Si Pemalu

56 2 2
                                    

"Selanjutnya kamu, silahkan maju kedepan dan perkenalkan dirimu.", ucap dosenku sambil tersenyum ramah kepadaku. Ini adalah momen yang paling tidak kusukai, karena aku tidak terbiasa berinteraksi dengan orang banyak. "N na nama saya Pra a Pradina ta, salam kenal." Ucap ku terbata-bata sangat tidak nyaman. Diam sejenak, aku menunggu suara tawa dari teman sekelasku, hal yang sudah biasa aku alami setiap memperkenalkan diri. Tetapi tidak ada respon tawa dari mereka malah tatapan serius dan respect? yang kulihat di wajah mereka. Wow diluar ekspektasiku.

Aku adalah orang yang sudah terbiasa dengan yang namanya ejekan, dari yang hanya dijadikan candaan hingga hinaan pun sudah sering ku dengar. Sebenarnya aku merasa diriku tidak berbeda dari wanita kebanyakan hanya saja aku memang gemuk dan itu bukanlah hal yang pantas dijadikan alasan untuk mereka mengejekku. Karena hal itu juga, aku lebih memilih untuk menyendiri dan menutup diri dari orang lain.

"Nama lengkapnya siapa?." Tanya salah satu temanku membuyarkan lamunanku. "Itu nama lengkap saya Pradinata." Jawabku, lalu disusul pertanyaan-pertanyaan lain seperti asal sekolah, alamat rumah dan lain-lain, perasaan baru yang membuatku merasa nyaman sekaligus canggung. "Terimakasih Pradinata silahkan kembali ke tempat dudukmu." Kata dosenku setelah aku selesai memperkenalkan diri.

Setelah itu aku kembali ketempat dudukku dan kembali menundukkan kepalaku berusaha menenggelamkan diri ke duniaku sendiri. " kok diem mulu sih, santai aja kali gausah malu malu gitu." Tegur seorang teman disampingku, namanya Letty hanya itu yang kuingat karena waktu perkenalan tadi aku tidak terlalu memperhatikan dia. "Engga kok, hanya saja belum terbiasa sama suasananya mungkin." Jawabku sambil tersenyum canggung. Dan entah kenapa dia malah jadi tertarik ngobrol terus sama aku dan akupun terbawa arus pembicaraan sama dia."Kamu tidak suka keramaian ya?" Tanya dia dengan raut wajah menerka. " Bukan begitu sih, walau sedikit tidak nyaman, sebenarnya aku juga senang berkumpul dikeramaian." Jawabku dengan pasti walau terdengar menyedihkan ditelingaku sendiri. Hingga akhirnya jam kuliah selesai.

Aku merasa ada sedikit perubahaan dalam diriku setelah mendengar apa yang tadi dikatakan Letty kepadaku, "Kamu itu gausah terlalu ambil pusing sama omongan omongan orang yang gak penting buat kamu, toh belum tentu mereka lebih baik dari kamu". Kalimat itu terus terngiang di kepalaku, menuntunku pada satu perubahan.

Sejak hari itu aku mulai memberanikan diri memulai percakapan dengan Letty hingga akhirnya aku mulai terbiasa dan aku juga mulai membuka diri dengan teman teman sekelasku. Walau perasaan malu dan takut masih ada didiriku tapi berbekal yakin dan sikap dari teman teman sekelasku yang saling menghargai dan sangat bertoleran, aku rasa aku harus menyesuaikan diriku, supaya tidak menjadi orang yang nantinya malah tidak disukai mereka karena terlalu menutup diri dan dianggap sombong. Dan sepertinya aku juga harus mengucapkan kata perpisahan untuk panggilan panggilanku di masa lalu kepada si pendiam, si penakut, dan si pemalu selamat tinggal.

_Affa24

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Si pemaluWhere stories live. Discover now