Gaza memijit pangkal hidungnya, kepalanya terasa berdenyut pusing. Ruang meeting sudah kosong, tinggal Gaza saja yang masih duduk dikursinya. Ia baru saja selesai membahas project film layar lebar yang akan digarap oleh Hadi, salah satu sutradara di Gaza Studios. Rencananya film itu dijadwalkan akan tayang tahun depan. Tema yang diangkat kali ini bukan hanya tentang cinta namun juga tentang perjuangan seorang wanita yang berusaha mengembalikan ingatan kekasihnya yang hilang pasca kecelakaan beruntun.
"Permisi, Pak!"
Gaza menoleh karena mendengar ketukan pintu. Sekretarisnya, Anya, berdiri diambang pintu.
"Ada tamu Pak, dari Shareenara Foodie."
Gaza menganggukan kepalanya. "Suruh tunggu di ruangan saya, saya akan segera menyusul."
"Baik, Pak."
Gaza membereskan bahan-bahan meeting tadi serta memasukan ponselnya ke saku jas kemudian melangkah meninggalkan ruang meeting.
Shareenara Foodie adalah jasa catering yang sudah bekerja sama dengan Gaza selama dua tahun ini. Para karyawan pun suka dengan healthy food yang disediakan oleh Shareenara. Gaza cukup puas dengan pelayanan yang diberikan Shareenara, selain dari segi rasa yang enak, proses masaknya pun higienis dan halal, Gaza sudah mengecek langsung ke dapurnya. Ia sangat memperhatikan gizi para karyawannya karena sebagian besar memang mengandalkan catering dari pada makan diluar. Takut kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali, Gaza jadi lebih selektif dalam memilih jasa catering.
"Selamat siang Pak Tjandra, maaf sudah menunggu lama." Gaza menyalami tamunya begitu masuk kedalam ruangan.
Laki-laki muda yang disapa oleh Gaza bangun dari sofa dan menyambut uluran tangan Gaza sambil tersenyum. "Tidak apa, kami juga belum lama tiba."
Gaza mempersilahkan tamunya untuk duduk kembali sementara ia menaruh berkas meeting dimeja lalu meminta Anya membawakan minuman untuk tamunya.
"Ada apa gerangan Pak Tjandra mampir ke kantor? Apa ada kendala dengan pembayaran atau ada hal lain?" tanya Gaza setelah mendaratkan diri disofa.
Tjandra tersenyum. "Mengenai pembayaran tidak ada kendala sama sekali, kami senang bisa bekerjasama dengan anda Pak Gaza."
Gaza tersenyum lega, ia sempat was-was karena tidak biasanya Tjandra, pemilik Shareenara, datang ke kantornya tanpa informasi lebih dulu. "Syukurlah jika tidak ada kendala," ucap Gaza.
"Kedatangan saya kesini ingin mengenalkan Arion, penanggung jawab sementara di Shareenara."
Gaza menatap lelaki yang duduk disebelah Tjandra. Usianya terlihat lebih muda.
"Saya mau keluar kota untuk persiapan opening restoran cabang Bali dan Lombok, mungkin akan memakan waktu sekitar 1 atau 2 bulanan dan mungkin bisa lebih."
Gaza mengangguk paham. Ia tahu, Shareenara cukup diperhitungkan keberadaannya didunia bisnis perkulineran. Selain jasa catering, Shareenara juga buka restoran makanan tradisional Indonesia dan juga menu catering untuk yang sedang diet sehat. Semua itu sudah berada dalam pengawasan ahli gizi.
"Rion adalah adik bungsu saya. Jadi selama saya keluar kota, dia yang akan menghandle semuanya."
Gaza tersenyum. "Saya percaya, Shareenara tidak akan mengecewakan."
______
"CUT! Kita break dulu sebentar."
Qilla menghela napas lega ketika sang sutradara menginstruksikan untuk break. Proses syuting film yang ia bintangi bersama Erlangga sudah mulai berjalan. Sejauh ini semua berjalan lancar, baik Qilla maupun Erlangga tetap bersikap profesional selama syuting berlansung namun jika diluar syuting, Qilla kerap kali menghindar dari Erlangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Love Again
RomanceBaca Part Lengkapnya diaplikasi KUBACA yaa 😚 Aqilla Sierra dihadapkan pada pilihan sulit antara keluarga, cinta ataukah karir?