(15)

2.1K 263 6
                                    

well, another update!

enjoy!

(tenang, endingnya ga kaya gitu ko hehehe)



---



"Kau benar-benar payah, Kim Yejin!"


Seulgi mengatakan itu padaku sembari kedua tangannya memukul meja. Yejin sontak terhentak kaget. "Mengapa harus berteriak, Seulgi-eonni! Orang lain melirik ke arah kita sekarang."


Benar saja, suara teriakkan Seulgi mampu menarik perhatian pengunjung kafe yang lain.


"Hei, kau sudah berjanji untuk tidak memanggilku dengan sebutan Eonni, itu membuatku terlihat tua!", balas Seulgi dengan cepat. "Lagipula, aku mengatakan itu bukan tanpa alasan. Kau benar-benar gadis yang payah!"


"Eonni!"


"Sudah kubilang jangan katakan itu! Aku memang lebih tua satu tahun darimu tapi tetap saja panggil aku seperti temanmu sendiri!"


Percakapan ini seakan tidak ada gunanya, Yejin menggelengkan kepalanya perlahan. Maksud Yejin untuk menceritakan apa yang terjadi antara ia dengan doi setelah hampir dua bulan tidak membicarakan itu adalah untuk mendapat solusi, bukan ingin dicibir balik oleh teman yang sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri itu.

Ya, kalian tidak salah dengar.

Yejin mampu bertahan hidup setelah kepergian dia selama dua bulan terakhir ini. Lebih tepatnya setelah satu bulan ini, satu bulan sebelumnya ia gunakan untuk menangis di kamarnya. Terdengar menyedihkan, tetapi berkat itu akhirnya Yejin bisa melepaskan diri dari bayang-bayang pria itu.


Meski tidak lepas seluruhnya.


Seulgi sebenarnya tidak tahu alasan mengapa Yejin datang waktu itu sembari membawa beberapa barang dengannya. 'Aku mau tinggal disini untuk sementara waktu, boleh kan?' Itu yang Yejin katakan sebelum dia masuk ke dalam rumahnya. Ingin Seulgi bertanya ada apa, terapi raut wajah Yejin yang seperti tidak ingin diganggu itu mampu mengurungkan niatnya itu.

Hari ini, Seulgi akhirnya tahu alasannya. Yejin bahkan sempat berkata padanya bahwa pada hari itu ia bakhan tidak ingin dulu tinggal di rumahnya sendiri. Terlalu banyak kenangan, itu tambahnya.


"Jujur padaku sekarang, Yejin-ie. Kau masih menginginkan Taehyung?"


"Tidak."


"Jangan berbohong."


"Kau ingin membuatku berkata 'aku masih menginginkan Taehyung', Seulgi-ya?"


"Aku dapat melihat dari ekspresimu, gestur tubuhmu, semuanya kecuali mulutmu itu berkata bahwa kau masih menginginkan Taehyung."


Yejin terdiam.


"Dalam dua bulan ini aku sudah berusaha untuk melupakannya. Aku rasa aku sudah berhasil melakukannya. Tetapi, saat ini kau membuatku merasakan bahwa aku masih gagal untuk mencapai hal itu.", balasnya pelan. Yejin mendaratkan kepalanya tepat di atas meja itu. "Apa yang harus aku lakukan, jelas-jelas aku melakukan semua ini agar Taehyung bisa bahagia.."

Change | kim taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang