9. Yuni si Aneh!

165 17 1
                                    

Tolong dong tolong,, please help Me. 😁 kalo males ngefollow minimal bubuhin vote disetiap part yang udah dibaca. Itung itung penyemangat buat Author. Ok 👌👌

Pukul 12.15 am.

Jam ketiga pelajaran dimulai.

Tugas yang tadi ditulis oleh yuni sudah dikembalikan pada Ika dan gengnya. Begitu juga tugas milik Zizi.

90Menit pelajaran untuk hari ini, dan kini pelajaran terakhir yang sedang berlangsung juga waktunya sudah hampir habis, Guru sosiologi, Pak Hasan, yang mengajar bersiap mengakhiri kelas. Namun, sebelumnya Meminta semua murid mengumpulkan tugas terlebih dahulu.

Saat itu Stiven tidak hadir. Zizi merasa sedih, karena nilai Stiven akan otomatis berkurang.

Dan setelah tugas terkumpulkan, Pak Hasan meminta sedikit waktu pada semua murid sebelum bell pulang berdering. Semua mengangguk menyetujui.

Memang kalo urusan dengan pelajaran Pak Hasan, hampir semua anak tidak pernah merasa bosan. Bahkan selalu minta Pak Hasan bercerita lebih lama.

Padahal, Pak Hasan lebih banyak berdakwah kalo dikelas ketimbang berbicara soal pelajaran Sosialogi.

Dan entah kenapa murid-murid dikelas Ips1, yang terkenal nakal dan Hobby mengerjai guru, menyukai dakwaan Pak Hasan.

Jelas-jelas sewaktu pelajaran Agama. Kebanyakan lebih sering mondar-mandir ke Toilet ketimbang mendengarkan Ceramah dari Guru Agama itu. Aneh bukan????

Tapi yasudahlah, setidaknya, mereka masih mau mendengarkan Pak Hasan, guru Sosiologi yang lebih banyak membahas soal KeAgamaan daripada soal Socios and Logos!

Yah mungkin karena pikirnya, sebenarnya Agama Islam sudah mencakup segalanya. Termasuk soal Sosiologi!

15Menit waktu berlangsung, Pak Hasan mengakhiri kelasnya. Berterimkasih lalu
Mengucap salam dan keluar meninggalkan ruangan.

****

Ke esokan harinya.
Rabu, Pukul 07.00 am.
Bell dering sesuai jadwal.

Untuk kelas IPS di SMA tempat Zizi bersekolah, diharuskan mengikuti kelas Bimbingan Ahlak tiap Jum'at.

Dan kebetulan sekali pemberi dakwah/bimbingan adalah Pak Hasan.

Pantas saja bukan? Beliau bersikap demikian dikelas, ternyata Beliau adalah pendakwah kalo diluar waktu mengajarnya.

"Wah lusa, jum'at. Sorenya bimbingan akhlak dong!" Seru Ika.

" Bawain aku jilbabmu, yah Len!" Lanjutnya meminta ke Helen.

Helen berpikir sejenak membiarkan Ika memanas dibangkunya. "Helen!" Teriak Ika.

Helen memekik "Yaampun Miss Panik, tenang dong, sellowwww." Ujarnya

Ika menimpuk Helen dengan Tissue " awas kamu!" Bentaknya.

Fira dan Rara menggeleng melihat keduanya. "Dasar Romi and Yuli" sindir Fira yang membuat Ika dan Helen bergedik jijik.

"Boleh gak usah ikut? bolos aja Ka yuk!." Ajak Rara tiba-tiba, mencoba memprofokasi Ika.

"Jangan Ah. Takut nanti Tuhan marah." Bantah Helen.

Dan ketiga temannya itu malah terkekeh melihat keluguan Helen.

Zizi yang mendengar seruan  Ika dan yang lain tentang kelas B.A itu, hanya mendengus.

'Yah Tuhan aku pasti gak dapet izin buat ikutan jadwal sore hari. Papa gak ada soalnya. Mama juga baru pulang malem kalo jumat.' Bisiknya.

Perbincangan tentang jumat sore pun selesai. Ditutup dengan riuhan murid mendengar bell pulang berdering.

Dan Zizi, hari ini pulang tepat waktu karena taxi yang tadi dia tumpangi berangkat sekolah juga menjemputnya pulang!

****

Kamis, pukul. 06.15 am.
Hari ini seperti biasa karena masih ada kelas bimbel pagi.
Zizi berangkat  lebih pagi.

Selama Jam pelajaran, Zizi sama sekali tidak terlihat bersemangat, entah karena apa!

Ia sibuk membolak-balik buku catatan, namun, sama sekali tidak Ia baca, sebab daritadi fokusnya ke tempat lain.

Afew Moments Later!

"Zhy bentar dateng ?" Tanya Yuni terbata-bata.

Yuni sicupu dan kutubuku yang duduk dibelakang zizi menyentuh pelan pundak zizi.

Zizi mengibaskan tangannya spontan. Karena memang zizi tidak terbiasa dengan sentuhan tubuh dari siapapun. Terlebih dari gadis seperti Yuni.

Zizi merasa kesal melihat Yuni, menurut Zizi, Yuni terlalu bodoh! Begitu saja Mau diperintah oleh Ika dan gengnya semena-mena.

Dan Zizi membenci orang seperti itu!

Yuni terperanjat, kaget menerima perlakuan zizi padanya.

"Maaf aku mengagetkanmu zhy." Ujarnya menunduk malu.

Zizi menatap Yuni "Its ok"  jawabnya simpel. Zizi semakin merasa aneh dengan sikap Yuni. Yang kali ini mengajukan pertanyaan mendadak.

"Kalo dateng anak Ips dua mau bareng kamu katanya mereka mau kenalan sama kamu."

Zizi mencium bau Kecurangan, disela pernyataan Yuni, sebab Menurut zizi anak itu selalu diam dan gak neko-neko. Namun hari ini dia sedikit aneh.

Memang Sejak jam pertama masuk, Ia sudah memerhatikan zizi berulang kali, zizi beberapa kali memergokinya. 

Hingga Zizi menatap Yuni, Sinis!

"Udah udah. Kutubuku, kamu gak usah gangguin zizi. Dia itu jauh diatas kamu, jauhhhhh, Belajar mati-matian juga kamu jauh ketinggal sama dia." Begitu Ika meremehkan sambil menarik keras tangan kiri Yuni untuk segera menyingkir dari hadapan Zizi.

"Nih, bawa tas aku, ke Mobil!" Perintah Ika. Dan Yuni meraih tas itu dengan tangan gemeta.

"Nih pegangin Tas kita juga" Sekarang Helen, Rara dan Fira menambahkan beban yuni.

Yuni berjalan menjauh dari bangku Zizi, dengan tangan yang dipenuhin tas. Tubuh kurus yuni kini semakin terlihat lesuh.

"Dasar Bego!." Gerutu zizi, kesal melihat tingkah Aneh dan Bodoh Yuni.

'pantas saja Ika dan Gengnya berlaku semena-mena padanya, orang dianya hanya terima-terima aja. gak ada otak banget!'

Bell berdering panjang!
Waktunya pulang!

****

Part 9 pendek bangett yah.. moodnya segitu doang hehe. Di vote yah my readers . Thankyou🤗🤗🤗

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang