Ulah Sasaeng

654 54 0
                                    

Haloha~~ author update sesuai janji ^_^

Jangan lupa untuk vote&komen ya readers 👍

Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.

Yoongi pov

Hujan rintik - rintik menemani perjalananku dengan Hana menuju toko kamera. Sepanjang perjalanan Hana terdengar bersenandung mengikuti iringan lagu yang terputar di radio.

"Kita sudah sampai." Ucapku pada Hana.

Setelah parkir, kami berdua kemudian turun dari mobil dan berjalan memasuki toko kamera. Seperti biasa, aku memakai pakaian yang tertutup agar tidak dikenali orang - orang sekitar.

Hana mendadak menghentikan langkah kakinya. Kepalanya menoleh ke belakang seperti sedang mencari sesuatu.

"Wae ?" Tanyaku heran.

Hana menggeleng dan sedikit tersenyum. "Aniyo, tidak ada apa - ada." Ia kemudian kembali berjalan mendahuluiku.

Setelah masuk kami langsung disambut oleh beberapa karwayan toko. Aku dan Hana menyerahkan kamera milik kami kepada 2 orang karyawan. Mereka bertanya apa yang terjadi pada kamera kami.

Aku sibuk dengan karyawan yang mengurus kamera milikku, begitu juga Hana yang sibuk dengan urusannya.

"Butuh berapa lama untuk perbaikannya ?" Tanyaku pada salah seorang karyawan.

"Paling lama 1 jam karena kami harus mengecek komponen di dalamnya apakah ada yang rusak berat atau tidak." Jelas si karyawan.

Aku dan Hana mengangguk mengerti. Kami berdua memutuskan untuk menunggu di sebuah sofa panjang yang tersedia di sudut ruangan. Ku lirik Hana sekilas, ia nampak sibuk membalas beberapa pesan lewat ponselnya.

Karena bosan aku memutuskan untuk mendengarkan musik dari ponselku. Memutar beberapa musik kesukaanku membuat rasa kantukku datang.

Baru saja aku akan tertidur, tiba - tiba aku merasa ingin buang air kecil.

"Hana, aku ingin ke toilet sebentar." Ucapku pada Hana.

Ia hanya mengiyakan ucapanku. Aku lantas berjalan menuju toilet untuk menuntaskan hasrat ingin buang air kecil.

Setelah selesai aku langsung kembali ke tempat dimana Hana berada. Namun, aku tak mendapati keberadaan Hana. Kutolehkan wajahku ke segala arah sebelum berakhir pada seorang gadis yang baru saja keluar dari toko.

"Kenapa dia pergi tanpa memberitahuku dulu ?" Gumamku sesaat sebelum aku tersadar untuk segera menyusulnya.

Dari kejauhan terlihat Hana seperti sedang mengikuti seseorang. Aku mengikuti arah kemana kakinya melangkah. Aku tidak ingin kehilangan jejaknya.

Tak lama ponselku terdengar berdering. Dengan pandangan mata yang tak terputus memandang punggung Hana, aku mengangkat telfon tersebut.

"Hyung, apa kau sedang bersama Hana ?"

"Iya aku sedang bersamanya, tapi-"

"Sampaikan padanya bahwa Jimin baru saja pergi tanpa memberitahu kemana tujuannya, aku khawatir pada Jimin."

Mataku terbelalak saat mendengar perkataan Namjoon. Anak itu berulah lagi.

"JINJJA?! Ah shit! Kalian minta bantuan manager yang lain terlebih dahulu, aku harus mengurus sesuatu yang sama pentingnya." Kataku seraya memutuskan sambungan telfonku dengan Namjoon.

Destiny of Life Hana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang