merah. Terlihat sekali jika gadis dihadapannya baru selesai menangis.
"Pengen aja nemuin kamu, kangen. "
Ucapan Beomgyu berhasil membuat Yeji berdesis dan memalingkan wajah, bagaimana bisa seorang mantan dengan santainya memberitahu kan jika dirinya rindu.
"Enggak usah halu, mending pulang deh. " tungkas Yeji malas berbincang dengan siapapun.
Beomgyu paham, ia tahu tentang masalah yang tengah Yeji tanggung bahkan sahabatnya tanggung. Namun Beomgyu tidak bisa membantu banyak, ia hanya ingin menghibur dengan mengalihkan perhatian.
"Kalau aku ajak kamu jalan gimana? " tanya Beomgyu mencoba mengajak Yeji sedikit refreshing.
Yeji membuang nafas kasar.
"Pulang, gue mau sendiri. " tegas Yeji namun Beomgyu tidak menyerah.
"Kita ke tempat favorite kamu, " rayu Beomgyu.
Yeji menggeleng, masih tidak mau kemanapun.
"Enggak, " jawab Yeji dan hendak menutup pintu rumah, tapi ditahan Beomgyu.
"Ke tempat makanan kesukaan kamu, " kata Beomgyu sembari menahan knop pintu.
"Cuman itu aja? " tanya Yeji memastikan jika Beomgyu tidak akan membawanya kemana-mana lagi selain tempat itu.
Beomgyu mengangguk mantap.
Tangan Eunbin ditahan oleh Soobin, pria didepanya tengah tersulut emosi karena mengetahui apa yang diperbuatnya.
"Jadi lo! " sarkas Soobin menarik paksa Eunbin dari kerumunan.
Eunbin memasang wajah bingung.
"Maksud kamu apa? " tanya Eunbin melihat kelakuan Soobin padanya.
Soobin mendecih.
"Enggak usah merasa gak berdosa, lo kan yang udah nyebarin foto gue sama Yeji. " cerca Soobin dan ternyata Eunbin malah tertawa kecil.
"Kalau iya kenapa? Masalah, gue cuman ngebantu kalian aja. "
"Ngebantu ndasmu! "
"Gue bantu kalian lah, biar kalian enggak usah susah-susah ngejelasin ke semua orang kalau kalian punya hubungan."
"Mulut lo bisa gue robek gak sih? " kesal Soobin menatap Eunbin yang memang sering membuatnya jengkel.
"Hah? Terserah gue enggak peduli, yang gue peduliin sekarang cuman lo. "
"Kalau lo peduli sama gue, enggak mungkin lo nyebarin foto itu dan nuduh kalau gue sama Yeji serumah dan ada hubungan apa-apa. "
"Tapi itu fakta kan? Gue peduli sama lo, gue peduli biar lo enggak dimanfaatin sama cewek kayak dia, tuh! "
Soobin melihat telunjuk Eunbin yang menunjuk, dan matanya menangkap Yeji yang tengah makan bersama dengan Beomgyu.
"Gue cuman bantuin lo aja, inget. " bisik Eunbin dengan kekehan diakhir kalimat.
Soobin menghela nafas dan berjalan menuju tempat dimana Yeji dan Beomgyu terduduk.
"Dinner sama mantan ternyata? "
Mendengar suara itu Yeji mendongak menatap Soobin yang memandangnya datar, sedangkan Beomgyu hanya diam dan memerhatikan Yeji dan Soobin bergantian.
"Bin, kok lo–
"Kenapa lo bisa disini? Bukanya tadi enggak mau keluar kamar? " potong Soobin melihat Beomgyu yang diam tanpa dosa.
Yeji melirik Beomgyu yang menatapnya.
"Emangnya kenapa? Terserah gue, hidup-hidup gue bukan hidup lo. "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Choi vs Dekel Hwang「Byuntae Namja」
FanficEND [ Suatu kejadian membuat mereka menjadi pasutri ] "Lo enggak hamil kan? " ☑nonbaku ☑up kadang ☑banyak typo start: end: